Chapter 12

1K 115 46
                                    

Happy reading!

.

.

"Korea aku merindukanmu!"

Gumaman absurd Izumi hanya ditanggapi tatapan datar Itachi. Pasalnya mereka baru saja turun dari pesawat dan istrinya sudah mengatakan rindu pada negri yang dibencinya. Bukan tanpa alasan Itachi membenci negeri yang membuat istrinya berubah. Seminggu di Korea Izumi berubah menjadi orang yang tak dikenalinya.

Mulai dari cara berpakaian, sikap bahkan cara Izumi menatap orang pun berbeda. Acuh seolah tidak ada yang menarik di dunia ini. Pernah dia bertanya pada Kakashi akan perubahan drastis Izumi. Namun jawaban tak masuk akal Kakashi berikan.

'Mungkin dia merindukanmu, coba diingat kapan terakhir kali kau menyentuhnya? Beberapa wanita berubah karena tidak mendapat kepuasan batin!'

Gila! istrinya bukanlah wanita yang akan merengek karena masalah ranjang. Jika hanya itu Itachi yakin Izumi bisa mengatasinya. Lagipula jika diingat ia pernah lama tidak menyentuh Izumi namun istrinya terlihat biasa saja bahkan tidak mempermasalahkan saat Itachi menyinggungnya.

"Hei! Itachi kenapa kita ke Tokyo tidak langsung pulang ke Konoha?"

Satu lagi tidak ada panggilan sayang dari istrinya seperti Itachi-kun, anata ataupun memanggil nama dengan suara lembut. Yang ada panggilan datar seolah mereka asing bahkan sumpah serapah dan umpatan kerap keluar dari bibir Izumi.

"Aku ada sedikit urusan. Kita singgah disini sehari esok baru pulang!" jelas Itachi nadanya terkesan lembut meski kesan dingin masih terasa. Sifat mereka seperti terbalik seminggu ini.

Kakashi yang menjadi saksi perubahan keduanya pun hanya diam mengamati. Meski dadanya kerap dibuat jantungan dengan perubahan Izumi namun Kakashi masih menganggapnya wajar. Mungkin saja Izumi cemburu perihal perkataan Jessica tempo hari.

"Baiklah! Jika begitu aku akan pergi kebutik Jessica saja!" ujar Izumi kala dia tidak tahu urusan apa yang dimaksud Itachi.

"Tidak!" cepat Itachi melarang, berbagai scenario berkeliaran di kepala Itachi. Bagaimana jika Izumi mencari bukti perselingkuhannya dan Sakura disana?. Itachi tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.

"Aku mengajakmu untuk membantu pekerjaanku tidak ada waktu bersenang-senang Izumi!" ujarnya kala mendapati tatapan tanya dari Izumi membuat wanita itu mendesis tidak senang.

Itachi tak peduli, yang penting sekarang adalah menutupi perselingkuhan nya dan Sakura serapat mungkin atau semua rencana yang sudah ia susun menjadi berantakan.

__________

_________________________

__________

Getar ponsel dimeja nakas menarik perhatian Izumi yang baru saja selesai mandi. Mendekati ponsel tersebut Izumi melihat nama Sakura terpampang dilayar ponsel milik Itachi.

Dengusan keluar dari Izumi menyadari tidak ada nama khusus yang disematkan untuk Sakura. Agar menghindari kecurigaan heh?. Diliriknya kamar mandi tempat Itachi berada. Suaminya itu sedang mandi di bawah shower usai melakukan kegiatan malam mereka, keduanya bahkan mandi bersama. Mungkin sebentar lagi Itachi selesai dengan kegiatan mandinya.

Bisa saja Izumi mengabaikan panggilan video call Sakura. Namun rasanya tidak seru jika tidak mengerjai keduanya apalagi kondisi saat ini sangat menguntungkannya. Mengambil ponsel Itachi, Izumi mengatur posisi yang pas sebelum menggeser tombol hijau pada layar.

"Halo! Sakura-chan!" sapa Izumi ramah namun tidak jawaban.

"Lama ya kita tidak bertemu atau bertukar kabar! Apa kau ada perlu dengan suamiku? Dia sedang dikamar mandi sebentar aku panggilkan!" seru Izumi berjalan ke kamar mandi. Namun tidak jadi karena Itachi sudah keluar lebih dulu.

BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang