Abian | Bab 24

6.1K 778 129
                                    

Cklek

"Daddy!!! Abi kan-"

Abi yang awalnya berlari dan berteriak langsung berhenti. Itu benar Daddy-nya. Daddy yang akhir-akhir ini ia rindukan, tapi buka itu yang membuatnya diam.

Daddy-nya tidak sendiri.

Daddy-nya bersama satu wanita dan seorang anak laki-laki yang umurnya lebih tua darinya.

Ada apa ini?

--

"Sayang.." seru Ervin dan langsung memeluk putra kesayangannya.

Abi membalas pelukan Daddy-nya dengan keterdiaman, kata-kata yang sudah ia rancang untuk menyambut pelukan kali ini, hilang begitu saja.

"Baby??"

Abi mendongak, menatap Daddy-nya dengan perasaan campur aduk.

"Iya?"

"Kenapa kamu diam aja, Daddy pulang loh ini," ujar Ervin.

Abi menggeleng dan memeluk Daddy-nya, "Mereka siapa, Daddy?"

"Oh iya, sampai lupa sama kalian." Ervin melerai pelukan keduanya.
Menarik tangan wanita dan laki-laki itu untuk mendekat ke arahnya.

"Semuanya, kenalin. Ini, Amelia dan adiknya, Niko. Amelia ini, wanitaku," ucap Ervin dengan semangat.

Deg

Rasanya Abi tak bisa bernapas saat mendengar itu. Berhari-hari ia menunggu kabar Daddy-nya, ia khawatir dengan keadaan Daddy-nya, ia rindu dengan Daddy-nya, ternyata, Daddy-nya tengah bahagia bersama orang lain.

"Ayo Abi, kenalkan dirimu ke tante Amel," titah Ervin.

Abi mendekat ke arah perempuan itu. Bibirnya mengukir senyum tipis namun terlihat sangat manis, "Halo tante Amel, aku Abian."

Amelia tersenyum, "Hai Abi, aku Amel, gemes banget sih, semoga kamu bisa terima aku jadi Mommy kamu ya."

Abi tersenyum kaku.

Ini semua terlalu mendadak, Abi masih ingin bersama, berduaan dengan Daddy-nya. Ia memang ingin Daddy-nya bahagia dengan mempunyai seorang istri dan pasti akan menjadi ibu angkatnya, namun tidak secara tiba-tiba seperti ini.

"Dan ini Niko, adik dari tante Amel, Niko ini seumuran sama Kanya, kamu panggil dia, abang ya?" Tutur Ervin.

"Halo, aku Abian."

Abi bingung harus bagaimana, tatapan tajam nan sinis dari Niko membuat ia tak nyaman.

"Eh, eh, ayo langsung ke ruang makan, kita makan bersama," ucap Kamila mencairkan suasana yang sedikit tegang.

Dan kini, di ruang makan tengah dilangsungkannya acara makan malam. Tidak hening, karena terjadi perkenalkan dan obrolan singkat antar keluarga dan dua orang asing itu.

Abi menatap Daddy-nya yang tengah menikmati makanannya. Tidak ada suapan dari Daddy-nya, ia makan sendiri, saat Kamila menawarkan pun, Abi tolak, Abi ingin Daddy-nya, tapi.. apa ia harus meminta terlebih dahulu? Ah sepertinya tidak.

"Mas, kalau makan harus pakai sayur juga dong, sayur itu sehat," ucap Amelia.

"Gak deh, ini aja," tolak Ervin halus.

"Gak boleh gitu, buka mulutnya, aku suapin sayurnya." Amelia menyuapi Ervin, ah Ervin menerima suapan itu dengan senang hati.

Abi menatap pemandangan itu dengan diam. Posisi duduknya berada di tengah-tengah antara Ervin dan Amelia, jadi.. ya kalian tau lah, bagaimana.

Abian [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang