Saat insiden keputus asaan terbesar selama umat manusia....
(THH Spoiler) + TW : Hanging
---
"U-umm..." Gumam Makoto.
Kini dia berada di ruang kelas, Anehnya hanya ada dirinya disini.
Jam menunjukkan jam Delapan pagi. Gawat, Dia terlambat!
Begitu juga [Name], Dia terbangun di ruangan yang berbeda, Dia juga masih mencerna apa yang sedang terjadi.
Rasanya aneh sekali.... Di hari pertama mereka sekolah, Saat baru memasuki gerbangnya, Mereka jatuh pingsan dan terbangun disini....
Entahlah... Tapi baik [Name] dan Makoto, Mereka berdua mempunyai firasat yang buruk.
---
Brukkk!
[Name] menoleh ke asal suara, Disana terlihat pria dengan surai cokelat terjatuh di belakangnya.
"Naegi-Kun!" Sayaka mengguncangkan tubuh Makoto yang tidak menyadarkan diri itu.
"B-bawa dia ke kamar!" Balas [Name] menghampiri mereka berdua.
"Tapi bagaimana caranya kita membawanya?" Tanya Sayaka menepuk nepuk pipi Makoto.
[Name] berpikir untuk sesaat, Lalu dia menjentikkan jarinya.
Di karenakan tinggi Makoto dan [Name] yang tidak beda begitu jauh, [Name] segera menggendong Makoto ala bridal style.
Aduh. Ini mah namanya kebalik:')
- Aoi di Dr3"Aku akan membawanya. Etto-"
"Namaku Maizono Sayaka." Ucap Sayaka seakan akan dia tahu kalau [Name] belum tahu namanya.
"Ah iya, Maizono-San, apakah kau mau ikut?" Tanya [Name] disusuli oleh anggukan Sayaka.
---
"U-ummm..." Gumam Makoto menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.
"Syukurlah dia sudah menyadarkan diri..." Ucap [Name] menghela nafas lega.
"Aku dimana?" Tanya Makoto.
"Di kamarmu, Tadi [Surname]-San membawamu kemari!" Jawab Sayaka menghampiri mereka berdua.
Tenang aja. Sayaka gak berniat jadi pelakor kok.
"O-oh! Yang lain pasti masih berkeliling ya? Lalu kenapa kalian masih berada disini?" Tanya Makoto menggaruk tengkuknya.
"Pertama ya mereka masih berkeliling. Kedua kami tidak mungkin meninggalkanmu begitu saja." Jawab [Name].
Makoto hanya berohhh panjang.
---
Beberapa jam kemudian, Sebuah boneka beruang dengan dua warna menginstruksikan kami untuk melihat video motive untuk kami di ruang komputer.
Seluruh siswa sudah berkumpul disana, Kini saatnya Video Motive masing-masing siswa diputar.
"[Name], Kalau mau memanah itu hanya tiga jari!" Ucap Onee-San sembari membetulkan posisi jari [Name].
"Umh seperti ini?" Tanya [Name] mencoba mengyakinkan.
Onee-San mengangguk, "Ya! Sekarang kamu fokus... Perhatikan targetmu!"
[Name] menarik nafas, lalu membuangnya. Kemudian dia melepas anak panah tersebut. Sayangnya anak panah tersebut tidak mengenai sasaran.
"Yahhhh... Bagaimana ini..." [Name] menahan air matanya untuk tidak turun, Tapi cairan bening itu mengalir dengan derasnya.
Ambigu sekali.
Onee-San kemudian mengjongkokkan dirinya dan memegang kedua bahu [Name].
"Tenanglah! Kamu kan juga masih belajar! Semuanya harus dimulai dari nol! Kalau kamu berusaha pasti bisa!" Ucap Onee-San mencoba menyemangati [Name].
[Name] mengusap air matanya, "Benarkah?"
Onee-San mengangguk mantap, "Tentu! Adik Onee-San ini kan hebat, Pasti bisa!"
[Name] mengangguk dengan senang, Lalu mengepalkan tangannya yang memerah karena memanah keatas.
"[Name] pasti bisa jadi pemanah terkenal seperti Onee-San!"
Onee-San tertawa kecil.
[Name] yang melihat itu jadi teringat ke Kakaknya dan tersenyum kecil.
Tapi saat sedang asyik menonton, Hal yang tidak diinginkan terjadi.
Video tersebut terglitch seketika, Seperti TV rusak.
Lalu disana terlihat mayat Onee-San yang digantung dan rumah mereka yang hancur tak tersisa.
Apa yang terjadi dengan Kakak Perempuan [Full Name]?
Cari tahu nanti pada saat kamu lulus nanti.
Mata [Name] membesar, Kemudian dia berdiri dari kursinya dan menutup mulutnya tidak percaya.
Sayaka dan Makoto yang berada di sampingnya juga sama kagetnya dengan [Name].
[Name] dan Makoto kemudian menatap satu sama lain dengan mimik wajah panik.
"Kenapa... Jadi begini...?" Tanya [Name] disusuli oleh Makoto yang menelan Salivanya.
"Aku tidak tahu.... Tapi yang pasti aku tidak akan memaafkan siapapun yang membuat ini..." Jawab Makoto.
---
"MAIZONO-SAN!"
"Maizono-Chan, Dia mau kemana di saat saat yang seperti ini?!"
"Aku tidak tahu [Surname], Ayo kita susul dia!"
.... Aku bisa lihat mimik wajahnya yang menahan air mata agar tidak jatuh.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I Trust Her. • Makoto Naegi ✔️
Fanfic[Old project] Terjebak di dalam Killing game Ya, Otomatis ini permainan yang tidak main main dimana siswa hanya punya dua pilihan. Dibunuh atau Membunuh. 1 November 2021 - 20 November 2021 © Kazutaka Kodaka © Spike Chunsoft