"hati-hati, meskipun Blueyes kota kecil tetapi banyak makhluk selain Vampire dan siluman rubah di hutan kota ini"
Taeyong dan Yang-yang hanya mengangguk setuju saat Jennie menjelaskan tentang wilayah yang mereka jejaki sekarang.
Iya, mereka sedang berada di dalam hutan untuk berburu burung nokturnal. Mereka harus mencarinya malam ini juga supaya pagi semua persediaan telah terkumpul banyak.
"Yang-yang, Jennie apa kalian tidak masalah jika kita berpencar? Agar kita lebih cepat selesai" Usul Taeyong. Ia benar-benar tidak bisa lama di Blueyes. Esok pagi-pagi buta ia harus kembali ke Valcke. Daniel telah menelponnya.
"Aku tidak masalah Tae" jawab Yang-yang tanpa takut.
"Baiklah, kalau begitu biar Jennie bersamamu. Kita berkumpul disini sebelum matahari terbit."
"Hah! Aku?! Kenapa aku?" Seru Jennie tidak terima. Jika ia dipasangkan dengan Taeyong ia tidak masalah, tapi jika dengan Yang-yang ia menolak keras.
"Kau memang bisa apa? Kau sendiri yang bilang hutan ini berbahaya"
Oke, sekarang Taeyong dan Jennie saling bertatap tajam. Jujur saja Jennie sangat tidak menyukai Taeyong saat laki-laki itu meremehkan kekuatan siluman rubah. Tapi ia bisa apa selain bersabar menghadapi orang yang dicintainya.
"Oke, aku akan pergi sendiri. Bye!" Setelah mengatakan itu, Jennie pergi dengan kemampuan menghilangnya.
"Sudahlah, Yang-yang ayo berpencar. Berhati-hatilah"
"Baik Tae"
Mereka mulai berpencar, disinilah Taeyong mulai kebingungan. Ia belum pernah berburu selama hidupnya. Apa yang ia harus lakukan.
Dalam perjalanan menyusuri hutan, Taeyong melihat sekumpulan burung gagak yang bertengger di dahan pohon.
"Apa ada mayat di sekitar sini?"
Ia dengan pelan mendekati gagak-gagak itu.
HAPP...
Ia berhasil menangkap 5 gagak sekaligus. Tangkapan yang bagus. Dengan segera ia melukai sedikit tubuh gagak agar darah itu mengalir tanpa membuat sang burung mati.
Ditengah kesibukannya mengisi botol dengan darah. Ia mencium aroma tubuh siluman lain.
"Ini bukan siluman rubah ataupun vampir"
Taeyong menghirup lebih tajam. "Tunggu?! Ini aroma Jennie!"
Tanpa berpikir lama, ia menghampiri bau itu berasal. Benar saja, ia melihat tubuh Jennie sedang terduduk membelakanginya.
"JENNIE, APA KAU TAK APA?!" ia menyenggol tubuh Jennie dengan kasar. Saat ini ia memang sangat mengkhawatirkan wanita itu. Ingat ya, ia hanya tidak mau menambah masalah.
"Loh, Taeyong?" Ucapnya polos.
"Kau sedang ap--"
"Seperti yang kau lihat Tae, Aku menemukannya barusan"
Di hadapan mereka terdapat laki-laki paruh baya yang sedang terluka bagian perutnya. Seakan tercabik-cabik dengan kuku-kuku yang tajam.
"Pak, apa kau mendengar suaraku?" Tanya Jennie lembut. Dikibas-kibaskan tangannya di depan mata bapak tua tersebut.
"T-to-tolong a-ak-aku arghhhh" ucapnya sambil merintih kesakitan.
"Ah baik, tahan sebentar ya pak" Jennie mengusap luka yang terdapat di perut bapak tua itu. Yang diusap hanya merintih kesakitan. Dengan sihir yang diberikan Jennie, luka itu hilang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective my Prince vampire•Lty•
Fanfictionsebuah kejadian yang tak terduga membuat Park Yura harus hidup di tengah tengah kehidupan pangeran vampir dan menjadi kekasih pangeran vampir. ©2017 Skland