part 4 : Cup......

64 6 0
                                    

Ernet masih bingung dengan dirinya sendiri. Tak ada yang harus dan bisa dilakukan. Di samping orang yang paling ia sukai. Haruskah ia merasa senang tidur di pundaknya? Atau memilih sedih karena keadaan Rio dan dia saat ini. Apa pun yang harus kulakukan, kini aku hanya bisa terdiam tak berkutik sedikit pun. Hingga tanpa kusadari, bibir mungilku mengatakan sesuatu.

"Yo! Pulang gih! Gue mau sendiri! Lagian, lo gak malu keliatan lemah gitu di hadapan cewek?" tanyaku tanpa berfkir sedikit pun.

"Lo ngusir gue ceritanya?" tanyanya terdengar lebih baik untuk saat ini. Rio mengangkat kepalanya. Duduk menghadap air mancur sebagai pusat taman itu. Menarik nafas dalam-dalam dan berdiri.

Kira-kira satu menit ia masih saja berdiri di tempatnya. Seperti memikirkan sesuatu. Kepalanya sudah tidak terkulai lemas lagi seperti tadi. Namun, kurasa pikirannya masih kacau. Atau itu hanya menurut Ernet saja. Entah apa yang dirasakan hati kecilnya nun jauh di sana.

Cup

Seketika, pipi Ernet yang baru saja kering dari linangan air mata dikecup oleh bibir yang diidam idamkannya. Rio. Pikirannya kosong. Benar-benar kosong setelah apa yang baru saja terjadi. Pipinya memerah, seperti kulitnya menipis menunjukkan aliran darah di pipinya. 

"Kamu lucu kalau kaget!" seru Rio dengan senyuman yang bisa langsung menarik jutaan cewe-cewe di sekolah mereka. 

Deg. Jantung Er rasanya sudah hilang dari tempatnya. Hilang entah kemana. membuatnya kesulitan bernafas. Rio ngomong "aku" "kamu" sama Ernet. Suatu kejadian yang lebih parah dari tersambar petir, menurut Er.

"Kita ngomong aku, kamu aja ya...," ujar Rio ketika membalikkan kepalanya sambil berlari pulang. Seolah mengerti apa yang dipikirkan Ernet.

Pikiran Ernet yang sedari tadi kosong kini dipenuhi pikiran-pikiran gila yang menyelimutinya. Semakin hilang saja kewarasannya. Ia berjalan pulang sambil memegangi bibir mungilnya.

Sepanjang jalan menuju rumahnya, Er masih saja memikirkan jutaan pertanyaan di otaknya. Apa yang sebenarnya Rio lakukan. Anak itu baru saja jadian. Apa yang ada di pikirannya. Kenapa Rio bisa melakukannya pada Aqila-pacar barunya- yang mungkin saja kini asyik memikirkannya. Sebenarnya bagaimana perasaan Rio tethadap Aqila. Perasaan senang itu seketika hilang. Meninggalkannya pergi dengan sangat cepat.

---------------------------------------

Halloha...... Yuhuuuu setelah sekian lama mendekam (?) di draft, akhirnya bisa dipublish juga. Huaaaaaa!

Ernet : authoooor.... Nih gue traktir lo es krim..... *sambil senyum-senyum sendiri. Awas aja giginya kering.

Author : hahaha makasih. Tapi, jangan seneng dulu. Lo gak tahu kan apa yang bakal terjadi nantinya.... Hahahahahaha *ketawa evil lagi.

Ernet : *narik balik es krim yang baru mau dimakan author. "Lo jahat thor..... Setelah adegan seneng gini adegan apa lagi yang bakal lo buat! Jangan sakitin gue thor....."

Author : *pasang muka sedatar datarnya. Beralih kepada readersss yang ketjeh.

Yoyoyo jangan lupa yo di vote yoyoyoyo jangan lupa juga komennya yo......

Cinta Banyak SisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang