"Saku!"
wanita cantik berambut khas musim semi itu menolehkan kepala nya begitu sahabat baiknya, Ino memanggilnya dengan keras dari sisi samping, dari balik meja kasir dengan senyumannya yang lebar sekali.
Sakura sempat berpikir sepertinya Ino akan cocok mengambil peran sebagai Kuchisake Onna.
tanpa pikir panjang wanita ini segera menghampiri Ino yang kini sudah dapat terlihat jelas bahwa ia tengah menenteng sebuah buket bunga yang sangat cantik dengan segala jenis bunga di dalamnya. sangat warna-warni.
"kau membawa bunga dari toko kita?" tanya Sakura agak penasaran. ia mengernyitkan keningnya bingung sedangkan sang wanita lavender dengan rambut blonde khas nya nampak terkikik mendengar pertanyaan Sakura yang nampaknya sangat keheranan.
"oh tentu saja tidak. akan sangat rugi jika aku melakukan itu. kau tau sendirikan berapa banyak biaya yang harus kau keluarkan demi buket secantik ini?"
Sakura makin tidak mengerti, ia memang tau berapa tepatnya harga yang harus di keluarkan demi sebuah buket dengan bunga warna warni yang hampir semuanya langka, termasuk sebuah bunga kadupul yang sangat indah untuk di pandang, berwarna putih bersih. Tapi masalahnya adalah apa yang di katakan Ino tidak menjawab pertanyaan nya, itu membuat sang wanita merah muda menggulirkan bola matanya jengah.
"aku tau itu, Pig. sangat jelas. maksud ku untuk apa kau membawa buket? ada acara resmi?" tanya nya, masih dengan sangat penasaran memandang pada buket yang di selimuti oleh sebuah kain halus yang melilit dengan elegan parsel cantik itu, kainnya berwarna putih yang dilipat sedemikian rupa dengan hiasan beberapa bintang yang bertaburan.
Bunga nya sangat bermakna, berbagai macam warna ada di sana. termasuk putih, merah, ungu, orange sampai hijau pun ikut semarak menghiasi buket cantik itu. terpikir oleh Sakura, sepertinya Ino sangat menggebu-gebu, karena Sakura adalah salah satu orang yang sangat memaknai pesan dari sebuah bunga. berkecimpung dalam dunia perbungaan membuat nya selalu mengaitkan hal apapun dengan sebuah makna, filosofi.
"oh jelas tidak juga. tidak ada acara resmi dan juga bunga ini bukan aku yang membawa nya dan jelas sekali bukan dari toko kita, Lihat."
Ino menarik keluar sebuah note kecil berbentuk hampir mirip kartu nama. kertas nya sangat elegan, berwarna merah marun dengan aksen keemasan yang mewah, sebuah nama toko bunga terkenal tertera di sana dengan tipe tulisan yang sangat luxury dan di bawah nya terdapat sederet kata-kata yang sukses membuat Sakura terkejut.
"untuk mu, Cherry Blossom."
Namikaze Naruto
"Naruto?"
Sakura mengernyitkan keningnya dalam sedangkan Ino terlihat menganggukkan kepala nya dengan antusias.
"jelas ini untuk mu, bukan untuk ku. tapi aku mengharapkan kata-kata yang jauh lebih romantis lagi sebenarnya di banding hanya 'Cherry Blossom' Euww ... semua orang tau itu dan banyak juga yang memanggilmu dengan nama itu, jadi kurang spesial." katanya berceloteh sembari mengulurkan buket besar itu pada Sakura yang di sambut dengan baik oleh wanita merah muda itu. keningnya masih mengerut dalam. jelas bingung.
"aku sejujurnya agak setuju. pria itu masih saja buruk dalam memilih sesuatu yang harus nya mungkin 'spesial'."
Ino menanggapinya dengan kekehan tawa yang menggelegar mengisi seluruh ruangan.
"aku tidak ingin merusak momen, Saku. tapi aku sungguh ingin bertanya. bagaimana dirimu dengan Kakashi?"
Sakura yang sebelumnya tengah meletakkan tas pundaknya keatas sofa santai nampak berhenti mendengar pertanyaan wanita blonde itu kemudian menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR EGO (Narusaku)
FanficSakura tidak menyangka kegiatannya melepas frustasi dengan sex malah membuahkan hasil. "Aku tak yakin kalau 'hanya' aku ayah dari bayi itu." / "Akan ku pastikan kau akan menyesal karna ucapan mu!" Start from 11 Mei 2019 -