Sebelum kalian baca, aku saranin buat bacanya pelan-pelan yaa hehe😁
•Happy Reading•
Saat bel istirahat berbunyi, Mentari langsung meluncur menuju kantin yang biasa ia, Samudra dan Bara kunjungi. Namun ia hanya mendapati kehadiran Samudra.
Karena penasaran akan keberadaan Bara, Mentari bertanya kepada Samudra.
"Loh Bara mana ya Dra? Kok ga barengan datengnya sama lo?" Tanya Mentari ketika Samudra sudah berada dihadapan Mentari.
Samudra memilih duduk dihadapan Mentari sembari mengaduk bakso yang telah dipesannya.
"Dia gak ke kantin" jawab Samudra tak mengalihkan atensi dari semangkuk bakso kesukaannya.
"Kenapa?" Heran Mentari, memang sudah beberapa hari ini ia tak melihat Bara kekantin.
"Dibawain makanan sama Kezia" jawab Samudra seadanya.
Mentari ber oh ria, memang akhir-akhir ini sering terdengar rumor tentang Bara dan Kezia.
Pasalnya, setelah sekian lama Kezia menyimpan perasaan pada Bara. Baru kali ini Bara bersikap seolah menerima Kezia. Mentari juga heran dengan sahabatnya itu, karena biasanya Bara akan menolak kehadiran dan segala perhatian Kezia terhadapnya.
Beberapa lama terjadi keheningan, Mentari maupun Samudra tak ada yang bersuara, hanya dentingan sendok yang menghiasi keheningan itu.
Samudra yang sudah tak tahan dengan keheningan itu mulai membuka suara.
"Waktu itu pas pergi jalan, gue liat mata lo bengkak. Bokap sama nyokap lo ada masalah lagi?" Tanya Samudra menatap tepat pada netra bewarna hazel milik Mentari.
Mentari terdiam beberapa menit dengan kepala tertunduk.
"Hmm" jawab Mentari mengangguk.
Samudra menghela napas. "Lo dipaksa ambis lagi?"
"I-iya Dra" jawab Mentari bergetar menahan tangis yang sudah berada diujung pertahanan.
"Mungkin terdengar jahat, tapi gue mendukung pendapat mama lo Tar. Lo ga harus peduliin segala bentuk penilaian orang-orang terhadap lo, karena ini hidup lo"
"Ini ga semudah yang lo sama mama gue pikirin" ujar Mentari dengan tangan mengepal menahan tangis.
"Maaf" cicit Samudra pada akhirnya.
***
Mentari mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru perpus. Jangan tanyakan apa yang dilakukan Mentari ke tempat yang tidak disukainya ini. Tentulah ia mencari Bara.
Karena saat Mentari dan Samudra kekelas Ipa 1 a.k.a kelas Samudra dan Bara, ia tak menemukan keberadaan Bara. Tapi ternyata lelaki itu di perpustakaan.
Tentu saja Mentari tau itu dari Samudra yang bertanya pada teman sekelas lelaki itu.
Dipojokan, yaitu bagian perpustakaan paling belakang. Mentari akhirnya menemukan keberadaan Bara yang sedang membaca sebuah buku.
"Bar" sapa Mentari saat sampai dihadapan Bara.
Bara tak sendirian. Ia detemani oleh Kezia. Mentari melirik Kezia sekilas ketika tak mendapat jawaban dari Bara.
"Bar, lo dengar gue kan?" Tanya Mentari sekali lagi ketika tak mendapat respond dari Bara yang sedang membaca.
Kemudian, Bara menutup buku bersampul segitiga, persegi dan berbagai angka tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck [in friendshit]
Novela JuvenilApa kalian pernah merasakan bagaimana rasanya bertahan ditengah konflik keluarga yang Broken home? Apa kalian pernah terfikir akan dihancurkan oleh orang-orang terdekat? Selamat datang dikisah penuh luka. Kisah dimana ia terjebak dalam sebuah hubung...