13

351 58 3
                                    

"Jadi mau kita apain si Lisa?" tanya Haruto pada Jeongwoo. Saat ini mereka bersama Junghwan sedang duduk di pinggir lapangan sekolah, menunggu seseorang menjemput mereka.

"Hmm, perintahnya sih, kita harus cari tau tentang si Lisa sebanyak mungkin. Sebenernya gue udah mulai akrab sih sama dia, secara gue kan prince sekolah, jadi siapa juga yang bisa nolak gue" ucap Jeongwoo penuh rasa bangga, sementara di sebelahnya Junghwan sudah mengepalkan tangan bersiap meninju wajah Jeongwoo.

"Yaudah kalo gitu, lo aja yang lanjut deketin dia, Kan kalian udah lumayan akrab, jadi pasti lebih gampang korek informasinya" ucap Haruto, namun Jeongwoo tiba-tiba menggelengkan kepalanya.

"Gak bisa To. Gosipnya, si Lisa orangnya cukup tertutup soal masalah pribadinya. Temen sebangkunya aja yang katanya sahabatan sama dia, sampe sekarang gak tau dimana rumahnya. Terus lagi, dia alergi sama cowok pecicilan kayak gue" timpal Jeongwoo.

"Terus gimana dong kalo gitu?" -Haruto

"Itu tandanya, Bang Uto yang harus beraksi. Kalian kan kembar tidak identik. Kalo Bang Uwo pecicilan, berati Bang Uto kalem. Karena Kak Lisa gak suka yang pecicilan, itu tandanya Kak Lisa sukanya yang kalem. Kalo Kak Lisa suka yang kalem itu artinya..."

"Intinya, si Lisa pasti lebih suka lo dibanding gue" Jeongwoo tiba-tiba memotong pembicaraan Junghwan.

"Ogah ah. Lo juga tau kan, gue orangnya gak pinter sosialisasi" -Haruto

"Ya justru itu poin pentingnya. Si Lisa katanya lebih suka orang yang kayak gitu" -Jeongwoo

"Tapi gue..." -Haruto

"Udahlah Bang, lakuin aja. Gak ada jalan lain" -Junghwan

"Ya tapi gimana caranya coba?" -Haruto

"Hmm...." 

Ketiganya lalu terdiam, memikirkan bagaimana cara untuk dapat menyelesaikan misi mereka. Ketika sedang sibuk berfikir, ketiganya tiba-tiba dikagetkan dengan suara teriakan histeris siswi-siswi yang ada di sekitaran sekolah. Sontak ketiganya langsung mengangkat kepala dan mengikuti arah pandang siswi-siswi tersebut.

"Si anjir kirain ada apaan" ucap Jeongwoo setelah melihat objek yang membuat siswi-sisiwi berteriak histeris. Sementara Haruto hanya mendengus kesal disebelahnya.

"Bang Jae!" seru Junghwan penuh semangat sambil melambai-lambaikan tangannya. Disisi lain, Jehyuk yang sedang berjalan ke arah mereka ikut melambaikan tangannya.

"Apaan sih Bang, caper banget sampe masuk ke dalem sekolah segala. Tunggu di depan bisa kan?" ucap Jeongwoo begitu Jaehyuk sampai di hadapan mereka.

"Heh biawak! Lo kalo ngomong jangan sekata-kata ya! Cek dulu tuh hape lo! Udah gue telpon berkali-kali gak ada jawaban. Ya terpaksa deh gue masuk buat jemput kalian langsung" ucap Jeehyuk tak terima. Jeongwoo pun hanya tersenyum malu setelah memeriksa hp nya.

"Ya sori Bang. Lagi keasikan mikir tadi kita" -Jeongwoo

"Mikir mah tugasnya si Yedam, bukan tugas kalian. Lagian kalian mikirin apaan sih emang?" -Jaehyuk

"Kita lagi mikirin cara deketin Kak Lisa Bang" -Junghwan

"Si Jeongwoo gak bisa deketin dia emang?" -Jaehyuk

"Gak bisa. Gue bukan seleranya dia" -Jeongwoo

"Bener tuh. Kalo indomi baru seleraku" -Junghwan

"Yeuh sapi! Makanan mulu otak lo!" -Jeongwoo

"Oalah, berarti dia sukanya yang dingin-dingin macem si Haruto yah. Btw yang mana sih orangnya? Ada gak?" tanya Jaehyuk sambil celingukan. Melihat itu, Jeongwoo juga jadi ikut celingukan, mencari keberadaan Lisa.

The Mafia : Accardi's Family || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang