Beautiful lies [Yuwin]

388 24 7
                                    

Cuman fiksi!!

cw/ Omegaverse, Mpreg, Miscarriage, Toxic Relationship.

Happy Reading

.

Ini adalah sore yang indah bagi Yuta. Sore damai dengan langit yang tampak seperti lukisan indah dengan gurat senja berwarna oranye yang akan menenangkan setiap jiwa yang memandang, tidak ada hiruk-pikuk asistennya yang keluar masuk ruangannya untuk menyelesaikan menyuruhnya membaca ulang proposal, atau tanda tangan ini itu.

Benar, benar damai..

Plak!!

Atau tidak?

Yuta bisa merasakan panas di pipinya, menatap si pelaku yang menamparnya dengan senyum tipis.

"Ada apa?" Tanya Yuta santai, mengusap pipi bekas tamparan si cantik.

"Kau.. Kau melakukan Knot saat kita terakhir melakukannya, ya kan?!" Seru Winwin marah.

Wangi feromon yang biasa begitu manis vanilla memabukkan kini terasa tajam menusuk hidungnya.

Yuta menyeruput kopinya sebelum kemudian menghirup aromanya. Menikmati wangi kopi yang membuat kepalanya lebih tenang dan rileks. "Lalu kenapa? Kau hamil?" Pertanyaan Yuta membuat Winwin refleks menggeleng.

"Sudah aku bilang untuk memakai kondom saat melakukannya, aku kehabisan pil kontrasepsi.." desis Winwin.

Yuta menarik nafas. "Jadi, Kau hamil?" Ulang Yuta, meski Yuta tahu jawabannya.

Bibir bawah Winwin di gigit pelan tanda gugup, Yuta tahu Winwin berbohong. Pria lugu itu tidak mudah menutupi sesuatu. "Tidak.." cicit Winwin pelan.

Yuta tersenyum lebar, menarik Winwin untuk duduk di pangkuannya. "Kenapa? Aku tidak masalah dengan kau hamil.." Yuta mengusap perut Winwin yang masih datar dengan lembut, membuat perut Winwin terasa menggelitik lembut.

"Kita bisa membesarkannya bersama-sama.." lanjut Yuta.

Pipi Winwin bersemu cantik, membuat rona merah muda itu kontras dengan kulit putihnya.

Winwin menggeleng, sadarlah, Winwin.. Rumor Yuta buruk sekali.

"Aku tidak mau membesarkannya, Kau manusia paling bejat yang aku tahu.. Anakku tidak pantas punya ayah sepertimu.." desis Winwin, mencoba untuk tidak terpengaruh.

Yuta tertawa keras, membuat Winwin merasa gentar.

"Kau mau membesarkan bayinya sendirian?" Tanya Yuta tak percaya.

"Kau serius?" Yuta menaikkan dagu Winwin dengan telunjuknya.

"Kau benar benar bisa melakukannya, cantikku?"

"Aku sudah terbiasa melakukan segalanya sendirian, kenapa harus tidak bisa?" Sergah Winwin tajam.

Yuta terkekeh pelan. Sepertinya, Omega cantiknya benar benar dalam mode waspada heh?

Yuta mendudukan Winwin di sampingnya, "Ayo kita bicarakan ini secara perlahan, kau mau apa? Susu? Biar aku ambilkan.." Yuta bangun untuk membuat segelas susu untuk omega cantiknya itu, menyempatkan untuk mengecup pipi omega cantiknya.

Winwin bisa melihat punggung lebar itu menjauh masuk.

Winwin ingat jelas kata kata Ten untuk segera pergi dengan bayinya, meninggalkan semuanya dengan bantuan Alpha Ten. Yuta adalah orang sebajingan itu yang bisa saja membunuh dia dan bayinya begitu mengetahui Winwin hamil.

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang