8. Love Is Moment💛

1.2K 133 0
                                    

~Perpustakaan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Perpustakaan~

"Hai Rin" Chaeyeon datang dan langsung duduk di samping Karina. Ia tersenyum saat sapaanya tidak di gubris sama sekali oleh Karina. Bahkan Karina tidak mau repot-repot untuk melihatnya. Karina tampak sangat fokus dengan buku yang sedang di bacanya sekarang.

'Sreett'~

Chaeyeon merebut buku yang sedang di baca Karina. Ia tersenyum penuh kemenangan karna Karina sekarang mau menatapnya.

Karina mendengus kesal, "Balikin gak!!" ia menatap Chaeyeon tajam. Dan tangannya masih berusaha merebut kembali bukunya, dari tangan Chaeyeon.

"Gue bakal balikin, asal lo mau jadi pacar gue" Chaeyeon tersenyum menyeringai.

"Mimpi!!" setelah mengatakan itu Karina hendak beranjak dari tempat duduknya. Namun belum sempat ia berdiri, Chaeyeon sudah lebih dulu menarik tangannya, hingga membuatnya jatuh di pelukan Chaeyeon.

'Chup'~

Chaeyeon mencium bibir Karina. Setelah itu ia melepaskannya.

"Rasa bibir pacar lo enak Win" ucapnya tersenyum pada Winter, yang ternyata sedang berdiri di belakang Karina. Ia memang sengaja melakukan itu, ketika ia melihat Winter akan menghampiri mereka.

Mendengar nama Winter, Karina segera melepaskan dirinya dari pelukan Chaeyeon, lalu ia membalikkan badannya. Ia melihat Winter menatapnya dengan dingin.

"Maaf mengganggu" ucap Winter, setelah itu ia pergi.

Chaeyeon tersenyum bahagia, sepertinya rencananya berjalan dengan mulus. Ia yakin setelah ini Winter dan Karina pasti akan putus. Dan ia bisa mendapatkan Karina dengan mudah.

~🌠~

~Rooftop~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Rooftop~

Winter pergi ke rooftop untuk menenangkan pikirannya. Bohong jika ia tidak merasakan sakit ketika melihat Karina di cium oleh orang lain. Entah sepertinya ia mulai jatuh cinta dengan orang yang dulunya selalu ia bully itu.

Winter tersenyum kecut, saat ia kembali mengingat Karina yang di cium oleh Chaeyeon. Dadanya terasa sesak jika mengingat kejadian tadi.

'Greeb'~

"Hiikks,..Winter kamu jangan salah paham sama kejadian tadi,..hiks,." Karina menangis memeluk erat Winter dari belakang. Ia juga tidak tahu kenapa ia menangis sekarang? Ia hanya mengikuti apa kata hatinya saja.

Winter sempat terkejut tadi, saat tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Tadinya ia ingin memarahi orang yang sudah lancang memeluknya itu, tapi setelah tahu itu Karina, jadi ia urungkan kembali. Ia membiarkan saja Karina menangis di punggungnya. Ia sebenarnya bingung kenapa Karina menangis? Bukannya yang harus menangis itu dirinya? Karna sudah di lukai oleh Karina.

"Karin sebaiknya ki_____"

"Gak! Aku gak mau putus sama kamu Win,..hikss,..hikkss,..aku minta maaf" belum sempat Winter menyelesaikan perkataanya, tapi Karina sudah lebih dulu memotongnya. Winter jadi heran, padahal ia tadinya hanya ingin mengajak Karina untuk kembali ke kelas. Bukan untuk mengakhiri hubungan mereka.

"Aku minta maaf Win, tadi itu kamu salah paham, aku gak ciuman sama Chaeyeon, tapi Chaeyeon yang cium aku" jelas Karina sambil masih menangis.

Melihat wajah Karina yang terlihat lucu saat menangis, Winter jadi punya ide untuk mengerjainya. Sepertinya akan menyenangkan jika ia kembali menjahili Karina, lagian itu sebagai bentuk hukuman karna Karina sudah berciuman dengan Chaeyeon.

"Tapi tetep aja, bibir lo udah bersentuhan sama bibir Chaeyeon, dan gue gak sudi punya pacar yang udah di sentuh sama orang lain!" Winter menatap Karina dengan tatapan dinginnya.

Karina yang mendengar perkataan Winter yang menusuk itu, seketika langsung berjongkok di depan Winter. Ia menangis tersedu-sedu sambil kedua tangannya menutupi wajahnya.

'Hiikkss,..hikss,..hiks,..,.'~

Winter jadi panik sendiri melihat Karina yang semakin kencang menangisnya. Ia lalu ikut berjongkok di depan Karina. Perlahan ia mulai menyingkirkan tangan Karina yang menutupi wajahnya. Ia bisa melihat mata Karina yang sembab, dan wajah yang sudah di penuhi oleh air matanya. Ia mengusap pipi Karina dengan lembut.

"Gue gak mungkin putusin lo, tadi itu gue cuma bercanda" ucapnya tersenyum menatap Karina.

"Lo sebegitu cintanya ya sama gue, sampe nangis kejer gitu?" tanyanya, dengan tangan yang masih mengusap pipi Karina lembut.

'Blush'~

Wajah Karina memerah mendengar pertanyaan Winter. Ia jadi salah tingkah sekarang. Mau ngeles tapi udah ketahuan, mau jujur tapi malu. Jadi pilihan yang paling tepat adalah tetap diam saja.

'Sreet'~

'Chup'~

Winter menarik leher Karina dan menciumnya. Awalnya hanya menempel, tapi lama kelamaan mereka saling melumat dan menghisap satu sama lain. Winter ingin menghilangkan bekas ciuman Chaeyeon dari bibir Karina. Sedangkan Karina hanya mengikuti permainan Winter saja.

Yang tadinya mereka berjongkok, kini Karina sudah duduk di pangkuan Winter. Entah siapa dulu yang memulainya. Mereka sama-sama tidak memperdulikan itu sekarang.

Kedua tangan Karina sudah mengalung nyaman di leher Winter. Kedua tangan Winter pun dengan erat memegang pinggang ramping Karina. Agar tubuh Karina tidak jatuh.

Decakan demi decakan mengalun indah bersamaan dengan suara angin yang berhembus lembut di atas rooftop itu. Rambut panjang Karina pun ikut beterbangan saat angin berhembus ke arah mereka. Hingga menciptakan keindahan tersendiri bagi yang melihatnya.

Setelah sama-sama kehabisan nafas, mereka melepaskan ciumannya, tapi setelah itu mereka berdua kembali menyatukan bibir mereka.

Suara bel yang mengalun kencang seakan tidak mengganggu aktifitas mereka berdua. Jam masuk sudah di mulai, tapi mereka berdua masih betah berada di posisinya sekarang. Tidak ada niatan untuk beranjak dari sana sama sekali. Entah sudah berapa lama mereka berciuman, sampai-sampai membuat bibir keduanya terlihat merah dan bengkak.
























































~🌠Destiny🌠~

"Hanya kita yang mengetahui bagaimana keindahan cinta kita"

***


Destiny🌠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang