1.

455 34 18
                                    

Happy Reading

---
"Yuk pulang mami papi." Ajak new

"Eh gak Bisa mau pulang Kemana bocah. Lu pulang sama gue kerumahnya gue. Gak ada ceritanya lu pulang bareng orang tua lu" protes Tay tak ingin jadi tak seperti orang yang sudah nikah karena mau ditinggal lagi

"Peng Jangan kurang ajar ya lu. Ini anak gue terserah dia mau ikutan tinggal sama kami. Kenapa Elu yang repot sih" ujar off sewot mengepalkan tangannya ancang-ancang Seperti akan meninju tay

"Aduh udah papi, lagian kan phi tay itu sekarang suaminya new, jadi udah sepantasnya dong dia. Pulang ikut sama suaminya. Dah phi Tay titip anak bujang gemoy nya gun ya. Pasti segala kebutuhan nya terpenuhi." Ujar gun mencium pipi anaknya sebelum menggandeng lengan suaminya untuk ditarik keluar gedung hotel dan masuk ke mobil untuk pulang kerumah

---

Selepas kepergian off dan gun new masih tak percaya dirinya sudah menikah bahkan menikah dengan om nya sendiri.

"Yaaah mami papi."

"Jangan sok Sedih gitu, dah yuk pulang kerumah dah malam juga, lusa masih sekolah kan?"

" Iya. Iyaa masih sekolah besok. Om ini kenapa harus pulang sih kan dah di hotel"

"Nanti kedengaran kalau ada kebisingan."

"Apaan tuh"

"Dah lah ayo pulang. Ganti aja tuh sepatunya sama sendal jepit. Kalau gak betah Pakai sepatu. Tuh dimobil juga ada bahu kaos yang bisa dipakai dari pada pakai jas seharian gerah kan."

"Ciee om bisa baik Juga ternyata."

"Pantat lu baik, gue juga ambil adil ngebesarin lu. Dari orok hobi banget morotin gue."

"Cih bilang aja om tuh sayang dan cinta sama ke gemoy-an new. Biasalah yang duluan gak bisa nikah sama mami karena keduluan di hamilin
papi, mami gun nya"

"Mulutnya minta dilakban emang lu bocah."

"Jangan dong nanti bibirnya gue gak bisa dibuat makan dong om. Om sebelum pulang beli makanan kek. Gue laper tadi gak habis makanan karena nyalemin tamu huhu"

"Gak usah ngedrama yaudah ayo. Jalan"

"Yeaah" ujar new girang melepaskan sepatunya dan mengganti nya dengan sendal jepit. Duduk dikursi penumpang membiarkan Tay yang menyetir.

Biasalah Tay sudah alih jadi supir dadakan new. Yang sedari bayi pun Tay lah yang menjadi orang tua kedua bagi new. Sementara off dan gun pergi kuliah.

..
Ini anak titisan off gak ada akhlak. Gemoy nya mirip gun. Haduh tapi gak ada diantara keduanya. Yang kelakuan sungguh meresahkan saat makan. Dulu gun ngidam apaan sih punya anak gini banget bentukkkan-nya.

Tay tak ikutan makan. Dirinya hanya bertopang dagu melihat new yang seperti belum ada makan Beberapa hari belakangan, bayangkan saja new tak ada habis-habisnya mencomot daging yang dibakar. Katanya Kalau makan cuma pakai daging bakar dan sayuran mana kenyang walaupun dah habis Beberapa porsi. Kalau gak ada nasi namannya bukan makan Tapi jajan doang.

"Makan tuh yang benar. Lu mah kayak gak makan beberapa hari kalau kayak gini nafsu makan lu. Dirumah emang gak dikasih uang jajan sama off gun?"

"Ada sih uang jajan, tapi mami Bilang new jangan boros-boros rajin lah menabung gitu"

"Lah terus sekarang kok gak mikirin beberapa banyak uang yang dah habis buat makan-makanan segini banyaknya"

"Lah kan dah nikah jadi yang nanggungin new ya om Tay lah. Om kan dokter masa bayar makanan doang gak mampu cih. Dah gue masih mau makan om jangan digangguin kenapa sih. Om mah rese pantasan aja ditinggal tuh sama sih nenek lampir"

Tay Diam teringat akan namtan yang meninggalkan nya dan mendapatkan karma nya sendiri karena meninggal  akibat kecelakaan mobilnya.
---
Lamunan Tay teralih saat melihat new yang masih asik makan. Tay yang sudah hapal kelakuan new yang tak bisa diam ketika makan pasti ada saja saus tomat yang menempel entah itu dibaju atau sisi bibirnya .

