"Hei anak ganteng kenapa Nangis. Enggak main sama teman-teman yang lainnya?"
"Om Tay.. new uga unya ami kan?"
"Hmm"
"New uga unya ami kan?"
"Iya dong masa enggak punya. Kok new nanya gitu"
"Ami apan angun nya?"
"Doain aja minta sama Tuhan Buat maminya cepat bangun ya."
"Ami nya new akit ya tidul telus. "
Om Tay berlutut menyamakan tingginya dengan tinggi new. Yang hanya sebatas pinggang nya sambil menggendong tas ransel nya yang berwarna biru tua.
Baik Tay, arm, Alice saling berbagi tugas untuk menjemput new dari taman kanak-kanak. Untuk mengurangi beban off yang harus menjaga gun dirumah sakit. Tapi Hampir 6 tahun koma.
Walaupun yang seringkali menjemput new adalah om Tay. Dan tak jarang om tay juga mengajak new main kerumah orang tuanya. Yang menganggap new sudah seperti cucu bagi kedua orang tua Tay
Maklum offgun Menikah muda. Saat masih SMA. Dan saat anaknya new lahir hanya off yang sudah berkeluarga sedangkan arm. Alice juga Tay belum ada yang menikah ada kuliah ada juga yang disibukkan dengan perkerjaan kantor melanjutkan bisnis orang tua.
"Beli es sama om aja yuk. Nanti Sambil jalan-jalan lihat burung."
"Ulung apaan om?"
"Burung terbang."
"Ohh"
"Tapi jangan cemberut lagi. Mau enggak ikut om main kekantor nya om?"
"Emang nya oleh om?"
"Boleh dong Sayangnya om" ujar Tay menggendong new untuk masuk kedalam mobilnya
New kecil memeluk leher om Tay nya. Sungguh hanya new saja yang bisa memeluk leher om tay. Dan om Tay yang percaya dengan new yang tak mungkin menyakiti nya secara dirinya lah yang banyak keluar biaya untuk Jajan new.
Sungguh Tay menyayangi new Seperti anak sendiri. Sejatinya Tay juga lah yang menyakinkan off untuk mempertahankan new waktu masih di kandungan gun. Off yang masih dalam Usia remaja harus menjadi ayah.
Ada niatan dulu untuk menggugurkan new. Karena ketidaksiapannya itu. Tapi semua berangsur membaik setelah new lahir. Ketika rasa cinta off pada gun semakin besar gun malah dinyatakan koma setelah melahirkan new. Mungkin ini juga bagian dari karma untuk off sendiri.
New Menjadi kesayangan pada om dan tantenya. Juga jadi permata yang rapuh untuk selalu dijaga papi nya.
Tak menyangka takdir memang lucu. Hingga membuat new menikah dengan om dokter yang konyolnya tidak tertolong lagi.
Ngomong-ngomong soal perkerjaan om Tay selain menjadi dokter bedah. Om Tay juga menghandle perusahaan warisan orang tuanya. Jadi gak heran jika ada waktu kosong om tay juga jadi CEO di perusahaan nya.
---
Om tay tidur dengan tangan yang aktif seperti meremas sesuatu yang kenyal dirasanya, sungguh nikmat diawal pagi fikiran om tay dalam mata yang masih terpejam rapat.
Sementara new juga sama tertidur dengan posisi tengkurap dan kaki yang menghadap kearah kepala ranjang. Hanya memakai celananya pendek yang sukses mengekspos paha putih mulus nya
Mata perpejam rapat sesekali mengaduh ketika merasakan tangan besar sedang meraba-raba dan meremas area bokong montoknya yang di katakan rata oleh om Tay.
---
"Oh yes baby." Gumam tay tidak jelas semakin menguatkan ritme remasan nya yang berakhir mendapatkan tinjuan diwajah dari kaki-kaki berisi Milik new.
Yang bangun sambil berteriak heboh. Karena apa yang dilakukan om Tay Pada nya. Sungguh bokong montok nya bukan jeruk peras. Yang bisa digrep-grep sembarangan.
"AAAHAH"
Om Tay ikutan bangun. Memegangi hidungnya yang berdarah karena kaki new. Sungguh pagi seperti mimpi buruk untuk nya. Enggak heran saat pembuatan new baik offgun tidak berdoa terlebih dahulu hingga mengahasilkan anak yang abstrak.
"MAMI.. PAPI OM TAY MESUM!!!"
"HUWWAA"
"BOKONG NYA GUE.. "
"OM TAY JANGAN DEKAT-DEKAT JAUH-JAUH SANA. KATANYA ENGGAK SUKA BOKONG RATA TAPI DI REMAS JUGA MAKSUDNYA APAA. NEW MASIH PUNYA HARGA DIRI YA. YANG SOPAN SAMA NEW HUWWAA" ujar new dengan teriakkan vokal ya menutupi tubuh mulusnya dengan selimut tebal tak mempedulikan Tay yang masih memegangi hidungnya yang sakit.
Jangan heran mengapa bisa sampai berdarah hidung om Tay. Selain karena new anak basket new juga ikutan kelas silat.
"TUYUL GILA LU. INI HIDUNG GUE JADI BERDARAH. LU MAH ENGGAK ASIK. GUE LAGI TIDUR JUGA"
"OH JADI TIDUR MESTI NGEREMAS BOKONG YA OM. BARU TAHU TERNYATA OM SUKA MAIN KASAR. KEBIASAAN NGEREMAS PUTING CEWEK YA OM. TANTE-TANTE BINAL"
"NEW SIAPA YANG NGAJARIN. TAHU DARI MANA LU?"
"DARI PAPI LAH. OM KAN BUAYA DARAT DARI MASIH JAMAN SEKOLAH DULU. SUKA MAIN SAMA TANTE-TANTE BINAL" ujar new masih sama meninggikan suaranya dengan menggebu-gebu
Andai new tahu om Tay sudah tidak main dengan banyak perempuan bayaran karena ada new disampingnya. Yang sudah resmi jadi pasangan hidup nya. Meskipun belum ada Cinta dihati om Tay
"TERSERAH LU SEKOLAH KAN. GIH MANDI TERUS BERANGKAT"
"OHH IYA HARI INI OM TAY ENGGAK ENGGAK USAH NGANTERIN GUE. KARENA ADA TEMAN YANG JEMPUT GUE."
"SIAPA?"
"ADA DEH"
"YANG NANYA! "
"NGESELIN LU OM. ITU HIDUNG NYA DI OBATIN MANGKANYA JANGAN MESUM"
new bangkit turun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi untuk segera mandi dan berangkat kesekolah. Bersama earth teman sekelas nya.
Yang dulu pernah ditaksir nyaHingga mendapat penolakan lebih awal dari earth. Sungguh new kecewa. Meskipun cinta juga jadi kenyataan untuk om favorit nya sedari masih bayi
"Anak siapa sih. Dari lu masih pitek juga gue dah lihat semua badan lu. Gue yang mandi dan gantiin popok lu dulu tuyul" ujar Tay dalam menggerutu nya
Melihat jam dinding karena dirinya yang masih memiliki jadwal operasi bedah siang nanti
Mengambil kapas di Dalam kotak obat dan mengobati mimisan nya sendiri. Sementara new Sudah selesai Mandi dan berpakaian lengkap seragam sekolah nya.
Dirinya Sabang terburu-buru untuk bangun dan berangkat kesekolah. Mungkin hatinya masih berharap pada earth meskipun hanya untuk berteman. Tidak lebih karena om Sultan dokter plus CEO sudah jadi suaminya kesayangan dan cinta pertama nya sadari bayi
"Om minta uang jajan dong.. "
"Lu enggak liat ini gue lagi sibuk."
"Udah sini dompetnya Dimana biar gue cari sendiri om. Oh iya hari ini gue ada latihan basket lagi jadi pulang juga pasti sore lagi om. Jadi enggak usah jemput juga enggak papa. Ada temen juga yang ngantri pulang. Kasian juga kan om sibuk. Terakhir kali juga om lupa jemput nungguin tapi enggak kunjung di jemput tapi sudah dijanjiin itu sakit om" ujar new mendapat 4 lembar uang berwarna merah muda dari dompet suaminya.
Tak lupa menyalami punggung tangan Om Tay. Karena itu kewajiban yang di ajarkan gun padanya. Faktanya om Tay merasa tak enak karena sudah janji untuk selalu menjemput dan ngantar istri tuyulnya. Tapi malah jadi ingkar karena kelupaan.
TBC
Huhh
