Ajaran Sesat

168 36 3
                                    

Mars merebahkan tubuhnya di atas kasur, sedari tadi dia selalu tersenyum setelah mengantar Venus pulang. Entah kenapa perasaan bahagia menyelimuti dirinya.

Perkataan Venus mengenai hubungannya dengan Dirga telah berakhir masih terngiang-ngiang di kepalanya. "Berarti gue ada kesempatan dong" gumamnya.

"Eh?!" Mars langsung tersadar dengan ucapannya. "Kok gue berpikiran begitu coba. Gue aja gak terlalu mengenal cewek itu, ngapain gue pikirin dia."

Ting!

Notifikasi pesan masuk ke handphone Mars yang ternyata adalah pesan dari Raya.

Perasaan tidak senang muncul dari dalam diri Mars. Dia tidak suka dengan cewek satu ini, benah-benar mengganggunya.

"Ck, gak jelas banget." Mars malas membalas pesan dari Raya.

Drrtt... Drrtt...

Telepon dari Raya masuk ke ponsel Mars. Mars mengabaikan telepon dari Raya.

Drrtt... Drrtt...

Mars benar-benar kesal, karena Raya terus menghubunginya. Dengan terpaksa Mars mengangkat telponnya.

"Mars, kenapa kamu baru angkat telepon dariku?" tanya Raya dengan manja diseberang sana.

"Lo nelepon gue cuma nanya doang. Gak jelas banget" jawab Mars datar.

"Kok kamu gitu..."

"Terserah gue dong. Lo ganggu gue istirahat" balas Mars.

"Mars... Aku itu mau..."

Tut... Tut...

Mars langsung memutuskan panggilan sepihak. Dia langsung meletakkan ponselnya diatas nakas. Dia pergi ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah berkeringat.

*****

"Lo pulang bareng siapa tadi Ven?" tanya Angkasa pada Venus yang sedang menonton tv sambil memakan camilan.

Memang sudah jadi kebiasaan Venus kalau pulang sekolah nonton drama kesukaannya yang ditemani dengan camilan.

"Diantar teman." Venus masih fokus pada layar televisi.

"Cewek apa cowok?"

"Cowok."

"Pacar baru lo." Mendengar ucapan abangnya, Venus berhenti memakan camilan nya.

"Sewot bener lo. Kalau lo tadi jemput gue, nggak bakal gue pulang bareng cowok gila itu" kesal Venus.

"Beneran pacar baru nih. Jadi Dirga dikemanain?"

Astaga... Benar-benar menyebalkan abangnya yang ini. Untung saudara, kalau bukan, udah Venus tendang keluar rumah.

"Bang, lo tahu gak sih kalau Dirga itu satu sekolah sama gue" ucap Venus.

Angkasa melototkan matanya. "Apa-apa, Dirga satu sekolah dengan lo! Jadi dua bulan yang lalu dia pindah ke Jakarta dan sekolah di SMA Bangsa.

"Jadi gimana lo sekarang sama Dirga. Udah baikan?" tanyanya lanjut.

"Gak tahulah. Soalnya tuh cowok ganggu gue di sekolah" ujar Venus.

"Heh? Berarti udah baikan nih. Semoga hubungan kalian langgeng hingga akhir hayat" Angkasa yang mendoakan hubungan Venus dan Dirga agar tetap baik mendapatkan lemparan bantal sofa dari Venus.

"Bang, kalau lo mau doa. Doakan aja biar Kak Syila putus sama pacarnya, biar lo bisa dapat Kak Syila" tungkas Venus.

"Dasar ajaran sesat. Lo sebaiknya banyak-banyak belajar mengenai agama, biar otak lo waras dikit" balas Angkasa.

"Oh tenang saja. Begini-begini tempat Venus pasti di surga kok" ucap Venus percaya diri.

"Anna, kamu belum mandi juga sayang" ucap Bulan pada Venus.

"Bentar lagi Ma. Tunggu filmnya selesai dulu" jawab Venus.

"Kamu sudah mandi Angkasa?" tanya Bulan.

"Belum Ma, hehehe..." jawab Angkasa cengesan.

"Ya udah, Angkasa mau mandi dulu Ma" ucap Angkasa yang berlalu pergi.

"Setelah nonton kamu langsung mandi ya" ucap Bulan pada Venus.

"Iya Ma" jawab Venus.

Selesai membaca, jangan lupa untuk tinggalkan jejak berupa vote dan komentar 😉

DESNINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang