SW || Part 03

605 49 2
                                    

Jalanan yang terlihat sepi dan hanya diterangi oleh sinar rembulan serta lampu-lampu jalanan. Tak lupa dengan sinar yang dipancarkan oleh mobil yang sedang ia naiki saat ini. Meski begitu, keadaan di dalam mobil cukup atau sangat berbanding terbalik dengan keadaan di luar mobil.

Di dalam sana, terdapat Ayah, Ibu dan juga seorang anak yang baru saja pulang dari acara keluarga. Karena kebetulan keluarga mereka adalah keluarga yang cukup tersohor, maka dari itu mereka harus menghadiri acara tersebut tak lupa membawa sang anak.

"Oh iya Yeonjun" Yeonjun, atau sang anak pun berdehem sembari mengalihkan atensinya ke arah sang ibu. "Namjoon bilang, kalau kamu bakal punya temen sekamar dari sekarang" mendengarnya, Yeonjun sontak menatap tak suka.

"Kenapa? Bukannya aku minta buat sendirian aja di kamar" ucapnya dengan nada yang terdengar tidak suka itu. Ibu Yeonjun sontak menghela napasnya. "Yeonjun, kamu harus terima, kamu jangan jadi egois"

"Bukan egois Bu, tapi Yeonjun gak suka aja kalau ada orang lain di kamar!" ucapnya memberontak dan membantah ucapan ibunya itu.

"Yeonjun, terima saja" ucap sang ayah tegas namun lembut, dan itu selalu membuat Yeonjun patuh. Ia pun berdecak lalu menganggukkan kepalanya. "Ya udah" ucapnya lesu dan masih tak suka.

Sebenarnya, Yeonjun memang tak suka akan keberadaan orang di kamarnya. Belum lagi jika orang tersebut tidak memiliki etika atau lainnya. Dan alasan dasar dari ini semua adalah teman sekamarnya dulu, yang dimana ia selalu berperilaku tak sopan terhadap Yeonjun. Entah itu menghancurkan, meminjam tanpa izin, dan sebagainya yang membuat Yeonjun tak suka.

"Anaknya baik kok katanya" ucap ibu Yeonjun lagi, namun Yeonjun hanya mendiamkannya.

"Jangan jadi anak anti sosial, Yeonjun, ibu tau kok kamu emang punya banyak temen di sekolah tapi–"

"Iya ibu, Yeonjun nanti berusaha terima kok" ucapnya mencoba memberhentikan ucapan sang ibu. Lama-lama mendengar orang tuanya yang suka memaksa akan kehendak mereka membuatnya muak.

"Udah sampai" ucap sang ayah sesaat mobil mereka berhenti di depan pagar sekolah. Yeonjun pun membawa barang-barangnya lalu turun dari mobil, diikuti oleh orang tuanya.

Yeonjun menatap sebentar ke arah sekolah di depannya itu. Sebenarnya ia tak suka sekolah, ia malas sekali untuk pergi ke sekolah, tapi ya mau bagaimana lagi. Ia pun membalikkan badannya ke arah kedua orang tuanya lalu tersenyum. "Ya udah, aku pergi dulu ya Bu, Yah" ucapnya diangguki oleh keduanya.

Ketiganya pun berpelukan sebentar. Diiringi pesan-pesan dari kedua orang tuanya seperti,

"Jangan nakal Yeonjun, ingat"

"Belajar yang rajin, kerjakan pr-mu"

Setelahnya, ia melambaikan tangannya di udara tanda ia akan masuk ke dalam sekolahnya itu. Dan sampai Yeonjun tidak terlihat lagi, kedua orang tuanya pun masuk ke dalam mobil dan bergegas untuk pulang ke rumahnya.

Yeonjun pun mulai melangkahkan kakinya menuju asrama. Sepi, karena semua siswa sudah tidur. Terkecuali guru-guru dan juga satpam yang sedang bertugas. Mengelilingi sekolah serta mengecek berbagai hal. Seperti mengecek apakah murid-murid sudah tertidur, atau yang lainnya.

"Oh, Yeonjun?" Yeonjun sontak menoleh ke belakang dan mendapati seorang guru yang ia kenal baik.

Yeonjun tersenyum. "Selamat malam, Pak Namjoon"

"Selamat malam" ucapnya sembari membalas senyuman Yeonjun.

"Kau baru datang?" Yeonjun mengangguk.

Sontak Namjoon mengelus kepala belakang Yeonjun lalu menepuk pundaknya. "Aku akan mengantarmu ke kamarmu" Yeonjun mengangguk sembari tersenyum.

Switch!Where stories live. Discover now