•Happy Reading•
Tiba-tiba ditengah lamunannya, Bara tersadarkan oleh sebuah panggilan dari suara yang akhir-akhir ini sering ia dengar.
"Bara.."
"Jadi pacar gue, Zi"
Kezia terkejut mendengar apa yang barusan diucapkan Bara. Ada perasaan senang dan juga sedih menggerogoti hatinya.
Ia senang karena Bara mau menerimanya, namun disisi lain ia sedih karena saat mengatakan itu Bara bahkan tak menatapnya sedikitpun. Lelaki itu menatap lurus pada nikotin yang terselip diantara jari-jarinya.
"Bar, are you oke?" Kezia memberanikan diri untuk bertanya.
Bara terdiam, selanjutnya lelaki itu mengangguk dengan tatapan kosong.
"I'm oke"
Kezia menghela napas, kemudian memilih untuk duduk disebelah Bara. Gadis itu terdiam beberapa saat.
"Kamu yakin?"
"Untuk?"
Bukannya menjawab, Bara malah bertanya balik. Kezia menjadi gemas ingin mencubit Bara namun yang dilakukannya hanyalah mendengus sembari menjawab pertanyaan Bara.
"Kamu yakin mau jadiin aku pacar kamu?" Ulang Kezia memperjelas.
Bara mengangguk.
"Ya"
"Kamu yakin gak bakal menyesal sama keputusan ini?" Tanya Kezia lagi.
"Lo gak yakin sama gue, Zi?"
Kezia lantas menggelengkan kepala cepat-cepat.
"Aku yakin!"
"Yaudah" jawab Bara seadanya.
"Yaudah doang?"
Tanya Kezia lagi yang hanya dijawab anggukan oleh Bara. Diam-diam gadis itu mengulum senyum menyadari status antara dirinya dan Bara yang saat ini sudah berpacaran.
"Hmm, Bar!" Ucap Kezia memecah keheningan.
Bara menoleh kesamping yaitu kearah Kezia dengan kening berkerut. Namun, Kezia malah menarik lengannya seraya merebut rokok ditangan Bara dan membuangnya kelantai. Tak lupa gadis itu menginjaknya hingga rokok tersebut padam.
"Zi-
Baru saja Bara ingin protes, Kezia menutup mulut Bara dengan telunjuknya.
"Rokok itu bahaya Bar, ga sehat. Katanya kamu pengen jadi atlet"
Bara hanya menghela nafas, kemudian lelaki itu mendorong bahu Kezia untuk pergi.
"Balik ke kelas Zi. Udah bel"
"Kamu gak ke kelas juga? Barengan aja yuk"
Bara menggeleng "gue mau bolos. Udah sana lo ke kelas" usir Bara lagi.
"Dihh yaudah yaudahh. Bawel banget pacarnya aku" ujar Kezia malu dengan pipi yang merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck [in friendshit]
Fiksi RemajaApa kalian pernah merasakan bagaimana rasanya bertahan ditengah konflik keluarga yang Broken home? Apa kalian pernah terfikir akan dihancurkan oleh orang-orang terdekat? Selamat datang dikisah penuh luka. Kisah dimana ia terjebak dalam sebuah hubung...