• Chapter 9 •

94 14 12
                                    

Dia terlihat sedih pada saat aku dieksekusi....

---

"Upupupupu waktunya sudah habis, Siapakah yang akan kalian pilih sebagai yang akan dihukum? Apakah itu benar, ataupun kalian memilih orang yang salah~?" Ucap Monokuma.

"TIDAK MUNGKIN! NAEGI-KUN TIDAK MELAKUKANNYA! AYOLAH, KALIAN TIDAK PERCAYA KEPADANYA?!" Bela [Name] mengeluarkan air matanya.

"Kalau saja kami diberi waktu lebih lama.... Tapi kami tidak punya pilihan lain [Name]-Chan..." Ucap Aoi mencoba menenangkan [Name] yang menangis.

Dan ya. Hasil pemungutan suara itu benar. Makoto Naegi yang akan di eksekusi.

"[Name]...." Cicit Makoto pelan.

"Hiks.... Pasti ini semua hanya omong kosong! Tidak mungkin dia melakukannya! Yakan Makoto-Kun?!" Ucap [Name] masih membela Makoto.

"Awwww maaf, Tapi waktunya untuk hukuman~" Ucap Monokuma mengambil palu besar dan mengetuk tombol merah di depannya.

[Name] tidak bisa menahan air matanya pada saat Makoto akan mati dieksekusi. Aoi yang di belakangnya turut prihatin dan hanya bisa menepuk bahu [Name] untuk menenangkannya.

Tapi, Hal tidak diduga terjadi. Alter Ego Chihiro muncul entah dari mana, Dan mengatur ulang eksekusinya sehingga membuat Makoto terjatuh ke ruang bawah tanah dan tidak mati tereksekusi.

"A-apa yang?!" Toko terkejut saat melihat kejadian barusan.

"A-apa maksud dari semua ini? Berarti Makoto bukan pelakunya?!" Tanya [Name] sembari berdiri dan menghampiri Monokuma.

"Bfnfjdkskdkxmsnsfnskakks" Monokuma hanya bisa mendesis kesal.

"Sudah kuduga! Makoto memang bukan pelakunya!" Ucap [Name].

"Upupupupu tidak apa-apa dia tidak mati ter eksekusi, Tinggal gelap di ruang bawah tanah dan kelaparan itu lebih kejam upuupupupup~" Sambung Monokuma keluar dari ruangan tersebut.

---

"Lalu bagaimana caranya kita membawa Naegi-Kun kesini..." Tanya Aoi ke siswa-siswa yang lain di Cafetaria.

"Ya gw juga gak tau...." Balas Yasuhiro yang sama bingungnya.

[Name] menggigit bibir bawahnya kesal. Dia tidak akan pernah memaafkan siapapun yang membuat Makoto hampir kehilangan nyawanya.

Pintu Cafetaria terbuka, Terlihat Kyoko dan Makoto disana.

"Naegi?!" Yasuhiro terkejut saat melihat Makoto kembali dengan selamat sentosa.

"Eum... Ya... Aku balik.. Halo.." Ucap Makoto dengan canggung melambaikan tangannya.

"MAKOTOOOOOOOOOOO" Teriak [Name] berlari ke arah Makoto dan memeluknya walaupun kondisi badan Makoto sedikit kotor karena terjatuh ke ruang bawah tanah yang banyak sampah.

[A/N : Eh di ruang bawah tanah ga si? Author rada2 lupa:(]

"[Name]-Chan..."

"Yokatta Nee... Kau tidak kenapa-napa...." Potong [Name] melonggarkan pelukkannya.

Makoto tersenyum kecil, "Ya... Aku kembali... Aku tidak mati, Masih ada harapan untuk membalikkan keadaan..."

"Maksudnya?" Tanya Aoi memiringkan kepalanya.

"Ah begini, Kalau kita menghadapi ini bersama pasti kita akan bisa keluar dari neraka ini secepatnya..." Jawab Makoto.

"Iya. Dia tidak mati di eksekusi, Belum waktunya." Tambah Kyoko.

"Syukurlah Makoto tidak apa-apa... Hiks..." Isak [Name] pelan.

---

"EH EH JANGAN NANGIS [Name]-CHAN?!"

"Aku bukan menangis karena sedih, Ini tangisan bahagia hey..."

"Kalian yakin cuma temenan gak lebih?"

"A-ASAHINA-SAN-"

---

....Tapi aku kembali... Aku kembali untuk membawa harapan, Aku kembali untuk melawan semua ini bersama kalian.... Aku kembali untuk menjadi belahan jiwamu, [Name].

Hayo hayo satu chapter lagi dan series dengan chara ini akan tamat hohohoho

Tbc

I Trust Her. • Makoto Naegi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang