[12]

634 70 19
                                    

*disini aku ga mendoakan siapa pun terkena covid oke, nauzubillah jg mreka terpapar ini hanya untuk kebutuhan cerita. Tidak bermaksut menyinggung pihak manapun, Maaf apabila menyinggung suatu pihak.

Memasuki ajaran baru tahun ini, ntah kenapa tiba - tiba peningkatan virus COVID- 19 jadi banyak lagi. Bahkan beberapa guru dan teman sekelas mereka pun terpapar virus kurang ajar tersebut. Karna mulai banyak yang terpapar, akhirnya Pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh dilaksanakan kembali. Masing - masing murid cukup mendengarkan materi dari rumah masing - masing tak terkecuali Sunghoon, Jake, dan Jay.

" AELAH NJING PJJ LAGI." Kesal Sunghoon lantaran kesal tiba - tiba mendengar pengumuman tersebut.

" Enak tau pjj awokaowok tinggal tiduran dirumah." Jawab Jake menyela.

" Enak dari mana njir, pjj tugas nya ga ngotak semua." Sewot Sunghoon kembali.

" Lah sejak kapan lo ada otak njir?"

" Oalah ncen asu."

-
-

" Walah walah bangun para bangsat, sekolah bego. Itu link zoom udah mengundang kalian untuk sedikit mencerdaskan otak lo semua." Ucap Jay di pagi buta gini mengganggu kenyamanan dipagi hari.

" AISH GINI NIH YANG GA GUE SUKA, MASIH TIDUR ELAH." Teriak Sunghoon kesal.

Tak lama ia segera mengambil laptopnya kemudian, memasuki kelas online yang sepertinya telah berlangsung 10 menit yang lalu.

" Lah ini cah'e , habis bangun tidur to kamu. Liat no iler mu masih melambai- lambai. Cuci muka mu sono." Ucap sang Guru yang menyuruh Sunghoon untuk membasuh wajahnya agar tampak sedikit segar.

Sedangkan Jake dan Jay yang masih satu ruangan kelas online dengan Sunghoon segera mengernyit jiji, sambil bergumam.
" Oalah anak setan, bukanya cuci muka dulu."

Tak lama Sunghoon segera kembali kedepan layar. Dengan keadaan wajah yang sudah basar dengan air, rambutnya pun sudah sedikit tertata.

" Nah udah komplit, yaudah bapak mulai ya."

" Selamat pagi semua, dipagi yang cerah ini kita akan memulai Pembelajaran Jarak Jauh hari ini mari kita mulai-"

" Demi Tuhan gue ngantukkk banget." Ucap Sunghoon setelah kelas online itu berakhir, sembari merebahkan tubuhnya ke tempat tidur sambil mencari posisi yang nyaman untuknya.

" Dasar babi, hidupnya makan tidur doang." Dari arah luar terdengar suara Jay berteriak padanya, tapi apa peduli. Sunghoon tetap bersiap- siap untuk menuju ke alam mimpinya tapi ga jadi. Para babi kecuali dia yang pasti ga akan biarin dia tidur contohnya Jake.

" Eh cok bangun ga lo, bapak lo noh telpon. " Panggil Jake dari arah pintu.

" Alah boong gue mana punya bapak. " Sahut Sunghoon acuh.

" Yeee di azab lu nanti ama bapak lu. "

" Mana ada dia lebih banyak dosa dari pada gue."

" Dih sok suci banget nih anakan monyet."

" Nah tuh lo tau bapak gue monyet. "

" Yeee emang susah ngomong anak durhaka."

" Bodo, pergi ga lu. Ganggu gue aja lu kampret. " Ucap Sunghoon mengakhiri percakapan.

-
-

" Uhuk uhuk uhuk U- HUK"

" Batuk - batuk mulu lo Jay, kena kopit yeee lu? " Tanya Sunghoon srius.

j∆sukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang