18 ; poor baby.

920 105 4
                                    

Tolong spam comment+vote bisa? Hehe
.
Bismillah semoga ngga kena "masalah revisi lagi.
.
Sider? Ck.
.
Sorry for typo (s).
.
.

"Sunghoon kemana bang?!"

"Masih ditanganin."

Jake mendudukkan dirinya di kursi samping heeseung, bahkan dirinya tidak sempat mandi, dia masih menggunakan baju tidur serta rambut yang berantakan.

Setelah nya hening, jake serta heeseung bergelut dengan pikirannya masing-masing.

"Nggak sekolah lo?"

"Gila lo bang, sunghoon sakit ya gue ngga sekolah lah!"

"Alesan aja lo."

"Lo? Ngga sekolah?"

"Enggak lah, udah telat."

"Alesan lo bang."

Sesaat kemudian, pintu UGD terbuka dan para perawat membawa sunghoon entah kemana, "Sunghoon nya mau dibawa kemana?" tanya heeseung kepada ayahnya sementara jake berusaha mengikuti perawat itu pergi namun dicegah oleh heeseung.

"Ke ruang rawat. Untungnya sunghoon nggak kenapa-napa. Sebentar lagi sunghoon sadar, kamu boleh kesana, ayah nanti nyusul." jelas minho lalu dia pergi untuk menangani pasiennya yang lain.

Jake dan heeseung sudah berada di dalam ruang rawat, jake lalu mengelus tangan sunghoon dan mengecupnya berkali-kali sambil mengucapkan kata 'maaf'

Sementara heeseung, dia masih berkutat dengan pikiran nya.

Sunghwan, jaehwa, jungwon, tega sekali.

Kalau saja heeseung berada di posisi sunghoon, mungkin dia akan kabur atau tidak bunuh diri.

Tidak dengan sunghoon, sunghwan masih ayah kandungnya.

Saat itu juga, sunghoon sadar, ah dia ternyata di rumah sakit. Dia membuka matanya pelan dan yang pertama kali ia lihat adalah Jake yang masih mengecupi tangannya.

"Berhenti ngecupinnya~" suara sunghoon terdengar serak.

"Eh? Sunghoon?"

Cup~

Apa ini? Sunghoon baru sadar namun bibirnya langsung dicium oleh jake.

"Jake!"

"Siapa yang bikin kamu kayak gini hoon?"bukannya menjawab, sunghoon malah diam.

"Ayahnya." jawab heeseung dengan nada marah.

Jake melotot tak percaya, ayahnya sudah keterlaluan.

Saat itu juga sunghoon melihat kearah perutnya, dia memegangi perutnya lalu mengelus nya.

Raut wajahnya terlihat panik dan khawatir.

"Lho? Sunghoon udah sadar?"tanya minho yang baru saja masuk ke ruang rawat sunghoon.

Melihat raut wajah sunghoon yang seolah bertanya bagaimana kondisinya, wajah minho berubah menjadi sedih.

"Maaf sunghoon, anak dalam kandungan kamu nggak dapat saya selamatkan."

Deg..

Semua yang berada disitu terkejut, sunghoon membeku dengan air mata yang mengalir deras.

"Maksud om?"

"Saya juga bingung, kenapa laki-laki bisa hamil, ini memang langka tapi tidak hanya sunghoon yang baru mengalami kehamilan, sudah ada sekitar sepuluh orang lebih pria yang hamil termasuk sunghoon.

Sunghoon mengandung sudah selama tiga bulan, saya sudah periksa dan ternyata itu anak kamu, jake. Tapi sayang, seperti nya sunghoon mengalami depresi berat, serta beberapa luka di tubuhnya Itu membuat anak dalam kandung sunghoon tidak dapat diselamatkan."

Sunghoon semakin terisak, sementara jake berusaha menenangkan sunghoon dengan cara memeluknya erat.

Sunghoon memberontak dalam pelukannya, tapi karena lelah disertai punggungnya yang sakit, sunghoon hanya dapat terisak.

"P-pembunuh.." lirihnya pelan.

"Tapi apa mungkin sunghoon bisa hamil kembali om?"tanya jake.

Minho menghela nafas, "Itu kemungkinan yang sangat kecil. Laki-laki minimal hanya bisa mengandung selama satu kali."

"Kalian harus tabah, saya keluar sebentar, ada yang memanggil." ucap minho lalu pergi dari sana.

"Jake, sunghoon yang sabar ya."heeseung menepuk-nepuk bahu milik Jake serta sunghoon.

"Jake, kita hampir jadi orang tua. T-tapi.. Maaf Jake maaf aku bodoh! Aku nggak bisa jaga anak kita!"tangisan sunghoon semakin kencang, dia seolah tidak punya tujuan hidup saat anaknya yang bahkan belum melihat dunia apa lagi orang tuanya pergi begitu saja.

"Sstt, sunghoon, ini bukan salah kamu, jangan sedih lagi, ya?" Jake menyisir rambut sunghoon dengan tangannya yang menutupi kedua mata sunghoon.

Bohong jika Jake tidak sedih, sebenarnya itu sangat menyedihkan, tapi Jake berusaha tegar didepan sunghoon.

Jika dipikir pikir, ini semua salah jungwon, ayahnya membuat luka di tubuh sunghoon karena jungwon, ayahnya membuat sunghoon depresi karena jungwon.

Bahkan setelah mengetahui dirinya hamil, sunghoon sudah tidak meminum obat antidepresan lagi, demi anaknya, tapi semuanya sia sia, dia bahkan lebih depresi karena tidak meminum obat itu.

"Maaf Jake, aku nggak kasih tau kamu, aku takut kamu malah ninggalin aku."

"Itu nggak bakal terjadi, sayang. Kamu jangan merasa bersalah lagi ya? Ini bukan salah kamu sama sekali."

"T-tapi jake.. Anak kita.."

"Kita bisa buat lagi, kita harus yakin kalau kamu bisa hamil lagi, kalau ngga bisa, biar aku yang hamil, hehe." diakhir ucapan nya jake terkekeh membayangkan ucapannya barusan.

"Kamu mah!"sunghoon memukul dada jake pelan.

"Nggak papa dong?"goda jake, sunghoon hanya tersenyum tipis.

"Sunghoooooooooooonnnnnnnnnn~"

Sunghoon mengenal suara itu, suara soobin.

Dan benar aja soobin dan sunoo langsung memeluk sahabatnya.

"Loh kok bisa tau?" tanya jake heran, sementara heeseung nyengir seolah tak terjadi apa apa.

"Bang hee yang kasih tau."jawab yeonjun.

"Lo kenapaa?"

"Keguguran."

"Maksud lo?!"

"Sunghoon hamil anak jake, tapi keguguran karena dia depresi yang dibuat sama keluarga nya."

Sunoo serta soobin langsung ikut menangis, lebay memang.

"Sunghoon harus sabar!"

"Hoonie kuwattt!" ucap mereka berdua di sela-sela isakannya.

Kamu udah capek belum?-sohee

Kalau dibilang capek, ya, aku capek banget. Pengen nyerah aja rasanya.
-Sunghoon

Mau ikut bunda sekarang?-sohee

Sebentar lagi, bun. -Sunghoon

TBC

OKEYY 3 chap lagi selesai.

Mkin kesini, endingnya semakin terlihat hhe.

Beautiful End (?) || Jakehoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang