Chapter 12

2.3K 277 6
                                    

Tok..tok..tok..

"Phi, ayo kita makan, aku sudah siapkan makan malam buat mu".

Ceklek...

"Ada apa?

"Kita makan dulu yuk, aku sudah siapkan makanan kesukaanmu".

"Sebentar aku akan memanggil tar dulu".

"Phi!

Gulf menahan pergelangan tangan tharn.

"Ada apa?

"Kau benar2 tidak mengenali kami".

"Sudah aku katakan aku tidak mengenal kalian, kau yang memaksaku untuk tinggal di sini".

Win yang berdiri di samping gulf hanya menatap dengan bingung, bagaimana bisa daddynya yang begitu sayang sama dia tiba2 berubah menjadi dingin, jangankan menggendongya menyapa saja tidak.

"Ya sudah kau boleh memangil tar".

Dan disini lah mereka berempat, sedang berada di meja makan.

"Daddy besok temanin win main ya, win sudah lama tidak bermain dengan daddy".

"DIAM KAU BOCAH KECIL, aku bukan daddymu".

"Win terkejut mendengar tharn membentaknya".

"Phi mew, apa2an kau ini kenapa kau membentaknya".

"Sudah lah gulf, sudah aku katakan aku ini bukan suamimu, aku tidak mengenal kalian, apa kau tidak memikirkan perasaan kekasihku tindakanmu sangat menyakitkannya".

"Phi tharn, tenangkan dirimu kau membuat win takut".

"Tar, kita pergi saja dari sini, keluarga ini benar2 aneh".

"Tapi phi?

"Kenapa, kau tak mau ikut pergi bersamaku".

"Bukan begitu phi".

Tar jadi tidak tega melihat win, belum lagi gulf yang sedang mengandung.

"Phi tharn tadi kan kau sendiri yg setuju untuk tinggal di sini".

"Tidak jadi, ayo kita pergi saja lama2 muak aku ada disini".

Huaaaaa....
Tangis win pecah.

"Daddy jangan pergi, win janji win tidak nakal lagi, win tidak ajak daddy main lagi, tapi daddy jangan pergi lagi".

Gulf yang tak tega langsung menggendong win.

"Phi, jika kau memang tak mengingat kami, setidaknya kau jangan kasar pada win, win masih kecil dia tidak memgerti apa2".

"Kau didik anakmu baik2 jangan sampai dia mendekatiku, aku tidak suka anak kecil".

Bagaimana bisa phi, bahkan kau dulu menduakan ku karena hanya menginginkan seorang anak.batin gulf

"Baiklah phi, aku akan kasih win pengertian, kalian istiraht lah".

Tharntar akhirnya pergi meninggalkan ruang makan menuju kamarnya.

"Pah apa daddy sudaj tidak sayang win lagi".

"Tidak sayang, daddy hanya sedang lupa cara memcintai kita".

"Tapi pah win takut".

"Tidak apa2 sayang kan ada papa di sini, mulai sekarng win jangan dekat2 dulu dengan daddy na, win tidak mau kan jika daddy pergi lagi dari kita".

"Baik pah, win janji tidak akan mengganggu daddy lagi".

"Anak pintar".

Gulf memeluk tubuh mungil win dia sudah tidak tahan untuk mengeluarkan air matanya, dia yg mengandung dan melahirkan win belum pernah sekalipun membentak win, perih rasanya hati gulf melihat anaknya menangis dibentak daddynya sendiri.

"Sekarang kita bobo ya, win bobonya sama papa aja".

"Iya pah, win sekarang bobonya sama papa aja, win mau memenin papa sama dede bayi bobo".

"Sebelum bobo kita berdoa dulu pada tuhan, semoga daddy cepat diberi kesembuhan dan bisa berkumpul lagi bersama kita seperti dulu".

"Amin".

Win megusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

🌞🌻

"Phi kau sudah keterlaluan, kau kan bisa liat win itu masih sangat kecil".

"Tapi tar kau kan tau aku sangat tidak suka dengan anak kecil".

"Lalu kalo kita menikah nanti, phi tidak mau punya anak".

"Beda lah, itu kan anak sendiri".

"Anggap aja sekarang kita sedang belajar untuk mengurus anak, jadi nanti ketika kita memiliki anak sendiri kita sudah pandai".

"Tapi kan itu akan menjadi tugasmu".

"Kau sebagai suamiku juga harus membantu aku dalam menjaga dan mengurus anak".

"Kau cerewet sekali, Sudah lah aku mau tidur, kembalilah kekamarmu".

Bersambung....

My Husband's Son S2 [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang