19

279 44 5
                                    

Minibus yang berisi beberapa anggota Accardi beserta anak-anak sanderaan itu akhirnya memasuki sebuah pekarangan rumah yang luas. Begitu minibus itu terparkir, mereka langsung disambut oleh seorang nenek dan seorang perempuan yang masih remaja. Keduanya bergegas menggendong anak-anak yang masih tertidur lelap untuk dipindahkan ke dalam rumah. Junghwan, Haruto dan Jeongwoo juga bergegas turun dan ikut membantu. Namun belum juga mereka mendaratkan kakinya turun dari mobil, ketiganya langsung terdiam.

"Lisa? Lo ngapain disini?" Jeongwoo yang pertama membuka suara.

"Lah? Kalian bertiga juga ngapain disini? Itu tangan lo kenapa Wo?" timpal Lisa sambil menunjuk tangan Jeongwoo. Mendengar itu Jeongwoo jadi gelagapan sendiri.

"Eh? Hmm..., ini..., anu...,"

"Lis, gue mau ngomong sama lo" belum sempat Jeongwoo menjawab pertanyaan Lisa, Haruto sudah memotong pembicaraannya. Mendengar itu, Lisa hanya terdiam lalu berbalik dan melangkah pergi dari sana dengan seorang anak yang berada dalam gendongannya.

Haruto yang menyadari kalau Lisa sedang menghindar darinya, langsung bergegas menghentikan Lisa. Dengan cepat dia langsung berlari hingga berhenti tepat dihadapan Lisa lalu menghalangi langkahnya.

"Jangan menghindar. Gue gasuka kalo ada yang gantung diantara kita" ucap Haruto lagi dengan suara rendahnya. Mendengar itu Lisa hanya terdiam. Dia lalu mengangkat wajahnya dan menatap Haruto.

"Iya To, gue juga tau. Abis ngurus anak-anak ini baru kita ngobrol" ucap Lisa sebelum berjalan melewati Haruto dan masuk ke dalam rumah itu. Haruto pun hanya bisa menghela nafasnya dan ikut membantu memindahkan anak-anak itu.

Setelah selesai menidurkan anak-anak itu, Haruto, Jeongwoo dan Junghwan berdiri menatap mereka sambil menghela nafas berat.

"Udah pasti dikasih obat tidur" ucap Jeongwoo.

"Iya, tidurnya sampe pules gitu" timpal Junghwan. Sementara Haruto hanya menatap mereka tanpa berkomentar apa-apa.

Tiba-tiba nenek yang sebelumnya mereka lihat ikut membantu memindahkan anak-anak itu bersama Lisa, datang menghampiri mereka sambil membawa nampan berisi air dan makanan ringan.

"Yuk Dek, minum dulu. Pasti capek kan tadi abis selamatin cucu-cucu Nenek" ucap Nenek itu lembut. Ketiganya lalu mengangguk dan mengikuti nenek itu duduk di ruang tamu.

Nenek itu lalu membagi-bagikan air dan menata makanan yang dia bawa. Sekilas, dia melirik ke arah telapak tangan Jeongwoo yang masih mengeluarkan darah, lalu pergi darisana dan kembali membawa kotak P3K dan duduk di sebelah Jeongwoo.

Tanpa kata, Nenek itu meraih tangan Jeongwoo dan mulai membersihkan lukanya. Jeongwoo sedikit meringis, namun melihat sang Nenek yang dengan lembut membersihkan dan mengobati lukanya membuat Jeongwoo menahan rasa sakitnya dan berusaha diam agar tidak mengganggu pekerjaan sang Nenek.

Tak lama kemudian, Lisa menghampiri mereka dan memberi isyarat pada Haruto agar mengikutinya. Haruto yang menyadari itu lalu bangkit berdiri dan mengikuti Lisa yang pergi ke arah taman belakang.

Keduanya lalu duduk di sebuah kursi kecil yang ada disana.

"Gue sebenernya udah curiga sama kalian dari hari pertama kalian masuk sekolah. Dan hari ini kecurigaan gue terbukti bener" ucap Lisa membuka pembicaraan.

"Maksud lo?" tanya Haruto, tidak mengerti arah pembicaraan Lisa.

"Gue tau, kalian bukan murid pindahan biasa. Dan bener aja, kalian ngincer Kakak gue kan?" ucap Lisa lagi, membuat mata Haruto membola saking terkejutnya.

"Lo...? Kok..."

"Bukan cuman kalian yang incer Kakak gue" lanjut Lisa, membuat Haruto terdiam.

"Gue juga gak tau sebenernya kalian siapa dan apa yang kalian mau dari Kakak gue. Bahkan sejujurnya, gue juga gak tau selama ini Kakak gue ngapain aja" ucap Lisa memulai ceritanya.

The Mafia : Accardi's Family || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang