5

993 87 8
                                    

"Apa?!"

PRANG!

Suara pekikan terkejut serta terjatuhnya sebuah gelas kaca itu membuat Karin dan Shina berjengit mundur. Karin tak menyangka tanggapan sang bibi bisa seberlebihan ini.

"D-dia.. a-anak Naruto?" Kushina menunjuk bocah pirang beriris emerald yang kini tengah menyembunyikan diri dibalik pinggul Karin.

Tangan mungil nya mencengkeram erat dress ungu muda itu membuat nya kusut. Sesekali emeraldnya mengintip takut-takut kearah wanita paruh baya yang nampak masih tak percaya.

Kushina menggigit kuku jarinya bingung hendak bereaksi seperti apa, yang jelas dia tak percaya bahwa ia telah memiliki cucu berusia 5 tahun lebih ini.

Tremor kecil menghinggapi tangan nya membuat nya tak kuasa memegang gelas dengan benar, kini pecahan gelas ada dimana-mana serta cairan berwarna kuning yang mulai meluber kemana-mana membasahi ubin lantai nya.

"Iya bi, Nama nya Shinachiku. Naruto telah mempunyai anak dari seorang wanita yang bernama Haruno Sakura." Karin mengelus kepala pirang yang nampak masih takut-takut menunjukan diri didepan Nenek Kushina ini.

"K-kenapa Naruto tak pernah mengatakannya pada kami?" Tanya Kushina tak percaya, bocah kecil ini memang seperti duplikat anak nya. Mau bagaimana pun juga ia mesti setuju bahwa bocah pirang dengan seragam TK nya ini mirip sekali dengan putra sematawayangnya.

"Sudah ku duga, dia pasti belum bercerita. Bibi, ini semua berawal dari kesalah pahaman, aku akan menceritakannya. Sekarang Shina, perkenal kan diri mu pada Nenek Kushina." Ajak Karin sambil menarik tangan mungil yang masih memegang dress nya itu untuk maju kedepan.

Dengan sedikit keberanian yang ada, lantas Shina membungkukan badannya, bocah ini tak berani menatap wajah sang Nenek yang tengah menatap nya tak percaya.

"H-hai Nenek Kushina, aku Namikaze Shinachiku." Ucapnya sopan sambil sesekali meremas jari-jari bantet milik nya, pipi gembil nya nampak memenuhi figur wajahnya.

Kushina lantas berjongkok mensejajarkan tinggi nya dan menarik Shinachiku ke dalam pelukannya, gemas melihat cucu nya bertingkah lucu, dicium nya pipi sang cucu.

"Sungguh, aku tak percaya aku sudah menjadi seorang Nenek sejak 5 tahun lama nya. Ini kah yang di maksud Naruto saat menelepon tadi?" Ucap Kushina sambil menatap lekat-lekat Shinachiku yang masih mematung didepannya, memeriksa setiap inci tubuhnya memastikan bahwa sang cucu tak memiliki kekurangan apapun.

"Naruto tadi bilang sesuatu semacam berkeluarga dan juga anak, tapi aku tak pernah menyangka bahwa ia sudah punya anak dari seorang wanita." Kushina mulai menangis sambil sesekali ia menarik Shina ke dalam pelukannya kembali.

Bocah ini masih diam tak bereksi, yang ada di pikirannya hanya lah Nenek nya pasti orang yang baik hati jadi dia tak perlu takut akan di perlakuakan berlebihan seperti apa yang ia bayangkan sepanjang perjalanan menuju kemari.

"Aku pun tak percaya ini bi, aku dan ibu nya Shinachiku ini bekerja sama di butik. Saat pertama kali aku melihat Shina jujur saja aku langsung teringat Naruto. Aku juga merasa bahwa kita punya ikatan kekeluargaan tapi yang ku tau ibu nya bercerai dengan suami nya." Karin mulai terharu melihat sang bibi memeluk cucu nya untuk pertama kali.

"Tapi, hubungan Naruto dan Sakura kurang baik. Ada kesalah pahaman disana yang belum di luruskan Naruto. Itu membuat Sakura melarang Shina untuk bertemu dengan ayah nya." Kushina menatap Karin dengan ekspresi bingungnya, tak mengerti apa yang Karin bicarakan ini.

"Maksudmu?" Tanyanya sambil mulai bangkit dari posisi jongkoknya.

"Ya sebuah kesalah pahaman yang membuat keluarga Sakura tak mengizin kan Naruto menemui putra nya." Ucap Karin sedih sambil melirik Shina yang kini tengah memutar-mutar pergelangan kaki nya iseng.

OUR EGO (Narusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang