Belajar hal baru adalah keberanian yang bagus jika dilakukan. Kalau bisa melakukannya dan nyaman maka bisa menambah kemampuan yang dimiliki. Aku juga seperti itu, mencoba hal baru yang menurutku keren jika dilakukan dan tentunya memiliki manfaat yang baik.Minggu lalu aku mencoba untuk bekerja sebagai karyawan di toko. Aku sebelumnya belum pernah bekerja sebagai karyawan di toko karena pekerjaan pertama yaitu bekerja di pabrik. Sangat beda tentunya, baik pekerjaannya, orang-orangnya, waktunya dan suasananya. Awalnya sudah diminta manajernya untuk berangkat bekerja tapi karena ada suatu kepentingan aku tidak bisa berangkat. Ternyata karena aku tidak berangkat, manajernya berpikir untuk mempertimbangkan lagi untuk menerimaku. Oke aku nggak papa, karena emang aku berpikir, "oke, kalau aku keterima dan bekerja berarti itu rezekiku, kalau nggak keterima berarti bukan rezekiku." Jadi ya kalau keterima Alhamdulillah kalau nggak keterima berarti nanti pasti ada rezeki lainnya.
•••••••••
Hari pertama kerja
Malam nya udah aku pikirin tentang bangun jam berapa, berangkat jam berapa, pake baju apa jadi nanti tinggal pasang alarm dan siap-siap berangkat. Aku masuk pagi dan langsung berangkat kesana, emang agak telat sih berangkat dari rumah, tapi alhamdulillah sampai sana tidak telat. Sampai sana langsung kenalan sama manajer dan yang memantau aku selama bekerja. Langsung mulai bersih-bersih toko, rapi-rapi barang dan mulai kerja.
Setelah bersih-bersih lalu menempatkan pada posisi di belakang, emang hari pertama belum disuruh-suruh karena harus mengamati dulu gimana cara kerja di toko tersebut. Beda emang dari kerja pabrik dulu. Kalau di pabrik aku langsung kerja dengan barang yang emang harus dikerjain tapi di toko cuma mengawasi pelanggan dan rapikan barang. Bosen sebenarnya, tapi ya tetap berusaha jalani dulu.
••••••••
Setelah 8 jam kerja, sorenya aku pulang. Di jalan pulang udah mau nangis aja, tapi malah beneran nangis. Sampai rumah langsung nangis banget, cerita sama orang rumah kalau aku nggak mau berangkat kerja lagi.
"Emang kenapa nggak mau berangkat lagi?", tanya kakakku.
"Nggak nyaman disana, temennya pada diemin aku, aku kayak nggak dianggap disana." Ucapku sambil nangis.
"Ya itu hal biasa, kan kalau pertama ketemu ya emang gitu. Masa pertama ketemu tapi langsung akrab, ya nggak mungkinlah." Ucap kakakku sambil nenangin aku.
"Iya aku tau, tapi itu bener-bener nggak diajak omong sama sekali. Beda rasanya kayak di pabrik kemarin. Emang nggak diajak omong juga tapi rasanya beda, nggak nyaman temennya." Ucapku masih menangis tambah keras.
"Ya udah besok nggak usah berangkat lagi. Udah jangan nangis lagi." Ucap kakakku.
"Hmm." Ucapku masih menangis.
••••••••••
Ya itulah cerita pengalamanku, baru pertama kerja malah nggak kuat, berangkat semangat tapi pulang nangis sama sambat (ngeluh).
Setelah acara nangis-nangisan aku mulai mikir sih, baru kali ini aku nangis dengan sekeras itu. Biasanya aku nggak pernah nangis meskipun aku capek banget. Aku bakal nyuruh diri aku buat kuat dan jangan cengeng. Mungkin aku udah nggak kuat dengan sok-sok an kuat dan baik-baik aja, puncaknya aku nangis padahal dengan masalah yang orang lain anggap sepele. Memang mungkin hanya sepele dengan masalah itu, tapi bagiku itu sakit banget. Aku yang orangnya cerewet dan nggak bisa diem terus disuruh diem dan nggak diajak omong, pasti aku bakal mikir aneh-aneh kayak "kenapa sih aku, salah apa sih kok nggak diajak omong". Apalagi aku orangnya overthinking, udah tambah lagi pikiranku.•••••••
Ya dari ceritaku ini aku bisa nyimpulin sih, kalau "Nggak papa buat nggak baik-baik aja, nggak kalau mau ngeluh mau nangis mau marah, itu hal yang wajar. Jangan ditahan dan jangan dilarang semua emosi itu. Karena nggak bakal sembuh tapi bakal sakit karena ditahan terus-terusan. Abaikan orang-orang yang menganggap kamu itu lebay dan lemah hanya karena kamu nangis, marah dan ngeluh. Karena mereka nggak tau apa yang kita rasakan dan kita alami untuk sampai di titik ini. Mereka hanya melihat, tidak merasakan dan mengalami bagaimana kamu dituntut untuk terus kuat dan bertahan pada keadaan yang kamu tidak inginkan."
________
Sekian cerita hari ini, kalau kamu punya cerita tentang "Aku nggak baik-baik aja" bisa kamu share di komen ya, mungkin ceritamu bisa menjadi motivasi bagi orang lain.
Terimakasih sudah membaca ceritaku, sampai ketemu dicerita selanjutnya
See you10 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita kehidupan
Short StoryPeristiwa yang terjadi setiap hari tidak menjamin akan bahagia, ada kalanya sedih, marah dan rasa akan menyerah. Sesuatu yang wajar yang dialami oleh kita sebagai manusia kuat-kuat ya, kamu hebat. . .