Eighteen

3K 524 23
                                    

Chika melepaskan pagutan bibirnya dengan Ara. Keduanya masih saling tatap. Tidak ada yang memulai pembicaraan.

Ponsel Chika berdering, menandakan ada pesan masuk.

Ci Shani
Take care of yourself. Cici udah pindah ke rumah Gracio. Kalau kamu udah ada niatan mau kesini, bilang. Kalau ada waktu cici check kondisi kamu ke rumah.

"Omong kosong" batin Chika.

Sudut bibir kanan Chika terangkat sedikit. Ia memasukan kembali ponselnya ke saku. Chika sudah terbiasa ditinggalkan. Selalu seperti itu.

Chika menatap Ara lagi. Ia mengusap pipi Ara lalu hendak melangkahkan kakinya namun ditahan oleh Ara.

"Maaf" ucap Ara.

Lagi-lagi hati Chika tersayat. Seharusnya Chika yang berkata seperti itu, bukan Ara. Walaupun traumanya kembali tetapi Chika sadar jika ia penyebab utamanya.

Chika tersenyum tipis lalu melepaskan genggaman tangan Ara yang ada di tangannya. Chika melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Chika berjalan keluar dari area rooftop.

Brielle mengusap pelan pundak Ara.

"Chika cuma butuh waktu, lo juga" ucap Brielle.

Ara menatap Brielle lalu mereka semua juga ikut keluar dari rooftop.

Pada saat Ara dan yang lainnya kembali ke kelas, ternyata Chika tidak ada di kelas.

Ponsel Brielle bergetar, ia segera mengecek pesan masuknya.

Chika
Don't find me, okay? i'm totally fine. Gue cuma butuh waktu, Brielle.

Brielle
Take your time, cantik. I'm here, always by ur side. Jangan macem-macem!

Setelah membalas pesan Chika, Brielle mengajak Ara kembali ke depan kelas.

"Ra, gue bener-bener gak tau masalah kalian apa. Bukan gue mau ikut campur, tapi ini bener-bener clueless. Chika belakangan ini gak cerita ke gue sama sekali. Lo tau alasan Chika mau ketemu sama Mirza lagi?" tanya Brielle.

"Gue gatau. Tapi Chika hampir diculik semalem, sama suruhan Mirza" jawab Ara.

Brielle terkejut "Gila! Mirza gila!"

"Lo tau, gue gak akan habisin orang sembarangan tanpa sebab" ucap Ara.

"Gue tau, tapi disini lo juga salah"

"He is fucking kissed my girlfriend Brielle!" ucap Ara.

"Gue tau. Tapi lo juga harus paham kalau Chika trauma sama segala jenis kekerasan" ucap Brielle.

Ara tau itu, tetapi emosinya selalu menyetir dirinya.

"Chika dimana?" tanya Ara.

"Gue gatau, but she is fine"

"Gimana bisa lo tau dia baik-baik aja? Chika butuh temen" ucap Ara.

"Gue tau lo pacarnya, tapi gue temenan sama Chika udah lama. Lo jangan ikutin ego dulu, Ra. Nanti Chika tambah ngejauh"

"Jagain Chika" ucap Ara. Ara langsung menambil tasnya dan berjalan ke arah parkiran.

NYCTOPHILE [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang