BTR'of the Antagonist^06✔️

97 9 0
                                    

06. TAMAN DAN ZIDAN

🚫MENGANDUNG UNSUR KE-GAJE'AN😭🛇

Tandai typo!

Jangan lupa uang bensin, biar ga mogok.

So..

Happy reading❤️


^

Sial!

Iya, sial!! Bahkan sangat sial.

Entah kesialan apa yang gue dapatkan, sampai sampai gue harus telat kembali dihari keduaku.

Ditambah motor gue yang tiba-tiba mogok, menambah tingkat kekesalan. Membuat gue, mau tak mau harus berjalan kaki menuju halte yang letaknya sangat jauh dari rumah gue yang terpencil nan pelosok ini.

"Ini nih! Gara gara si drama china sialan, kan gue jadi telat! Hhuaaa... keasikan nonton jadi lupa jam tidur."

Seketika gue merutuki kebodohan yang gue perbuat, yang jika sudah menonton maka akan lupa waktu.

Seperti semalam, dimana gue terlalu asik menonton, hingga lupa jam tidur. Dan yah seperti inilah jadinya, gue pun telat dan kesiangan ditambah motor gue yang tidak mau menyala.

Mau minta di antar Mang Jamal, eh ternyata Mang Jamal lagi pergi ke pasar. Ya sudah jadi gue putuskan untuk pake bus saja.

Ibaratnya gini, ujah kepleset ehh malah kena TA1, meng babi sekali emang.

Tapi... Ada tapinya loh, setidaknya langit masih berbaik hati untuk ku hari ini, sebab cuaca hari ini itu emm lumayan mendung sih, semoga saja tidak hujan.

Sebenarnya aku malas untuk berangkat, yah kan sudah telat ngapain juga berangkat mending sekalian alfa saja.

Tapi berhubung hari ini ada pameran  kuliner tradisional di Taman Cinta, ya sudah gue niatkan bolos saja dan pergi ke situ.

"Enak sih, tapi gini kalo mau ke jalan raya jauh sekali."

Sembari berjalan santai gue pun menyempatkan diri untuk sekedar menikmati suasana disekitar sini.

Jalan setapak yang beralaskan aspal tipis, tak lupa pohon-pohon rindang di setiap tepi jalan. Membuat suasana asri begitu terasa untuk dinikmati.

"Enaknya tinggal di pedesaan itu gini, masih jauh dari polusi. Yah secara kan, kota Jakarta itu polusi sekali."

Tak terasa perjalanan menuju halte pun telah selesai, tepat 27 menit gue berjalan untuk sampai ditempat ini.

"Ini bis nya mana ya? Apa udah jalan atau masih belum sampai?" Kebingungan seketika melanda gue. Pasalnya baru kali ini gue berangkat menggunakan bus jadi tidak tahu jadwal pemberangkatan busnya.

"Huhu.. gini amat dah hidup gue, jadi kangen Mamih sama Papi," Ujar gue sembari berjalan menuju kursi halte dan mendudukinya.

Suasana yang sepi membuat gue larut akan lamunan yang sedang gue lamun kan. Lebih tepatnya lamunan rindu akan keadaan  keluarga gue di China.

Behind the Role of the AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang