Ini mimpiku, aku yang menentukan
Hari itu aku bermimpi, aku yang tengah duduk di atas bukit dimana dibawahnya terpancar jelas pantai beserta ombaknya.
Kulihat dua orang anak perempuan dan laki laki, satu anak memegang buku tebal yang entah apa isinya dan satunya lagi berlarian tak tentu arah.
Ku ceritakan padanya kisah Little Red Riding hood. Sebagian orang berkata jika Gadis kerudung merah takut pulang ke rumah karena tak berhasil membawa bingkisan untuk nenek kemudian tersesat dan tak pernah kembali. Lebih masuk akal bagiku Gadis kerudung merah tewas diterkam serigala.
Kedua bocah itu bergidik ngeri sambil memukul tangan ku pelan sambil berkata "Dongeng anak-anak tak seharusnya seperti itu" ucap sang adik laki-laki. Lantas ku tatap matanya "Dongeng ku se indah neraka"
Kemudian alam bawah sadar ku menampilkan hal lain, aku tak lagi berada di bawah terik matahari pantai, kaki ku menginjak cairan kental berwarna merah.
Sekali lagi satu mayat baru ditemukan disekolah kami, topi merah, biskuit dan bunga lily. Little Red Hood, untuk pertunjukan selanjutnya.
Ku buka secarik kertas yang tiba-tiba ada di genggamanku, tulisannya berkata
Pasti berat sekali ya hidup yang kau jalani, bagaimana dengan sedikit pertunjukan? Atau mungkin sedikit kejutan? Sebelum dirimu benar-benar pergi dari dunia.
Aku masih terdiam tanpa ekspresi, berusaha mencerna keadaan.
Namun dalam lubuk hatiku, ingin sekali mimpi ini terus berlanjut dan aku tak pernah membuka mata lagi
--
Suara riuh datang dari berbagai sisi, waktu istirahat yang dinantikan para murid senior dan junior bahkan para guru.
"Ada gosip apa hari ini?" Ucap Amanda menggeser kursi disebelah Mira
"Gosip wae" Balas orang disebelahnya dengan mulut penuh tertutup makanan. Yang beberapa menit kemudian Leon datang dari belakang membawa satu mangkok berisi baso.
"Gak baik ege" satu tisu bekas meluncur mulus diwajah Amanda
Seketika membuat Amanda cemberut.
"Oh ada cerita" Mira membuka suara yang langsung disambut hangat oleh yang lain.
"Kalian tahu soal kematian Theresia yang menurut om om polisi yang kemarin"
Semua orang mengangguk antusias.
"Ada sangkut pautnya sama kasus yang dulu gak sih, Anggara Putra senior kita"
"Denger denger dari anak-anak klub futsal, dia gak bunuh diri tau. Itu pembunuhan, sama kaya kasus Theresia sekarang" tambah Amira membuat suasana semakin tegang.
"Masa iya?" Senggol Leon sambil sibuk menuangkan air karena tersedak.
"Aslina, katanya mah begitu. Ya kalian pikir aja masa ada orang bunuh diri ga pake baju, alias telanjang bulat mana tewasnya terjun dari gedung. Dia masih waras kali"
"Dan lu pikir pembunuhnya buka baju dia?" Sahut Amanda merasa kesal.
Sementara teman-temannya sibuk berdiskusi, Anne hanya diam tanpa membuka obrolan.
"Ya logikanya aja atuh"
"Kasusnya juga dulu rame diliput media, itu kan yang bikin sekolah kita terkenal"

KAMU SEDANG MEMBACA
A Fairy Tale
Mystery / ThrillerAnne Reyland. Si gadis pemimpi, gadis dingin yang tak pernah sekalipun terlihat menyunggingkan senyumnya. Anne selalu bermimpi buruk setiap saat, setiap malam dan setiap dia memejamkan mata. Yang mengejutkan adalah mimpi itu betul - betul terjadi. ...