05.01

734 93 9
                                    

"Nih."

Jungwon menatap dua benda yang disodorkan padanya, lalu menatap Sunoo lagi.

"Buat apa?"

"Ambil dulu."

Setelah Jungwon mengambil dua benda itu, Sunoo mulai berbicara. "Di dalem ada orang, terserah mau lu apain. Mau lu ajak ngobrol, main gundu, tembak, bunuh juga gw ga peduli sih. Ini gw kasih buat jaga-jaga aja." ujar Sunoo sambil menepuk menepuk sebelah tangan Jungwon yang memegang pistol.

"Siapa?"

"Hm?" tanya Sunoo sambil memiringkan kepalanya, karena Jungwon berbicara dengan suara yang terlalu pelan.

"Ada siapa di dalam sana?" ulang Jungwon.

"Liat aja sendiri." Sunoo berbalik, membuka kunci pintu itu lalu menyingkir dari depan pintu.

Jungwon maju, tangannya terulur untuk membuka pintu hitam itu.

Cklek!

Kriet...

Melangkahkan kakinya, memasuki ruangan gelap itu. Sunoo hanya menatap punggung Jungwon yang perlahan menghilang dibalik pintu yang ditutup perlahan.

"Oh? JUNGWON!"

Dor!

"AAAAAK!"

Teriakan tersebut menghilang setelah pintu hitam itu tertutup rapat. Sunoo mengeluarkan ponselnya, membuka kamera, berpose lalu mengambil jepretan fotonya yang tampan paripurna.

•••

Cklek!

Sunoo yang tengah membaca alternative universe pun menoleh saat pintu hitam itu akhirnya terbuka. Terlihat Jungwon dengan noda darah di beberapa bagian pakaiannya.

Sunoo memeriksa waktu melalui ponselnya, "Lama juga, hampir sejam."

"Maaf membuatmu menunggu. Tampaknya saya terlalu bersenang-senang." ujar Jungwon datar, walau dari matanya terpancar sedikit rasa bersalah karena membuat Sunoo menunggu.

"Gapapa, udah lama lu ga main. Wajar sih, mungkin efek kangen." Sunoo mengangkat bahunya, lalu menatap Jungwon yang juga menatapnya.

"Udah?" tanya Sunoo.

"Sudah."

"Gimana dia?"

"Mati."

"Terus mau diapain?"

"Entahlah." kini Jungwon yang mengangkat bahunya.

"Yaudah deh, ntar lu omongin aja sama Minjae." Setelah itu Sunoo kembali mengangkat kedua lengannya, "Gendong. Pegel tau jongkok nungguin lu hampir sejam."

"Oke."

"Mau gendong belakang!" seru Sunoo saat Jungwon mau melingkarkan tangannya di pinggang sempit itu.

"Depan aja, nanti saya oleng terus jatuh nimpa kamu."

"Ish, yaudah deh." Bibir merah itu cemberut, kembali menaruh kepalanya di pundak lebar yang agak basah karena ruangan tadi memang cukup lembab.

"Sampe diatas, lu harus mandi."

"Iya."

•••

"Sunoo."

"Apa?"

Sunoo sedikit tersentak saat ada sepasang lengan yang melingkar di pinggangnya. Hembusan napas hangat di tengkuknya membuatnya sedikit merinding.

"Sunoo."

"Apa sih?" jujur, Sunoo agak kesal karena Jungwon terus memanggilnya.

"Saya suka sama kamu." butuh beberapa detik bagi Sunoo untuk mencerna ucapan itu, karena Jungwon yang berbicara tepat disamping telinganya membuat ia sedikit tidak fokus.

"Hah? Ngantuk lu?" tanya Sunoo.

"Lumayan, tapi ini saya ngomong jujur bukan ngelantur."

Sunoo memutar matanya, menggeleng pelan lalu kembali menyandarkan tubuhnya di pagar balkon. Mereka masih berada di villa, omong-omong. Dengan mayat Junghwa yang entah masih ada di basement atau mungkin sudah dibersihkan Minjae, Sunoo tak tahu dan tak mau tahu.

"Sunoo, jawab saya dulu." Jungwon kembali berbicara disamping telinga Sunoo, membuat bulu kuduk si manis berdiri.

"Ish, emang lu nanya apa sih?" Sunoo bergerak gusar, berusaha membuat Jungwon menjauh darinya, namun ternyata pelukan itu semakin mengerat.

"Jadi milik saya, ya?"

Mendengar itu, Sunoo semakin terheran. "Sakit lu?"

"Iya, makin sakit karena kamu."

"Sinting."

"Memang."

Bugh!

"Aduh..." lirih Jungwon pelan, tapi setelah itu ia kembali tersenyum. "Jawab dulu pertanyaan saya."

"Emang lu punya apa?" Sunoo memicing.

"Punya cinta, punya harta, ya walaupun nanti hartanya bagi dua sama Kak Jeongin. Tapi masih banyak kok."

"Gw juga punya harta."

"Oh, kalau gitu." Jungwon melepaskan pelukannya, membuat Sunoo menoleh.

Jungwon mengeluarkan sebuah kalung dari kantong celananya, mengarahkan liontin kalung itu ke depan wajah Sunoo.

"Saya punya kalung symphonia."

"Eh iya kalung gw!" Sunoo berusaha meraih kalung itu namun Jungwon terus menghindar.

"Ambil kalung ini, terus peluk saya kalo kamu nerima saya. Kalo ga, kamu ambil kalung ini terus cium pipi saya." Jungwon menutup mata dan merentangkan tangan, dengan kalung yang menggantung ditangan kirinya.

Sret!

Sunoo mengambil kalungnya.

Grep!

"Heung..."

Jungwon membuka matanya, mendapati Sunoo yang memeluk lehernya dan menduselkan kepalanya di dada Jungwon.

"Saya diterima?"

"Oh, ga mau?" Sunoo menatap Jungwon dengan pandangan bertanya.

"Eh, mau dong!" Jungwon segera menggendong tubuh Sunoo, lalu mengecup seluruh wajah cantik itu.

"Mulai sekarang, Kim Sunoo hanya punya saya."

"Heum!"

Found and Revenge : Finish

AKHIRNYA TAMAT JUGA BOOK ANEH INI 😭🙏
lumayan capek juga nunggu mereka uwu-uwu

besok iru udah mulai sekolah offline, jadi iru izin rest ngetik wp yaa. mungkin dua bulan? bisa lebih kayaknya. jangan ditungguin ya, hehe :)

stay safe and healthy,
sampai jumpa di book lainnya-!

🍓iru

Found and Revenge Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang