1.2

500 48 5
                                    

Minho masih celingukan ga jelas di depan rumah Seungmin. Hati dan logikanya masih tak mengerti apa yang sudah terjadi.

" Gua tau! Ini pasti mimpi kan? Gua kan tadi lagi tidur hahaha... Bego banget dah!" Minho mencubit pipinya.

" WADAW!! Kok sakit sih?" Minho mengelus pipinya yang memerah.

" Ini! Ini ga mungkin kan?! Seungmin ga mungkin berpaling dari gua! Gua kan kukang dia satu-satunya!"

" Bang... Ngapain di situ sih?" Terdengar seseorang memanggil dengan manja dari rumah sebelah.

" Njir! Kok perasaan gua ga enak ya?!" Perlahan Minho melirik ke arah tembok rumahnya.

" Abang Minho... Ih! Suka gitu deh. Suka banget perang sama tetangga."

" BUSET DAH!! Bin! Lu kesambet apadah? Ngapa lu panggil gua abang?" Minho terkejut.

" Ih... Abang.. mulai lagi deh! Gitu deh ama Abin." Ucap Changbin manja sambil mempoutkan bibirnya.

" Otak lu geser ya?" Minho lebih ngeri melihat Changbin yang model begitu.

" Abang ah, udahan godainnya. Ayo kita sarapan sayang." Bujuk Changbin.

" Duh Gusti! Cobaan apa lagi ini?" Minho histeris.

" Abang... Ayoo..." Changbin tiba-tiba sudah memeluk tangan Minho manja kemudian menarik nya untuk sarapan.

Changbin menyiapkan sepiring lontong sayur dan minuman untuk Minho selayaknya seorang bini yang berbakti. Meski pun begitu, di hati Minho hanya ada Seungmin seorang. Nuraninya menangis membayangkan neng nya tersayang di jamah orang lain.

" Abang Ino sayang, di makan dong. Itu kan lontong sayur kesukaan abang... Yang di deket lapangan komplek itu..."

" Ini kan... Makanan kesukaan guguk!" Minho menatap sedih lontong sayurnya.

" Tega nya kau berpaling guk! Apa salah dan dosa ku sayang, cinta suci ku kau buang-buang..."

" Abang! Di suruh makan malah dangdutan, kebiasaan!" Changbin duduk di samping Minho persis.

" Ngapain lu? Pait, pait, pait!" Minho menyilangkan sendok dan garpunya untuk menjaga jarak dengan Changbin.

" Ih abang emang Abin tawon! Udah sini Abin suapin abang ya kayak biasa, biar kaya di film-film romantis. Aaa..." Changbin menyuapi Minho dengan penuh kasih sayang(?).

" Mending lu makan sendiri aja dah ya!" Minho bangkit menuju kamarnya. Dia mengunci rapat pintu kamarnnya.

" Gua pasti mimpi! Tenang No, sabar... Guguk ga mungkin milih yang lain! Secara lu yang paling ganteng maksimal di cerita ini! Gua harus mikirin rencana buat bikin guguk balik lagi sama gua!" Minho mondar mandir dengan gelisah.

" Seungmin!" Terdengar suara merdu bajing yang dia kenal.

" Jisung! Jisung!" Minho berlari sekuat tenaga menghampiri Jisung yang tengah berdiri di pagar rumah sebelah. Minho langsung menarik Jisung ketempat yang aman.

" Lepasin gua! Lepasin!" Jisung menginjak kencang kaki Minho.

" ADUH!!" Keluh Minho dengan sedikit melompat-lompat kesakitan.

" Ngapain lu ngajak gua kesini? Mau ngajak mesum ya lu?!" Jisung sewot.

" Njir! Kaga doyan gua sama bajing luncat!"

" Terus mau ngapain?"

" Bajing! Lu inget gua kan?"

" Ya inget lah! Terus kenapa?" Jisung sewot.

" Lu inget kan sama kucing gua yang namanya Doongie?"

" Inget,"

" Lu inget kan lu pernah jadi antek gua?"

" Inget,"

" Lu inget kan__"

" Lu nanya yang ga penting lagi gua tonjok lu!" Jisung mengepalkan tangannya.

" Sabar Jing! Gua serius ini!"

" Ya udah langsung to the point aja! Gua sibuk!"

" Kok Seungmin ga inget kalau gua pacar nya sih? Bang Wonpil juga bilang kalau Chan itu calonnya Seungmin. Ini apa yang terjadi sih? Apa negara api sudah menyerang?" Minho berharap mendapat pencerahan dari Jisung.

" Idih... Ngaku-ngaku lu pacar nya Seungmin. Dari dulu kemana aja lu?"

" Maksud lu gimana?"

" Dari dulu Seungmin tuh suka sama lu! Tiap hari dia caper sama lu, minta dianterin lah, minta di temeninlah, tapi lu nya cuek aja." Jisung terkekeh.

" Masa sih? Lu salah orang kali?!"

" Ya kali! Tetangga lu yang namanya Seungmin kan cuma dia. Terus maksud lu sekarang apa tiba-tiba ngaku-ngaku pacar Seungmin? Jangan merusak perkapalan orang dah! Ga bae jadi orang ketiga!" Nasehat Jisung.

" Siapa yang jadi orang ketiga sih? Kakak kelas lu itu yang udah ngerebut neng guguk gua!" Minho ngotot.

" Udah deh, lu urus aja tuh bini kesayangan lu yang udah lu kejar-kejar dari dulu! Orang ganteng pamit undur diri! Bye..."

" Nanti dulu Jing!"

" Apa lagi sih?" Jisung menatap Minho dengan tatapan malas.

" Bantuin gua dapetin Seungmin."

" Wah otak lu udah konslet! Ga bisa! Gua ga mau!"

" Sung! Cuma lu harapan gua! Lu kan tau gua cinta banget ma Seungmin!"

" Sejak kapan lu cinta sama Seungmin? Nah, gua paham sekarang, lu nyeselkan, lu sirik sama temen gua. Karena setelah lu tolak dia mentah-mentah eh sekarang dia dapet yang lebih gagah dari lu. Hmmm... Makan tuh karma!" Jisung melangkah cepat meninggalkan Minho.

" Bajing! Tolongin gua! Gua ga pernah nolak Seungmin elah...." Minho misuh-misuh.








Kyuji_25

Kyuji_25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ BL ] TSUNDERE (Mini Seri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang