09. Camping

71 46 23
                                    

Ada luka dan kenangan yang masih belum bisa sembuh, jadi ini bukan perihal tidak bisa mengikhlaskan hanya saja belum bisa, lebih tepatnya belum waktunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada luka dan kenangan yang masih belum bisa sembuh, jadi ini bukan perihal tidak bisa mengikhlaskan hanya saja belum bisa, lebih tepatnya belum waktunya.

🥀🥀🥀

Hari ini adalah hari yang paling dinanti - nantikan oleh semua siswa dan siswi SMA Florence karena acara camping yang diadakan dihari ini. Seluruh siswa siswi dan guru sudah berkumpul di lapangan sambil menunggu beberapa kedatangan siswa yang belum datang ke sekolah.

"Nih bawa !" Ujar Elvano sambil mengasih tas miliknya yang berisi perlengkapan untuk nanti. Vanca segera mengambil tas milik Elvano dan mulai membawakan nya keluar rumah.

Elvano memasuki mobilnya, Vanca mendekati mobil Elvano berniat ingin membuka pintu mobil milik Elvano masuk kedalam dan berangkat bersamanya.

Berangkat bersama ? Ah itu tidak akan pernah terjadi .

Elvano menurunkan kaca mobilnya dan menatap Vanca remeh. "Ngapain ?" Tanya Elvano.

"Mau ma . ." Ucap vanca terpotong karena telah didahului oleh Elvano.

"Lu pikir gw ngajak lo bareng hanya karena gw nyuruh lo bawa tas gw ? Jangan mimpi Vanca ! Kursi mobil gw ga cocok didudukin sama orang seperti lo !" Tanpa basa basi Elvano menancapkan gas mobilnya dan meninggalkan Vanca begitu saja.

Dugaannya sudah benar, bahwa Elvano selaku kakak tirinya tidak akan pernah mau berangkat bareng bersama dengan nya. Jangankan berangkat bersama, jalan berdampingan saja Elvano tidak sudi.

Vanca hanya mengehela nafas pasrah, ia melirik jam yang ia pakai ditangan kiri nya. Ternyata sudah jam 06. 45 dikit lagi mendekati jam 07.00 . Vanca hanya punya waktu 15 menit untuk sampai disekolah, jika ia naik bus tidak memungkinkan ia datang tepat waktu.

Sekarang Vanca benar - benar bingung apa yang ia harus lakukan, bagaimana jika ia ketinggalan bus yg sedang ditunggu disekolah. Bagi Vanca tidak apa - apa jika dirinya ketinggalan, tapi tas milik Elvano masih ada padanya.

Mau tidak mau Vanca harus segera menaiki bus, urusan ia telat itu belakang. Vanca berdoa semoga kali ini Tuhan akan berpihak kepadanya. Ya, semoga.

Baru saja Vanca ingin beranjak pergi menuju halte bus, suara klakson motor yang sangat familiar baginya membuat langkah kaki Vanca terhenti dan menoleh ke belakang. Pemandangan yang Vanca lihat ialah Keenan yang sedang menghampiri Vanca dengan motor miliknya.

"Ayo naik" Ajak Keenan, dan Vanca mengangguk langsung menaiki motor Keenan tapi pergelangan tangan nya ditahan itu membuat Vanca bertanya - tanya. Ada apa dengan nya ?.

"Tas Elvano ?" Tanpa basa basi Keenan menanyakan hal ini, Vanca pun mengangguk. Keenan menghela nafasnya dan segera mengambil tas Elvano ia taruh didepan. Kemudian Keenan mengambil helm khusus buat gadis itu dan memakaikan helm tersebut di kepala Vanca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ESCLOVANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang