Prolog

52 9 6
                                    

STUCK[IN FRIENDSHIT]

"Dra, pliss lo jangan gini. Jangan sakitin Tari, dia udah dapatin rasa sakit dari banyak orang. Gue harap lo gak termasuk dalam list pemberi luka itu" ujar Bara meremas kedua bahu Samudra berharap lelaki itu mau mendengarkan saran darinya lagi..

"Maaf, gue ga bisa Bar. Gue juga gak mau berbohong terus-terusan sama Mentari. Toh selama ini gue cuman kasihan sama dia"

Bara terkejut mendengar pengakuan Samudra. Ia tak menyangka Samudra akan sebajingan ini.

"L-lo lebih brengsek dari yang gue perkirakan!!" Murka Bara yang sudah tersulut emosi.

"Hahah. Gue gak mau lagi nurutin semua permintaan lo Bar. Udah dari SMP gue ngelakuin ini semua yang ujung-ujungnya menyulitkan gue, lo dan juga Mentari. Lagian...

Lo juga gak ada bedanya kali Bar. Pengagum rahasia yang bertopeng sahabat." Dengus Samudra melepaskan cengkeraman Bara dikedua bahunya.

'Bugh'

Samudra menyeka darah yang mengalir disudut bibirnya akibat pukulan dari Bara. Lelaki itu mendesis, kemudian meraih kerah seragam Bara.

"Gue gak mau lagi nurutin semua keinginan lo!" Ujar Samudra yang setelahnya mendorong kasar Bara hingga lelaki itu termundur beberapa langkah.

'kretak'

Ditengah pertikaian keduanya, tiba-tiba terdengar suara pintu gudang yang tertutup.

"Mentari?" beo keduanya bersamaan.

•to be continue•

Monoton diawal belum tentu akan monoton sampai akhir. Semakin dalam kamu memasuki kisah ini, kamu akan semakin terjebak. Terjebak dalam sebuah kisah.

Stuck[in friendshit] kisah Mentari di tahun 2018

Stuck [in friendshit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang