Inget cuman fiksi!
cw// Harshword, manipulatif
Happy Reading!
*
Siang itu kondisi kantor Jeno sedang sibuk, ada beberapa masalah yang memang bukan hal yang mendesak tapi jika ditunda akan membuat masalah yang lebih besar lagi.
Tapi..
Jeno menarik nafas, ada ribut apa sih didepan sana? Tubuhnya ia bawa bangkit, menunda sebagian pekerjaan yang menumpuk untuk melihat keributan apa yang ada diluar sana. Sungguh, Jeno tidak akan memaafkan siapapun yang membuat keributan di kantornya.
"Ada apa ini? Astaga? Renjun!!" Seru Jeno panik saat melihat sang kekasih sudah jatuh terduduk dengan pipi tersayat.
Jeno berbalik, menatap nyalang satu perempuan yang berdiri menatapnya dan Renjun tidak percaya. "Ternyata memang jalang, sungguh Jeno? Kau akan menyesal lebih memilih pelacur kecil itu!" tanya sang Perempuan.
"Jaga bicaramu, saya sudah menghormatimu sebagai mantan kekasih karena putus baik baik dan tetap menjadikan anda sebagai sekretaris. Tapi begini sikap anda dengan suami saya?" Tanya Jeno tidak suka.
Si Perempuan memandang Jeno dengan kaget, dia terdiam beberapa saat.
"Hiks, Jeno.. Maaf, Aku yang salah.. Noona cuman mau memberitahu kalo katanya kamu gak suka diganggu kalo lagi kerja huaa.. aku minta maaf karena mau ganggu Jeno! Ini baby yang kangen Papanya, hiks.. Maaf.." Renjun terisak.
"Tidak tidak, bukan salah Injun hmm.. Memang wanita itu yang salah, bawa dia keluar. Mulai sekarang kamu saya pecat.." Jeno berkata dingin, sambil menggendong Renjun.
Renjun memeluk leher Jeno erat, menatap Noona itu dengan tatapan meremehkan, menyeringai senang. See? Tetap Renjun pemenangnya.
Si Perempuan itu geram, menatap Renjun marah. Apa? Bagaimana mungkin? Sungguh ini bukan salahnya? Kenapa Jeno tidak percaya lagi dengannya?
"Dasar lintah! Kau itu hanya menginginkan harta Jeno saja kan?" Tuding si Perempuan. Renjun hanya menelengkan kepalanya pura pura tidak mengerti. Oh Apa iya? Tidak tuh, Renjun tidak pernah menargetkan uang. Renjun itu lebih kaya dari Jeno. Jadi buat apa uang Jeno? batin Renjun jengah.
"JENO SERIUS! KAU PASTI MENYESAL LEBIH MEMILIH PELACUR KECIL LICIK ITU!" Teriaknya.
Renjun pura pura tersentak kaget. "Hiks, Jeno.."
Jeno berbalik, menatap si Perempuan itu marah. "Diam dan pergi saja dari sini.."
Renjun memekik senang dalam hatinya, mempermainkan drama seperti ini sungguh menyenangkan. Memang tidak ada salahnya membiarkan si nenek sihir itu menamparnya hingga membuat pipi mulusnya terluka karena kuku palsu itu. Jeno jadi lebih iba.
Perempuan tua itu mungkin benar, Renjun hanyalah pelacur licik. Tapi Renjun menikmati perannya dengan baik. Haha..
Lagipula, ada yang perlu dikoreksi dari perkataan si cantik yang malang itu. Renjun bukan pelacur, dia dan Jeno sudah menikah saat memadu kasih.
"Ini harus segera di obati, mau ke rumah sakit sekarang hn?" Tawar Jeno benar benar khawatir.
"Bersama Jeno?" Tanya Renjun pelan.
Jeno tersenyum begitu lembut. "Iya, tahan sebentar ya sakitnya? Kita basuh dulu biar tidak infeksi.." Jeno segera mengangkat Renjun agar bisa diletakkan ditempat yang lebih nyaman.
Sebuah penjara dimana Renjun terikat untuk terus bersenang-senang dengan caranya. Iblis kecil licik yang tidak bisa dipahami caranya untuk mendapatkan kesenangan.
Renjun tidak jahat, dia hanya sebuah hitam yang terlihat putih.
"Maaf karena tidak pernah mendengarkanmu tentang sekretarisku. Aku tidak tahu ternyata dia setega itu padamu.." kata Jeno menyesal.
Renjun menggeleng, tersenyum simpul. "Yang penting sekarang Jeno tahu, dan aku tidak akan sakit lagi.." ucapan Renjun membuat gambaran Jeno tentang seorang malaikat yang berhati baik itu benar-benar ada.
Jeno meraih kapas untuk membersihkan luka kecil itu, lembut sekali.
"Aku tidak tahu jika Malaikat benar benar ada.. Bagaimana bisa sayangku ini tidak pernah berbuat jahat?" Sanjungan Jeno membuat senyum Renjun semakin lebar.
Oh? Iya, seperti ini.. terus berpikir seperti ini, sayangku.. Sanjung Renjun terus, jadikan Renjun segalanya.
Biarkan Renjun jadi tokoh baik dalam kisahmu..
*
Jeno bukan tidak tahu dengan obsesi Renjun yang begitu tinggi. Bagaimana si cantik kesayangannya selalu melakukan playing victim, menumbalkan orang lain atas kesalahan yang si cantik perbuat.
Jeno juga tidak tahu bagaimana harus merubah Renjun membuatnya menutup mulut dan pura pura tidak tahu.
"Sayang.." panggil Jeno lembut.
"Eung?" sahut Renjun, berbalik menatap Jeno dengan matanya yang penuh kilau. Mata yang membuat siapapun tertipu dan berpihak pada si cantik.
Jeno tersenyum, mengecupi wajah Renjun. "Cantik, Cantik sekali.."
Renjun tersenyum begitu anggunnya. "Jika nanti, Aku tidak cantik lagi.. Jeno akan tetap mencintaiku?"
Jeno beralih untuk memeluk Renjun erat, tersenyum sedih dibalik punggung Renjun."Tentu, Bahkan jika Malaikat kesayanganku berubah menjadi iblis yang kejam, Aku akan tetap mencintaimu. Sesakit apapun itu, Aku sungguh akan tetap mencintaimu. Jadi, Tolong jadilah Malaikat sesungguhnya ya?" bisik Jeno lembut.
"Menjadi malaikat Jeno?" ulang Renjun.
Jeno berdengung.
"Injun akan menjadi malaikat untuk Jeno, hanya untuk Jeno.." balas Renjun ceria.
Jeno terkekeh. "Kenapa tidak untuk semua orang?" tanya Jeno.
Renjun mencebik. "Ini eklusif hanya untuk Jeno saja.."
Jeno melepas pelukannya, menatap Renjun dalam. Malaikatku yang cantik, Aku harap kau bisa menjadi malaikat untuk semua orang nantinya.
"Nanti, Jangan berpura-pura lagi ya? Aku sungguh mencintaimu apa adanya, Malaikatku yang cantik.."
*
CUT!!
Ide sekilas yang Dateng!!
Sebenernya, belum jelas idenya apa, belum jelas judulnya apa. Jadi, asal ngetik aja yang ada dikepala. Ini cuman Prompt aja sih, kalo idenya mateng mungkin bakalan debut. Kalo engga ya cuman kayak gini aja. mhehehe..
Makasih BANYAK BANGET yang udah mau baca sama vote sama komentarnyaa. Maap kalo banyak kurangnya.
See you soon!!! (* ̄3 ̄)╭
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories
FanfictionWelcome to Stories in Raellafie World Cuman One-Shootnya pair NCT Kadang cerita kurang dari 500 word. Pokoknya agak absurd aja isinya. Hati hati.. BxB Please jangan salah lapak⚠️ Update when moods come~