Di saat masa-masa yang sulit...
---
"CELES-SAN!" [Name] sedikit berteriak melihat Celestia yang terluka di pipinya.
"[Surname]... Ah aku tidak apa-apa..." Balas Celestia setelah dibantu berdiri oleh [Name].
"Hati-hati.... Mau diantarkan ke UKS?" Tanya [Name].
"Tidak... Kita masih harus menyelidiki kematian Yamada kan? Aku tidak mau merepotkan kalian..." Jawab Celestia penuh kebohongan lalu berjalan menuju lantai atas.
"Aneh sekali dia..." Gumam [Name] pelan lalu berjalan menuju lorong lain untuk mencari petunjuk. Sendirian.
Apakah [Name] tidak takut? Kalau nanti misalnya dia tertuduh karena mencari sendiri tanpa Makoto?
---
"Eh... Perasaan tadi mayat Yamada ada disini..." Ucap [Name] saat ia kembali ke UKS.
Dia mencari-cari kemana-mana dan hasilnya nihil. Darah, Palu, Semuanya hilang begitu saja bersama mayat Hifumi.
"Ping pong pang ponggg~ A body has been discovered~"
[Name] langsung tersentak mendengar pengumuman tersebut, Lalu dia berlari ke tempat kejadian.
"Ada mayat kedua? Atau apakah mayat Yamada berhasil ditemukan!?" Batin [Name] saat berlari.
"Ada apa i-"
"Oh [Surname] kau terlambat." Ucap Byakuya dengan nada dinginnya.
"Tadi aku berkeliling lorong untuk mencari bukti, Pas aku kembali ke UKS mayat Yamada malah gak ada..." Balas [Name] mencoba menjelaskan.
"Hah? Itu alasan yang tidak masuk akal, Jangan jangan kau yang membunuhnya ya? Kau juga datang terlambat." Tutur Byakuya membetulkan letak kacamatanya.
"YAMADA, DIA MASIH BERGERAK!" Teriak Aoi yang membuat seluruh orang di ruangan tersebut menoleh.
"Yamada... Siapa yang melakukannya?" Tanya Aoi ke Hifumi yang sudah sekarat.
"D-dua o-orang.... S-salah S-satunya Yasuhi... Ro..." Jawab Hifumi sebelum akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya.
"Sudah ketahuan kan satu pelaku itu Yasuhiro-Kun, Berarti kita tinggal mencari satu lagi..." Ucap Celestia sembari menatap ke arah [Name].
"Tidak usah melaksanakan sidang kelas pun, Kita sudah tau kalau [Name] itu pelaku kedua dan kaki tangan pelakunya." Tambah Byakuya.
"Chotto Matte! Aku tidak berbohong! Aku benar-benar tidak melakukannya!" Ucap [Name] membela dirinya.
"Benar! Tidak mungkin [Name] melakukannya! Kalau iya pun buktinya tidak kuat!" Bela Makoto sedikit berteriak.
"Simpan sandiwara itu untuk sidang nanti." Balas Byakuya sedikit dingin.
"Bagaimana ini...." Batin [Name] meneguk salivanya.
---
"Jadi sudah jelas. Pelakunya adalah Yasuhiro dan [Name]. Bisakah kita memulai pemilihannya?" Tanya Celestia menatap ke arah Monokuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Trust Her. • Makoto Naegi ✔️
Fanfic[Old project] Terjebak di dalam Killing game Ya, Otomatis ini permainan yang tidak main main dimana siswa hanya punya dua pilihan. Dibunuh atau Membunuh. 1 November 2021 - 20 November 2021 © Kazutaka Kodaka © Spike Chunsoft