(15). Penyerangan

95 12 2
                                    

Tadinya Taeyong ingin menetap di kota Blueyes selama beberapa hari, tapi firasatnya sungguh tidak enak. Seakan ada hal besar yang akan menimpanya juga kerajaan milik ayahnya.

"Sebaiknya aku pulang saja" ucapnya ke Yang-yang. Sekretaris yang saat ini sudah seperti kepala pemimpin Blueyes.

"Yasudah, biar aku yang jaga kota ini, seperti biasanya"

Taeyong hanya mengangguk dan melesat pergi dari kota Blueyes menuju kerajaan Valcke.

"Wah Taeyong datang"Ucap salah satu saudaranya. Entah siapa itu, Taeyong tidak memedulikannya.

Di ruang keluarga semua saudaranya berkumpul, bahkan ayahnya pun juga ada disana.

"Apa sedang ada masalah?" Tanya Taeyong yang sudah menduga sebelumnya.

Karena jarang sekali seluruh saudaranya berkumpul disini bersama ayahnya. Raut wajah dari semuanya pun sangat kusut dan terlihat jelas rasa takut tercetak.

"Kerajaan Varhors mengirim pesan, bahwa mereka mengajukan perang"

Mendengar jawaban sang ayah, Taeyong pun ikut terkejut. Meskipun Taeyong termasuk Vampire yang kuat. Ia sama sekali belum pernah mengikuti perang, hidupnya disibukkan dengan menguntit Yura.

"Ayah, selama aku lahir. Belum pernah ada yang mengajukan perang. Bahkan kami semua belum mengikuti perang apapun"ujar Taeil sang anak pertama mengawakili saudara-saudaranya.

"Itu karena hubungan kerajaan ini sangat bagus dengan kerajaan-kerajaan lain. Ini kesalahan ayah karena selama ini terlalu memanjakan kalian dan sekarang ayah malah meminta kalian semua ikut berperang. Maafkan ayah"

Semuanya terdiam saat mendengar penuturan sang ayahanda. Memang benar, ayahnya terlalu memanjakan mereka semua, tidak seperti pangeran-pangeran di kerajaan lain yang sudah belajar beladiri atau perang sejak dini. Mereka dibebaskan berbuat semaunya, menikmati hal-hal yang disukainya dan melepaskan tahta hanya dengan syarat menyukai perempuan.

Raja mana yang segila itu?!

"Kalian tenang saja, pertahanan Valcke sangat kuat. Ayah hanya akan meminta Taeyong dan Taeil yang maju di singgasana perang, selebihnya menunggu di belakang."

"Yes!!" Celetuk Jisung yang raut wajahnya paling ketakutan tadi.

Sedangkan Taeyong makin pucat. Tidak heran jika Ayahnya memilih Taeil. Karena memang hanya Taeil seorang yang belajar beladiri sejak dini. Tidak seperti dirinya yang hanya mengandalkan kekuatan spesialnya, Vampire terkuat keturunan Raja Kai.

"Ayah, percuma saja aku kuat bila tidak mempunyai dasar beladiri dalam perang"Taeyong angkat bicara. Ia berusaha realistis kali ini.

"Apa kau ingin Yura jatuh ke tangan orang yang salah?"saut ayahanda.

Taeyong tersentak. Raut wajahnya yang semula khawatir kini menjadi marah. Taeyong mulai mengerti tentang maksud perang ini.

"Apa maksudnya ayah? Jadi kita berperang hanya karena wanitanya Taeyong? Kalau begitu biarlah Taeyong sendiri yang menghadapi kerajaan Varhors, kenapa kita perlu repot-repot perang?!"ucap Jaehyun kini bersuara.

"Tidak sesepele itu Jaehyun! Yura adalah jaminan antara Raja Jungkook dan Raja Chanyeol. Taeyong sudah membawanya kesini kemarin, itu sama saja kita sudah mengambil hak yang bukan milik kita. Ayah tidak mengetahui sebelumnya bahwa Yura adalah sebuah jaminan" Jelas Raja Kai.

"Yura bukan milik Jungkook, Chanyeol ataupun kalian. Dia milikku!"

"Kalian tidak perlu repot-repot perang, biar aku yang menghadapinya sendirian."

Protective my Prince vampire•Lty•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang