•••
Mata lekas terbuka hingga membuat jasad bangkit dari lelapnya peristirahatan. Rindou termangu, menatap kedua kakinya yang terasa kaku. Pandangan berpendar melirik sekitarnya.
Mimpi tadi telah berakhir.
Getir nafas berhembus keluar, seakan bunga tidur barusan terasa sangat lah nyata.
"Mimpi bodoh!!" Ketusnya.
Rindou berniat turun dari kasurnya, namun terhenti sebab hawa dingin yang menusuk tiba-tiba dari segala arah.
"Itu bukan lah mimpi. Kau baru saja melihat gambaran di masa depan."
Suara itu terdengar begitu jelas. Rindou tidak bergeming tatkala tak mendapati rupa dari si pemilik bahana misterius ini.
"Siapa kau?!"
Gorden putih dikamar Rindou berhembus dengan sendirinya, "Aku Rania. Orang yang mengirim y/n ke bumi. Sosok yang menuliskan surat peringatan untukmu ketika y/n pertama kali sampai ke sini."
"Ck, lalu ada perlu apa kau kemari? Mengambil kembali gadis aneh itu? Bagus lah. Seharusnya kau lakukan itu dari dulu!" Celetuk Rindou.
Dari sudut ruangan, sosok wanita berpakaian aneh mendekati Rindou dalam rupa yang samar-samar. Seperti gumpalan asap, tapi wujudnya masih cukup jelas.
"Bukan! Aku justru datang kemari untuk memperingatkanmu, Rindou. Cepat hentikan dia!! Atau bumi akan mengalami bencana besar." Jelas Rania penuh keseriusan.
Kecurigaan menyapa akal Rindou di awal pembicaraan mereka. Memangnya ada apa dengan gadis aneh itu? Dia hanyalah perempuan beban, yang seharusnya tidak pernah datang kesini.
"Kau membual? Apa yang bisa dilakukan perempuan abnormal itu? Menghancurkan bumi? Kau mau membodohiku?!"
"Kau harusnya tau bagaimana kekuatan y/n. Aku yakin kau sudah percaya dengan segala peristiwa di luar nalar yang sering y/n lakukan. Dia bukan manusia!" Tegas Rania.
Rindou bungkam. Dalam hatinya sedikit membenarkan penuturan barusan. Istrinya itu sering bertindak semaunya dan benar-benar tidak masuk di akal jika dipikirkan.
Lantas masalah apalagi kali ini? Membawa bencana bagi bumi? Dari mana si gadis aneh punya kemampuan sebesar itu? Bumi terlalu luas. Bahkan Rindou ragu, jika y/n bisa mengancam kehidupan hanya karena dia yang merajuk tanpa kejelasan beberapa saat lalu. Tubuh sekecil itu, mau mencoba meratakan planet ini? Omong kosong.
"Dia tidak akan mampu melakukannya." Ucap Rindou meremehkan.
Rania menggeleng, menciptakan sesuatu dari sihirnya, dia memperlihatkan sebuah bola hitam padat yang mirip seperti Blackhole.
"Biar kujelaskan padamu suatu kebenaran tentang y/n. Aku tidak menuliskannya di surat, karena kupikir peristiwa ini tidak akan terjadi."
"Dalam ras kami bola ini gambaran dari Lilith Azazel, sebuah kekuatan mematikan yang dianggap sebagai bencana di seluruh penjuru negeri Auristela dan Edrea."
KAMU SEDANG MEMBACA
WonderwaLL || Rindou Haitani x Readers
FanfictionRindou tidak pernah menyangka akan bertemu dengan gadis itu dalam hidupnya. Tingkah yang aneh namun tampak lugu. Di usianya yang sudah menginjak 25 tahun, dia harus menjadi sosok suami bagi sang gadis misterius, yang datang entah dari mana dengan s...