STUCK 05

13 2 0
                                        

~Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja?~

•Happy Reading•

"Lo gak bisa gini Dra!" Tekan Bara menatap Samudra dalam.

"Gue juga gak mau Bar. Tapi gue harus" nada Samudra terdengar begitu lemah, ia merasa pusing memikirkan hal ini dari kemarin.

Bara memilih membelakangi Samudra sembari memijit pangkal hidungnya.

"Lo sadar kalau lo egois kan, Dra? Lo gak mikirin semua anggota lo. Dan semua orang yang mengharapkan lo?!"

Samudra mengangguk "i-iya... Gue sadar-

"KALAU LO SADAR HARUSNYA LO GAK MENGUNDURKAN DIRI B*NGSAT!"

Bara membalikkan tubuh menghadap Samudra kemudian meraih kerah seragam Samudra dan mencengkeramnya kuat.

Sementara Samudra memejamkan mata menahan segala rasa sedih, takut dan kecewa yang berpadu menjadi satu didalam dadanya yang kian sesak.

"Maaf" cicit Samudra bergetar.

Bara melepaskan cengkeramannya dikerah Samudra dengan kasar hingga lelaki itu termundur beberapa langkah karena tak siap.

"Oke, gimana kalau kita lakukan pemungutan suara. Yang setuju Samudra mengundurkan diri tulis setuju terus yang gak setuju tulis bertahan. Gue tunggu lima menit, taroh di meja ini" Bara menunjuk meja dihadapannya, jelas terlihat jika wakil kapten football itu sedang tidak baik-baik saja.

Begitupun dengan semua anggota tim Football SMA Garuda. Selama dikapteni oleh Samudra dan Bara, Football SMA Garuda sudah membawa banyak piala kemenangan. Bahkan mereka dikenal diberbagai SMA karena kepiawaian mereka dalam bermain Football.

"Bar, gak usah lakuin ini semua" bantah Samudra. "Apapun yang terjadi, gue bakalan tetap mengundurkan diri"

Samudra meraih bahu Bara yang terdiam.

"Gue yakin, ekskul ini bakalan tetap maju karena didalamnya ada lo." Samudra menarik napas sejenak...

"Gue minta maaf, gue gagal jadi kapten lo semua hingga akhir... Asal lo semua tau, gue lebih gak mau ninggalin ekskul dan juga kalian. Tapi, gue gak bisa memaksakan keinginan gue sendiri. Gue harap lo semua ngerti sama keputusan yang sudah gue buat."

Bara menghempaskan tangan Samudra yang berada dibahunya setelah itu pergi meninggalkan Samudra dan yang lainnya di ruangan olahraga.

'Bruuk'

Itu adalah bunyi pintu yang ditutup secara kasar oleh Bara.

Samudra menghela napas dengan mata yang berkaca-kaca. Keputusannya ini sudah tepat. Ya memang sudah tepat.

Samudra harap pilihannya kali ini tidak akan membuatnya menyesal dikemudian hari.

***

Mentari menghentikan langkahnya tepat dihadapan mading yang sedang dikerubungi banyak siswa SMA Garuda.

Tentu saja ia langsung membelalak kaget melihat berita yang terpampang jelas disana yang tentunya dibuat oleh anggota Ekstrakurikuller Jurnalistik.

"Gak mungkin!" Gumam Mentari yang kemudian pergi dari sana untuk menghampiri Samudra dan juga Bara.

Sesampainya dilapangan outdoor yang biasa digunakan untuk bermain Football. Mentari mengedarkan pandangannya kesegala arah seperti mencari-cari seseorang.

Stuck [in friendshit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang