°vote komen, ehe
" Papah apa- apaan sih, JAKE GAK MAU!" kesalnya pada orang tuanya.
" Papah gak mau tau, kamu harus terima perjodohan ini!" ucap seseorang yang mengenakan jas rapih yang sedang melotot tajam ke arah Jake.
" Tapi kenapa? Kenapa? JAKE MASIH MAU SEKOLAH. JAKE JUGA GAK SUKA AMA DIA!" Bentaknya pada sang ayah.
" Kamu disini hanya perlu nurutin apa kemauan papah, karna papah orang tua kamu!" tuntut dari orang yang dipanggil papah oleh jake.
Jake menggeleng tak percaya. Jadi selama ini orang tuanya yang tak pernah menuntut apapun dari hidupnya karna ini. Karna suatu saat ia akan dijodohkan dengan orang yang bahkan ia tidak tau bagaimana wajahnya sama sekali. Jadi karna ini orang tuanya tak pernah menuntutnya jadi apapun. Tak pernah protes akan kemampuannya atau nilainya, jadi karna ini. Tau gini dulu jake rajin belajar bukan malah ngecat tembok sekolah karna dihukum. Aishhh nyesel.
" Tapi Jake gak mau. GAK MAU YA GAK MAU. TETEP GAK MAU. BUATIN KEMBARAN CANDI BOROBUDUR DULU KALO MAU JODOHIN JAKE SAMA CEWE ITU!" tolak jake diakhiri candaan yang gak lucu, soalnya gak ada yang ketawa.
" KAMU—" tangan papah Jake udah diposisi mau nampar pipi Jake. Tapi ditahan sama seseorang yang tiba- tiba memisahakan mereka.
" Om...jangan paksa Jake kayak gitu." ucap orang itu memohon.
" Selama ini saya tidak pernah melarang apa pun yang dia lakukan. Tapi untuk hal ini saya harus melakukan demi masa depannya." ucap sang ayah.
Jake merengut kemudian menghampiri sahabatnya yang dari tadi membelanya. Ia meletakkan kepalanya di pundak Jay sambil merengek. Yahhh dari tadi orang yang ngebela Jake itu Jay.
" Jayyyyy.. Jake gak mau dijodohin. Jake gak mau! Bilang sama papah jake gak mau dijodohin HUAAAAA!" rengeknya sambil ndusel- ndusel pundak Jay.
AISHHH INGUSNYA NEMPEL DIBAJU GUE SEMUA- Jay yang menahan kejijikan untuk tetep stay cool.
" Kalau begitu kamu pergi dari sini." ucap ayah jake memerintah.
Jake dan Jay tersentak kaget, apalagi Jake yang diusir sendiri dari rumahnya. Oleh ayahnya.
" Om.." keluh Jay pelan.
" OKEH JAKE BAKAL PERGI. BAY AWAS KANGEN!" ucapnya sambil berjalan keluar.
" Jake?!" panggil ayahnya.
" gimana gimana pah? Papah gak jadi ngusir Jake kan? " tanyanya berbinar karna seperti mendapat kartu dana umum.
Eh yang bikin seneng tuh dana umum apa kartu kesempatan sih di monopoli?
Sang ayah menatap Jake datar. Sambil berujar,
" Enggak, papah cuma mau bilang. Kamu keluar dari rumah gak mau bawa baju? Ehe."
YAH NGELAWAK NI BAPAK!
" ISH YODAH JAKE MAO BERBERES DULU. BAI!" teriaknya sambil berjalan ke arah tangga untuk menuju kamarnya yang berada di atas lantai dua.
" Om kenapa? " tanya Jay yang bingung karna mengusir anaknya sendiri. Soalnya Jake tuh anak satu- satunya. Otomatis Jake adalah penerus utama dari perusahaan om- om ini.
" Biar dia mandiri, ehe. Tadi saya cuma bercanda eh baperan. Dasar anak siapa sih?" tanya sang ayah dari jake.
Jay nahan hujatan dalam hatinya. Sabar jay sabar. Dia orang tua, bukan temen lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
j∆suke
Random'mereka kayak sisi segitiga, ilang satu ambyar semua.' . . bukan cerita bxb ya.. ©disirilue