aHoS VII

162 34 12
                                    

Lisa yang akan menutup pintu apartments Jisoo menghentikan tangannya, didepannya berdiri seorang laki - laki yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Chanyeol melihat ke dalam apartments dari balik tubuh Lisa, tidak ada Jisoo di sana. Lisa menengok kebelakang mengikuti arah mata Chanyeol dan kembali menatap laki - laki di depannya ini. Lisa terus memandang ke arah Chanyeol yang kini sudah melihat ke arah dirinya dari atas ke bawah dan kembali lagi ke atas. Dia belum pernah bertemu dengan siapapun wanita didepannya ini, dan tidak biasanya Jisoo membiarkan orang lain masuk ke dalam area privacy selain keluarga atau orang terdekatnya. Jadi siapapun wanita ini, dia pasti sangat penting untuk Jisoo.

Lisa yang merasa sangat terganggu dengan tatapan mata Chanyeol mencoba menutup pintu apartments tapi tertahan oleh tangan Chanyeol yang lebih kuat dari tenaganya, terus mencoba menahan pintu. Lisa akhirnya menyerah melepaskan tangannya dari daun pintu dan menatap malas ke arah Chanyeol yang sekarang sudah memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya dan menatap Lisa dengan tatapan tidak suka.



" Ada perlu apa dan dengan siapa ?"

" Jisoo. "

" Dia sudah tidak tinggal disini. " Lisa menjawab asal dan malas.

" Huh ? Dia yang menyuruhmu berbohong ? Aku bukan orang bodoh. "

" Mau kamu pintar juga aku engga peduli, yang jelas Jisoo sudah tidak tinggal di sini. Jadi pergilah sebelum suamiku pulang. " Lisa kembali mencoba menutup pintu yang kembali ditahan lagi oleh Chanyeol, dan dengan badan sedikit condong kedepan membuat Lisa menarik tubuhnya sedikit mundur kebelakang.

" Bilang Jisoo, aku engga bakal nyerah sampai dia balik lagi sama aku. JELAS ?!"

" Jelas, sangatttt jelas, tapi dia tidak ada disini, JELAS ?!!" Melihat tangan dan tubuh Chanyeol yang sudah tidak menghalangi pintu, Lisa membanting pintu didepan Chanyeol dengan rasa kesal, sangat kesal bahkan dan dengan cukup keras.

" Suamiku saja belum pernah membentakku, enak saja main bentak orang. Apa yang Jisoo lihat dari orang macam gitu sih. Kayak engga ada cowok lain aja, kasar banget. Ish, kenapa juga aku yang ngomel - ngomel engga jelas gini. Amit - amit, jangan sampai anakku kayak dia. " Lisa mengelus perutnya sambil berkomat kamit tak ada hentinya.

Belum lama Lisa berjalan dari pintu depan meletakkan plastik keatas meja, pintu depan sudah terbuka lagi memperlihatkan Jisoo yang terhenti merasa dipandangi oleh Lisa. Lisa melangkah kembali mendekat kearah pintu dan menenggok keluar kanan kiri sudah tidak ada penampakan Chanyeol, cepat sekali manusia itu lenyap. Jisoo yang merasa keheranan melihat sikap Lisa, menariknya masuk dan sesegera mungkin menutup pintu utama. Jisoo menaikkan alisnya meminta penjelasan dari Lisa yang lagi mengelus perutnya yang baru Jisoo sadari mulai tampak membuncit walau masih samar. Lisa yang menyadari arah pandangan Jisoo dengan refleks memukul lengan Jisoo yang langsung tersadar dari lamunannya.


" Lihatin apa ? Huh ?"

" Maaf, tadi refleks, lihat tanganmu yang mengelus perutmu, jadi ikut refleks aja, sorry. " Jisoo membuang wajahnya dengan pipi yang terasa memanas, kenapa juga dia harus merasa malu bukannya mereka sama - sama perempuan.

" Hemm. Tadi ada laki - laki kesini mencarimu kupikir kamu bakal ketemu dia karena belum lama dia pergi dari sini. " Jisoo segera memandang wajah Lisa dan terlihat berpikir, laki - laki ? Siapa ? Chanyeol ?

" Kenapa kamu bukakan pintunya ? Bukannya aku sudah pernah bilang jangan buka pintu itu untuk siapapun itu. "

" Tadi aku keluar sebentar beli cemilan. " Lisa menunjuk bungkus plastik yang dia taruh diatas meja, mata Jisoo mengikuti arah jari telunjuk Lisa yang menunjuk pada beberapa cemilan diatas meja yang masih setia didalam plastik.

A Heart Of SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang