SW || Part 02

653 48 3
                                    

Hari ini hari Selasa, dan ini hari pertama Soobin belajar di sekolah barunya ini. Hari ini dimulai dari bangun dari tidur tampannya, mematikan alarm yang berbunyi sangat keras, lalu ke kamar mandi untuk buang air kecil, setelahnya ke kamarnya lagi dan kembali ke atas kasur untuk tidur beberapa saat lagi.

Untuk sekedar info, sekolah ini sungguh luas, maka dari itu, setiap siswa di asrama ini akan diisikan oleh dua orang murid. Untuk setiap muridnya memiliki kamar masing-masing untuk tidur dan belajar, dan dua kamar tersebut di satukan di satu ruangan. Yang berarti dua murid akan memiliki satu dorm yang memiliki dua kamar tidur terpisah, satu kamar mandi, dan satu ruang tamu.

Dan saat ini, Soobin tengah sendirian. Teman sekamarnya tengah izin untuk pulang karena ada suatu acara keluarga katanya. Kemarin, kepala sekolah dan Pak Namjoon menuntun Soobin untuk melihat beragam hal di sekolah ini. Seperti kafetaria, kelas-kelas, ruangan-ruangan, ekstrakurikuler-ekstrakurikuler dan acara-acara yang kemungkinan akan di adakan beberapa hari ke depan.

Setelah menjelaskan semua hal di sekolah ini, kepala sekolah dan Pak Namjoon meminta Soobin untuk beristirahat saja terlebih dahulu dan mulai belajar esok hari. Sebenarnya Soobin tidak lelah, ia malah semangat untuk belajar. Namun kepala sekolah memintanya untuk beristirahat saja terlebih dahulu. Bisa disimpulkan untuk Soobin bahwa guru-guru di sini sangat baik. Ya meski hanya baru bertemu dengan kepala sekolah dan Pak Namjoon.

Bukan hanya kepala sekolah saja sebenarnya, namun murid-murid di sini juga sangat baik. Terlebih di saat kemarin dirinya sedang berjalan mengelilingi sekolah yang cukup terbilang luas ini, hampir semua murid menyapanya, memujinya dan tak henti-hentinya meliriknya.

Untuk bukti bahwa sekolah ini sangat luas, Soobin yang datang saat pagi hari sekitar pukul delapan pagi, dirinya baru selesai mengelilingi sekolah sekitar pukul lima sore. Entah memang sekolahnya yang luas atau penjelasan kepala sekolahnya yang panjang dan lebar dikali tinggi, namun intinya tetap saja, sekolah ini luas.

Teman sekamarnya, atau bisa kita sebut sebagai roommate yang tinggal bersama Soobin ini juga sudah diceritakan oleh kepala sekolah. Intinya sih, teman sekamarnya itu bad boy-nya sekolah. Ia selalu membuat onar di sekolah. Namun anehnya, banyak orang-orang yang terpingkal-pingkal padanya. Bukan hanya dari masyarakat sekolah saja tentunya.

Kepala sekolah tersebut juga mengatakan bahwa teman sekamarnya ini sangat malas dalam belajar. Dirinya suka tidur saat jam pelajaran, dan sering melanggar beberapa peraturan lainnya yang membuat guru-guru di sini kewalahan dengan tingkahnya.

Dan hanya itu saja yang diberitahukan oleh kepala sekolah, selebihnya kepala sekolah menyuruh Soobin untuk berkenalan langsung dengannya nanti. Kepala sekolah juga menitip pesan padanya untuk mengubah sikap teman sekamarnya nanti. Dan Soobin meng-iya-kan permintaan tersebut.

Tapi anehnya, teman sekamarnya itu dipanggil sebagai anak ternakal di sekolah, namun disegani oleh hampir semua orang. Dan anehnya lagi, kamarnya ini sangat bersih dan tidak berantakan. Biasanya anak nakal tidak seperti ini bukan? Atau ini karena penjaga sekolah yang kebetulan di suruh untuk membersihkan kamar ini?

'Bultaoreune!

Fire!

Fire!

Fire!

Fire!'

Mendengar alarm tersebut sontak membuat tubuhnya terbangun dan langsung duduk di atas kasur. Tangannya mengucek salah satu matanya dan tangan satunya Ia ulurkan untuk meraih ponsel yang berada di tepi kasur.

Switch!Where stories live. Discover now