Chapter 29

329 39 35
                                    

WARNING!
MASIH ADA MATURE CONTENT 18+ YA.
HATI-HATI BUAT YANG DIBAWAH UMUR JANGAN MASUK.

Go Eun menarik selimut tebal yang menutupi tubuh telanjang nya, dia membalikkan tubuh nya saat merasakan dekapan hangat sebuah lengan kekar milik kekasih nya melingkari pinggang nya.

"Mau kemana?" Gumam suara berat itu sambil mempererat pelukan nya pada tubuh indah tanpa busana itu. Jin masih belum membuka matanya.

 Jin masih belum membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Go Eun menegakkan kan tubuh nya dan menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian atasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Go Eun menegakkan kan tubuh nya dan menarik selimut untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Go Eun menatap sebal pada Jin yang masih belum membuka matanya. Tubuh Go Eun begitu lelah. Dia mengingat tadi malam dia hampir pingsan karna kelelahan karna Jin menghujam nya semalaman penuh tanpa henti. Jin selalu tidak pernah main-main dengan ucapan nya yang sebelum nya mengatakan kalau dia akan menghukum nya tanpa ampun sampai pingsan. Dan benar saja, Go Eun benar-benar hampir pingsan dibuat nya.

"Sayang, ayo bangun. Masakkan aku sesuatu. Kau harus tanggungjawab, kaki ku terasa lemas hampir tidak bisa berdiri. Aku lapar" kata Go Eun membangunkan kekasih nya. Perut nya keroncongan.

"Iya. Biar kan aku tidur sebentar. Aku masih mengantuk" kata Jin yang yang benar-benar tak mampu untuk menegakkan tubuh nya. Dia merasa sangat malas dan ingin kembali tidur. Dia ingin tidur seharian sambil memeluk tubuh kekasih nya.

"Ini sudah siang. Ayo bangun" Go Eun kembali mengganggunya.

"Hmmm... tapi aku lelah. Kau menghabisi ku semalaman penuh memintaku melakukan nya tanpa henti" kata Jin merasa tak berdosa. Go Eun membelalakkan matanya dan mencubit lengan Jin dengan kuat sehingga membuat nya berteriak bangun.

"Aaahh, sakit" Jin menegakkan tubuhnya.

"Sembarangan saja. Dasar singa mesum. Kau yang menghabisi ku membuat kakiku lemas sampai tidak bisa berjalan begini"

"Siapa suruh kau terus merintih dan berteriak membuat ku semakin bersemangat. Kau tau aku paling tidak tahan mendengar desahan mu. Tapi kau selalu mendesah dengan kuat seperti sengaja melakukan nya agar aku melakukan nya terus. Iya kan?" Kata Jin sambil mengedipkan matanya. Akibat nya sebuah bantal pun mendarat di kepalanya.

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang