6. Wara-wiri

259 46 19
                                    

Langit kelam terasa masih panjang tak dinikmati Nina yang memilih menyibukkan diri bersama ribuan halaman dalam layar kaca. Sangaji juga betah berdiam diri di ruang pribadi usai makan malam. Sembari menikmati sinar milik separuh bulan yang menggantung.

Gemercik air di kolam persegi panjang  bertempo teratur menemani sayup suara binatang di antara pepohonan gelap yang mengelilingi kediaman keluarga Suryo. Selepas kerja hingga matahari tenggelam Rajendra belum sampai batas lelahnya. Berkali-kali tubuhnya berhasil bolak-balik membelah air. Justru dingin yang menusuk tulang dapat merembes sekaligus menjernihkan kepalanya usai penat bekerja.

Ia menepi ke pinggiran kolam menghampiri seseorang yang hanya mencelupkan kaki sebatas lutut. Orang yang setia menantinya memberikan selembar handuk di pangkuan kepada Rajendra yang telah naik ke permukaan. "Kamu ketinggalan kejadian seru, Rajen."

Perenang malam ini ikut bergabung di pinggiran kolam sembari mencicip segelas penuh jus mangga."Sangaji udah cerita semuanya."

"Ck, tetep aja sensasinya beda. Kamu harus lihat wajah Nina!" Jetta berseru menggebu dan menaruh tawa diujung kala teringat semerah apa wajah saudarinya tadi, sangat lucu.

Minumannya ia tenggak lebih banyak dingin, manis, dan sedikit masam perpaduan rasa yang candu untuknya.  "Tapi aku juga setuju sama tindakan Nina. Akan repot kalau ada orang lain di sini."

Jetta terdiam, mimik wajahnya berubah serius. Bahagianya singkat menguap bersama pernyataan Rajendra yang malah ada di kubu Nina. Pipinya diusap lembut oleh ibu jari milik Rajendra. Hadiah lain berupa sepasang manik cokelat tua di hadapannya yang bergetar khawatir.

"Dingin ya? Ayo masuk!" ajak Rajendra yang berdiri terlebih dahulu kemudian mengulurkan telapak tangannya. Jetta menerima dan segera menyamai posisi. Genggaman itu terlepas berganti lengan terbuka milik Rajendra yang siap membenamkan perempuan cantik ini dalam dekap. Lantas Jetta cepat melompat kebelakang.

"Basah, Rajen!" sungut Jetta yang dibalas kekeh menyebalkan.

"Setelah ini kamu mau apa?"

Bahunya mengedik tak acuh dengan pertanyaan Rajendra. Pergelangan tangannya dicengkeram tiba-tiba menghentikan Jetta yang melengos buru-buru masuk.

Tak gentar Jetta menatap tajam sorot hangat pemilik lekukan manis di pipi. "Nina memang selalu jadi yang paling benar." Wajah tegas dan kalimat tajam andalannya bahkan tidak mampu menyembunyikan kecewa yang sama.

"Aku denger kamu mau periksa laporan keuangan minggu ini. Mau ditemenin?"

Jetta menarik satu sudut bibirnya, ia sudah terbiasa bukan? Menelan getir berulang kali untuk alur yang sama. Rajendra seperti memiliki banyak pintu keluar dari pembahasan mengenai Nina jika bersamanya. Begitu pula dengan dirinya yang bodoh lagi-lagi menganggukkan kepala menyepakati akhir dari perdebatan. Di bawah cahaya kekuningan perempuan kuat ini memaksa sudut bibir satunya terangkat.

~Sang Suryo~


Bau obat-obatan pekat memasuki indera penciuman, Sangaji segera menerima masker yang disodorkan padanya. Setelah dikabarkan tempat Jetta berada Sangaji yang tiba di gedung pusat penelitian banting setir. Seharusnya urusan ini dapat dengan mudah diselesaikan di rumah tetapi, berkat insiden kemarin ia jadi malas membahas hal berat.

Lapisan kain putih panjang, tudung penutup kepala, sarung tangan karet, dan tentunya masker melengkapi penampilan Sangaji persis orang di hadapannya. Tangga besi berlapis cat tanpa karat menghubungkan jalur selebar satu setengah meter dengan bahan dasar sama dilalui dirinya yang dengan patuh mengikuti pemandu jalan. Pemandangan di bawah sana terlihat begitu sistematis dan bangunan yang sengaja diwarnai putih senada dengan ubin menunjukkan kualitas mereka. Kumpulan pekerja paling banyak di bagian pengepakan, sedangkan bagian lainnya berisi lebih sedikit orang sebab mesin-mesin besar telah menggantikan peranannya. Meski suhunya terjaga peluh tak terelakkan bercucuran keluar. Jarak yang ditempuh rupanya jauh dan atribut ini sungguh mengganggu.

Sang Suryo | 97 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang