Spring 🦊🐹🐶

1.5K 172 8
                                    

Vote, Comment and Share

Huang Renjun
Lee Jeno
Jisung

“Spring”


✿Happy Reading✿

♩✧♪●♩○♬☆

Jeno menatap Renjun, tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.

Indah.. Puji Renjun dalam hati.

"Jadi? Semuanya baik?" Tanya Jeno kembali memastikan.

Renjun mengangguk. "Jisung sehat, Jeno-ssi.. Dia baik baik saja.." Jawab Renjun.

Jeno mengangguk. "Terimakasih, dokter.." Ujar Jeno tulus, menatap putra semata wayangnya.

Renjun tersenyum. "Kalau begitu saya pamit.." Renjun membungkuk sopan.

"Tunggu.." Cegah Jeno, tangannya segera bergerak menuju sebuah bungkusan.
"Jisung menitipkan ini padaku. Ada surat juga di dalamnya.."

Renjun mengambil bungkusan itu lalu menarik amplop lucu dari sana, tersenyum tipis. "Terimakasih, saya pamit sekarang.." Renjun kembali membungkuk sopan lalu segera pergi dari kamar rawat inap itu.

♩✧♪●♩○♬☆

Renjun mendapati banyak barang lucu dengan stick note di setiap barang.

Permen dan jelly - ini makanan kesukaan Jisung tapi Jisung belum bisa memakannya sekarang. Nanti setelah Jisung sembuk kita makan bareng ya dokter?

Renjun tertawa, "iya, sayang.. Kita akan makan bareng nanti.."

Sebuah boneka dengan ukuran sedang- Dokter, Ini boneka kesayangan Jisung.. Jisung beli yang sama untuk dokter agar Dokter punya teman saat Jisung harus istirahat. Nanti saat Jisung bangun, kita main ya?

Renjun mengangguk, tersenyum sendu. Renjun akhirnya menyimpan semua sticknote itu ke sebuah kotak. Beralih untuk membuka surat.

Halo, Dokter.. Ini Jisung!
Dokter, Sebenarnya aku sedih. Kita pernah bertemu sebelumnya tapi Dokter tidak ingat :(
Saat itu Musim semi, Dokter terlihat cantik dengan baju berwarna cerah. Aku sedang berjalan-jalan dengan ayah tapi kami terpisah. Dokter menemuiku yang sedang menangis dan berjanji akan menemukan Ayah.

Renjun terdiam. Mereka.. Pernah bertemu? Kenapa Renjun tidak ingat?

Setelah menemukan Ayah, Dokter berjanji kita akan bertemu lagi jika takdir mengizinkan. Akhirnya Jisung berdoa setiap malam agar bertemu dengan Dokter.
Dokter.. Tuhan mengabulkannya meski Aku harus sakit sebagai bayarannya dan Dokter melupakan Jisung.
Tapi tidak masalah. Jisung cukup bersyukur kita bisa bertemu lagi. Hehe..

Renjun menatap suratnya sedih. Kenapa ia tidak ingat? Harusnya ia bisa mengingatnya. Ada rasa sesak saat ia tahu ia salah satu penyebab kesedihan bagi bocah berusia 5 tahun itu.

Akhirnya Jisung berdoa lagi, semoga Jisung sembuh sebelum musim semi, agar kita bisa bermain di taman tempat kita bertemu.
Jisung akan sembuh, kan, Dokter?

Jisung sayang dokter, Nanti kita main bareng lagi ya!

Air mata Renjun menetes, mengangguk samar.  Ya, Jisung pasti sembuh.
Renjun mengusap air matanya, menyimpan kembali dengan hati-hati surat itu lalu segera membereskan barang-barangnya.
Ini waktunya pulang. Ia ingin segera pulang dan membuat biskuit untuk Jisung.

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang