04.00

521 92 18
                                    

Chu!

Chu! Chu! Chu!

"Aish, jauh naaah!" Sunoo menggeram saat merasakan wajahnya disentuh oleh benda yang kenyal dan dingin.

"Ayo bangun, sudah pagi." suara Jungwon masuk ke indra pendengarannya.

Hah?

Jungwon?

Sunoo langsung bangkit dan mendapati Jungwon yang tersenyum lebar hingga matanya menyipit dan lubang kecil muncul dipipinya.

"Selamat pagi, my sunshine."

"NGAPAIN LU DIKAMAR GW?!"

•••

"Mentalnya mengalami sedikit gangguan." ujar Heeseung, teman Sunoo yang merupakan dokter spesialis kejiwaan.

"Hah?" Sunoo beralih menatap Jungwon yang juga diam menatapnya.

"Tapi dia keliatan oke." tukas Sunoo yang dibalas cebikan kesal oleh Heeseung.

"Yang keganggu mentalnya bukan fisiknya."

"Oh, iya juga."

"Kamu bilang kamu dihukum di ruangan serba putih?" tanya Heeseung yang dijawab dengan anggukan oleh Jungwon.

"Berapa lama?"

Seketika ruangan Heeseung menjadi senyap. Jungwon yang sedang berpikir dan dua orang lainnya yang menunggu jawaban dari Jungwon.

"Saya lupa."

"Hal terakhir yang kamu ingat? Sebelum masuk ke ruangan itu?"

"Hm..."

Ruangan kembali senyap karena menunggu jawaban Jungwon.

"Oh, gagal."

"Hah?" Sunoo menyatukan alisnya. "Apa yang gagal?"

"Saya, gagal." Jungwon menunjuk dirinya sendiri dan menatap Sunoo.

"Lu tau berita kegagalan misi keluarga Yang?" tanya Heeseung pada Sunoo.

"Yang mana..." Sunoo menunduk dan memejamkan matanya, berpikir keras. "Yang gagal karena kehancuran mobil itu bukan sih?"

"Ya, mobil. Mobil hancur karena Junghwa."

Mata Sunoo membola saat mendengar itu, "Loh, jadi itu misi lu?"

"Iya, itu misi saya."

"Kapan itu?" kini Heeseung yang bertanya.

"Sekitar lima atau enam bulan? Mungkin?"

Heeseung mengangguk. "Wajar dia lupa, selama lima bulan hanya melihat warna putih, warna lain mungkin warna tangan dan kakinya. Ga liat wajah orang, ga ada cahaya matahari, wajar banget kalo dia jadi kayak gini."

"Tapi dia inget kakaknya, si Junghwa sama Jeong..."

"Jeongin." sahut Jungwon.

"Ya! Jeongin."

"Mungkin ada emosi yang tertanam sama ingatannya dia ke orang itu."

"Ouh... oke. Jadi?" Sunoo mengangkat alisnya.

"Jadi, kamu mau gimana?" Heeseung beralih pada Jungwon.

"Saya mau sama Sunoo aja."

"HAH?!"

•••

"Halo, Tuan Kim."

Papi melirik Jungwon dari ujung kepala hingga ujung kaki sebelum menjawab sapaan Jungwon. "Halo, Jungwon. Silakan duduk."

Jungwon duduk tepat dihadapan papi, lalu menatap papi tanpa ragu.

"Sebelumnya saya mau minta maaf. Karena saya, kamu jadi kehilangan ayahmu. Tapi saya melakukan itu bukan tanpa sebab-"

"Iya tuan, saya paham." Jungwon tersenyum saat papi terkejut mendengar ucapannya.

"Kamu tidak marah?"

"Tidak, saya tidak marah. Justru saya berterima kasih, karena anda dan anda, saya bisa bebas dari ruangan itu. Juga, saya tak perlu repot-repot membunuh pria tua tanpa hati itu."

Papi menatap Jungwon dengan dahi yang menyatu. "Kamu tidak ada niat balas dendam? Keluargamu, ayah kandungmu, telah saya bunuh. Walaupun bukan saya sendiri yang membunuhnya, tapi tetap saja ayahmu mati karena perintah saya."

Untuk kesekian kalinya Jungwon menggeleng, "Saya bahkan sudah lupa bagaimana rasa kasih sayang dari seorang ayah."

"Jadi sekarang, kamu mau apa? Kamu mau ganti rugi, saya bisa mengganti berapa-"

"Saya ingin Sunoo."

"Apa?"

"Saya mau Sunoo."

Papi mengangkat alisnya tanda tak mengerti. "Maksud kamu?"

"Ijinkan saya untuk memacari anak anda." Jungwon berujar tanpa ragu.

"Kamu berniat untuk mencelakai anak saya?"

Jungwon menghela napas. Wajar sekali Tuan Kim bertanya seperti itu, dia memiliki banyak saingan yang bisa melukai buah hatinya kapan saja.

"Saya bersumpah saya tidak akan melukai anda sedikit pun, jika saya melanggar maka nyawa saya taruhannya." Jungwon berujar dengan lantang.

Papi terdiam, mengusap tengkuknya. "Apa yang kamu mau dari Sunoo? Dia hanya anak nakal gila harta yang blak-blakan."

"Dia..." Jungwon tersenyum tipis sebelum melanjutkan ucapannya. "Adalah penyelamat hidup saya. Matahari pertama yang saya lihat setelah enam bulan terkurung di ruangan mengerikan itu."

•••

dikit banget, siapa sih yang bikin?

btw, happy new year 🥳

terima kasih sudah membaca^^
sampai jumpa-!

🍓iru

Found and Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang