Halo semuanya !
karena ini cerita pertama yang aku tulis, semoga kalian suka sm cerita yang aku buat ini.
Ikutin jejak ESCLOVANCA sampai ending nanti
Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.🥀🥀🥀
"Bangun sialan!" Vanca sangat terkejut ketika mendengar teriakan lelaki itu, Ia terbangun dari tidurnya, diusap kedua mata nya dan menatap seseorang yang ada dihadapannya dengan mata yang masih sedikit terbuka."Kenapa kak?" tanya Vanca kepada seseorang yang ada dihadapan nya menatap gadis itu dengan tatapan tajam
"Cepat kerjain pr gue, jam istirahat lo harus kasih ke gue telat 1 detik —" Lelaki itu tiba - tiba mendekati wajah Vanca dan mengusap pipi nya "lo tau kan apa yg gue lakuin ketika lo telat, hm?"
Vanca pun mengangguk mengerti ia sangat takut kejadian itu terulang lagi kepada dirinya "Tau kak " Vanca pun segera beranjak dari kasur dan menuju meja belajarnya. Kemudian ia menatap buku milik Kakak nya itu.
"Tapi kak . . Ini banyak banget, ngga akan keburu kalau dikerjain sekarang" Ujar Vanca
"Gue ga mau tau pokoknya jam istirahat tugas punya gue harus udah kelar, 1 soal ngga dikerjain liat aja apa yg gue lakuin ke lo"
Elvano beranjak keluar dari kamar Vanca dan membanting pintu kamarnya. lagi dan lagi Vanca selalu diperlakukan kasar oleh kakak tiri nya sendiri.
Namanya Grisella Cheessa Esclovanca, yang biasa dipanggil dengan sebutan Vanca atau Caca. Kehidupan nya bisa terbilang sangat sederhana. Semenjak kehilangan ibu kandung disaat usia sedari kecil membuatnya lebih paham bagaimana cara untuk bertahan hidup di tengah - tengah kerasnya dunia.
Ibu Vanca yang bernama Gladis Anatasya meninggal saat Vanca duduk dibangku kelas 1 sd. Kala itu Vanca belum memahami arti kehilangan untuk selama - lamanya. Butuh waktu lama bagi Vanca untuk mengikhlaskan kepergian Ibunya.
Sadar atau tidak, kehilangan sudah membayangi kita sejak dulu. Yang berubah hanyalah cara menghadapi nya. Saat lahir, kita menangis karena kehilangan kehangatan didalam perut ibu. Saat beranjak besar, kita mengadu karena kehilangan mainan. Dan saat dewasa kita mengutuk keadaan karena sebuah kehilangan.
Padahal pada tahap ini kita seharusnya sudah memahami arti kehilangan sesungguhnya. Bahwa kita dilahirkan tanpa apa - apa. Tanpa hak memiliki selamanya. Kalau begitu, pantaskah seorang anak kecil mengaku kehilangan?
Sejak 1 tahun semenjak kepergian ibu kandung nya, sosok Vanca yang ceria lenyap seakan - akan ikut terkubur bersama ibu nya. Ayah Vanca yang terus - terusan melihat anak perempuannya murung semenjak istrinya meninggal, akhirnya ia memutuskan untuk menikah lagi agar putri kecil nya bisa kembali menjadi pribadi yang dulu dan diberi kasih sayang seorang ibu untuk anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCLOVANCA
Teen FictionGrisella Cheessa Esclovanca, seorang gadis yang kehilangan kasih sayang dari seorang ibu semenjak dia duduk dibangku sekolah dasar dan sekarang ayah kandung nya menikah lagi agar anaknya itu mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Akan tetapi b...