Mengambil tisu dan menyeka sisi bibir new yang belepotan saus tomat, new tak Jelek-jelek amat juga dalam hal memeroti Tay. Dan gak jaim untuk makan pada nafsu makan yang lahap gak ada tuh istilah diet dan tetek bengek nya bagi new selama perut kenyang hati pun happy

"Besok cincinnya nikah nya enggak dipakai juga gakpapa, kan besok ada ekskul basket kan ?"

"Wih om bisa tahu hebat."

"Gimana gak tahu hei gue tahu semua tetek bengek nya lu."

"Terus itu cincin punyanya om mau dikemanain gak dipakai Juga?"

"Besok ada operasi jadi gak bisa pakai aksesori perhiasan takut membahayakan pasien. Cincin ada tak simpan di lemari loker"

"Ooh gitu, besok jangan lupa om jajan gue dibanyakin, kan aneh orang lainnya jajan lah gue enggak apa katanya papi. Hei jangan kayak orang miskin gitu" ujar new meniru perkataan papi off nya

Belum ada sehari off anak lu dah morotin gue. Bisa kanker nih dompet gue. Sabar-sabar ini ujian

"Hoho Kalau perlu lu kesekolah Pakai tas uang. Biar bisa jajan sepuas nya"

"Wih Benaran ya om. Asik Besok banyak nih yee jajan nya gue. " Girang new alis naik turun melihat Tay yang ada didepanya tak lupa senyuman jail nya yang tertuju pada tay

Wah girang banget nih bocah, nyesel gue nikah sama dia. Haduh off pas ngadon sama gun baca doa dulu gak sih. Kenapa anaknya abstrak banget dah kayak gini bentuknya.

---

Keduanya pulang dari restoran, setelah puas makan. Eh maksudnya Tay yang menemani new makan. Sementara Tay Dirinya hanya planga-plongo melihat new makanan yang dipesan nya pun hanya di aduk-aduk tak jelas oleh tak tersentuh sedikitpun oleh mulutnya.

Selera makan nya Menjadi hilang' bukan hilang karena tak ingin makan tapi melihat new makan dengan lahap sudah membuat Tay bahagia. Ada rasa ngelitik dihati kecilnya. Bayi yang hampir 24 jam bersama nya dulu sekarang malah jadi pasangan hidup untuk nya, Berasa jadi pedofil benaran dirinya.

Sesampainya dirumah Tay menghidupkan lampu-lampu yang ada diruang tengah rumah, new yang jadi jarang bermain bersama gun ataupun off kerumah nya Tay menjadi asing ketika memasuki rumah Tay. Maklum saja dulu Tay lebih banyak Tinggal diapertemen. Saat Beberapa tahun belakangan saja dirinya Bertekad kebangun istana tempat tinggal nya sendiri bersama calon istri dan juga anak-anak kelak itu Difikiran Tay saat membangun istana surganya. Tapi seharusnya ada pula yang menghadirkan Surga didalam Rumah. Yang ditempati. Jika bukan new siapa lagi

Keheningan menyapa new dan Tay. Dirumah yang tak terbilang kecil juga ukurannya. Sangatlah luas untuk didiami dua orang saja dirumah.

Sampai new Kembali bersuara memecah keheningan malam yang semakin larut." Om kamarnya gue dimana gue mau mandi terus tidur capek nih badan gue "

"Yaa itu diujung Gabung sama kamar nya gue. Dalam artian tidur sekasur"

"What om gak Benar nih masa harus tidur sekasur sih. Gak mau gue itu ya tidurnya itu gak bisa diem bisa. Ketawa, marah bahkan suka nendangin orang Kalau tidur"

"Ya terus hei mau lu akrobat saat tidur pun. Gak bakalan bisa gangguin gue yang kalau tidur dah gak bisa dibangunin. Mau tidur gak gue juga gak doyan sama timun."

"Timun?"

Tay melirik pada bawahan new
"Iya itu, gue doyannya sama lubang buaya."

New menutup Mulutnya, menendang tulang kering Tay sedikit keras. Berlalu meninggalkan Tay masuk kekamar dan pergi mandi.

"Kucepp!!"

TBC

😂🤣🤣🤣



GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang