Chapter 22

757 75 84
                                    

Semua terasa cepat bagi Sasuke kakek dan orangtuanya menjadi sibuk akibat ulah sang kakak. Ini bahkan belum berjalan dua hari namun desakan dan paksaan orangtuanya membuat Sasuke pusing.

Ini berawal dari dia yang bilang akan tetap menikahi Sakura membuat orangtuanya murka. Padahal maksud Sasuke baik, jika dia tetap menikahi Sakura anak kakaknya tidak akan terlantar begitu pula nasib pernikahan Itachi dan Izumi tidak perlu kandas.

Tapi orangtuanya tetap tidak menerimanya. Mereka bersikeras tidak ada perceraian untuk kedua kakaknya. Dan anak Sakura? Kakek maupun orangtuanya tidak mau menerima anak itu. Mereka beranggapan anak itu tidak pantas menyandang nama keluarga karena dari hasil hubungan terlarang.

Ibu yang biasa lembut pun menjadi dingin dan keras. Selama dua hari ini ibunya kerap mengomeli pelayan sebagai pelampiasan amarahnya. Rumah orangtuanya terasa panas untuk Sasuke tinggali.

Pagi ini pun Sasuke dikejutkan oleh berita yang santer di media. Dia dikabarkan akan menggantikan posisi kakaknya. Ayah dan ibunya tidak main-main soal menendang Itachi dari perusahaan. Selain itu Sasuke mendapat kabar perusahaan ayah Sakura terlilit hutang yang sangat banyak.

Perusahaan yang sejak awal lemah itu tinggal menunggu kehancurannya saja. Dan Sasuke yakin ini semua ulah orangtuanya. Ibunya bahkan mengabaikan persahabatannya dengan ibu Sakura. Sasuke merasa orangtuanya tak kalah egois dari sang kakak.

Saat ini Sasuke sedang berada di depan pintu apartemen Sakura. Dia perlu berbicara pada Sakura masalah pertunangan mereka. Tangannya terangkat untuk menekan tombol bel. Namun sebelum dia menekankannya pintu terbuka dari dalam.

Sasuke pikir itu Sakura namun nyatanya itu adalah Itachi kakaknya. Raut Sasuke menjadi datar melihatnya begitupula Itachi yang melihat keberadaan adiknya.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Itachi dingin.

"Aku lah yang seharusnya bertanya apa yang kau lakukan disini?" balas Sasuke tak kalah dingin.

Itachi mendengus " Menemui ibu dari calon anakku apa itu salah? Aku juga sangat merindukan wanitaku sudah lama kami tidak bersenang-senang." ujar Itachi santai.

Wajah Sasuke mengeras mendengarnya. Setelah semua kekacauan ini mereka masih bisa bersenang-senang? Sasuke tidak percaya hal itu.

"Kau sungguh brengsek Nii-san."

"Aku tidak akan menyangkalnya, pergilah kau tidak perlu menemui Sakura lagi mulai sekarang." usir Itachi keluar dari apartemen Sakura.

Sengaja Itachi menabrakkan bahunya pada Sasuke. Dia berlalu begitu saja meninggalkan adiknya yang menatap dalam kepergiannya.

Tatapan Sasuke beralih pada pintu apartemen Sakura. Kekecewaan begitu nampak pada matanya. Setelah usahanya selama ini apa Sakura masih tidak mengerti?. Apa Sakura tidak membaca pesan yang dia kirim selama dua hari ini?.

Kenapa kau membuatku kecewa Sakura?! Batinnya pilu. Sudah Sasuke bilang dia tidak masalah menerima masa lalu Sakura, dia bahkan rela membesarkan anak kakaknya. Sasuke juga bisa memberikan hatinya jika itu yang Sakura mau. Membantah orangtuanya pun akan Sasuke lakukan asal keluarganya baik-baik saja. Namun sekali saja kenapa Sakura tidak mengerti?.

*

*

Itachi melempar berkas yang baru saja di terimanya. Dia berdecih keras. Kakashi yang melihatnya hanya menggidikkan bahu. Itu adalah proposal pemegang saham karena rumor Sasuke akan menggantikan Itachi.

Ayah dan kakeknya bergerak cepat dengan memberikan Sasuke saham mereka, bahkan saham milik ibunya diberikan pada Sasuke. Membuat adiknya menjadi pemegang saham terbesar ke dua setelah dirinya.

BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang