"Hah?" Sunoo menatap datar pada papi yang tengah merangkul pundak Jungwon.
"Jungwon bakal jadi salah satu partner kamu mulai sekarang." ujar papi lalu pergi dari ruangan tempat berkumpulnya anggota Sunoo, meninggalkan Jungwon yang tersenyum datar didepan pintu.
"Oh, jadi lu yang namanya Jungwon?" Dayeon bangkit dan menghampiri Jungwon, mengulurkan tangannya. "Gw Dayeon, kembaran Sunoo."
Membalas uluran tangan itu, Jungwon mengangguk. "Saya Jungwon, tolong bantuannya."
Grep...
"Akh..." Jungwon mengerang pelan saat merasakan telapak tangannya dicengkeram dengan kuat. Ia menatap Dayeon yang juga menatapnya dengan pandangan menusuk.
"Jangan pernah berpikir buat ngelukain adek gw..." bisik Dayeon pelan, setelah itu wajahnya kembali tersenyum cerah. "Jaga adek gw baik-baik ya."
•••
"Jadi... mulai sekarang lu bakal kerja bareng gw?"
"Ya." Jungwon mengangguk.
"Kenapa anjir? Kan lu bisa ambil harta bapak lu tuh masih banyak gw ga ada ambil sepeser pun."
"Harta itu masih ditangan Junghwa."
"Oh."
"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik, ya." ujar Donghyun dengan senyumannya.
"Terima kasih."
"Tapi, tujuan lu kerja bareng gw tuh apa?" Sunoo menatap Jungwon dengan pandangan bertanya, membuat pipi Jungwon sedikit memerah.
"Agar saya tidak bosan, dan mungkin untuk mengembalikan emosi saya yang memudar?"
"Sunoo ga makan orang anjir, tatap matanya." ujar Haruto karena Jungwon sedari tadi enggan menatap mata Sunoo.
"Ya lu bisa cari kerjaan lain, kali. Bukannya gw nolak lu ya, tapi gw agak susah nerima orang baru, biarpun itu utusan langsung dari papi. Ditambah lagi ayah lu abis gw bunuh, ga ngurangin kemungkinan lu bakal bunuh gw juga kan?" lanjut Sunoo setelah Jungwon menatap matanya.
"Saya pertaruhkan nyawa saya pada ayah kamu jika saya melakukan hal itu." perkataan itu membuat Sunoo, Haruto, Donghyun, dan Minjae terdiam.
"Oke..."
•••
"Malam, Sunoo." Sunoo sedikit terkejut saat Jungwon tiba-tiba muncul disampingnya dan menepuk pundaknya.
"Oh, malam juga, Jungwon."
"Kamu sedang apa?" Jungwon menatap Sunoo yang tengah sibuk memandang langit penuh bintang diatas mereka.
"Lu punya mata kan?"
Terkekeh, Jungwon menjawab. "Oke, maafkan saya."
"Dimaapin."
Halaman belakang itu kembali senyap, hanya ada suara jangkrik dan hembusan angin dingin yang menjadi saksi bagaimana Jungwon menatap Sunoo dengan pandangan berbinar.
"Lu ga pulang?" tanya Sunoo yang membuat Jungwon mengernyitkan keningnya.
"Pulang ke?"
"Ke pengungsian?"
"Kan saya tinggal bersama rekan kamu mulai sekarang." jawab Jungwon yang membuat Sunoo menepuk dahinya.
"Oh, astaga! Maaf, gw lupa."
"Iya, gapapa." Jungwon hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Sunoo.
"Eh, Won." panggil Sunoo tiba-tiba.
"Iya, kenapa?" Jungwon kebingungan karena Sunoo menepuk-nepuk pundaknya.
"Itu, kakak lu."
"Iya, kakak saya yang mana?" Jungwon terpaku saat Sunoo memegang kedua pundaknya dan menatap tepat dimatanya.
"Si Junghwa."
"Dia kenapa?"
"Besok, lu harus ikut gw." Jari telunjuk Sunoo terarah tepat didepan dahi Jungwon.
"Mau ngapain?" tanya Jungwon yang masih kebingungan.
"Kita liat kakak lu."
"Bukannya dia kabur?" Jungwon mengangkat sebelah alisnya.
Sunoo menggeleng ribut, "Dia selama ini sama... Ah udah deh, pokoknya besok lu harus ikut!"
Mengerjap, akhirnya Jungwon mengangguk pasrah. "Iya, saya akan pergi kemana pun kamu menyuruh saya."
•••
kok ga jadi-jadi ya? lama amat._.
terima kasih sudah membaca^^
sampai jumpa-!🍓iru
KAMU SEDANG MEMBACA
Found and Revenge
Fanfictionft. 양썬 Sunoo tak pernah menyangka bahwa dia akan mendapatkan sesuatu yang lebih berharga daripada aksesoris saat menjalankan tugas dari papinya. warn! bxb, boyslove jungwon×sunoo homophobic? leave