2.

2K 128 4
                                    

"Ceklekk" Suara pintu kamarku terbuka.

"Renjun kamu mau sampai kapan gak sekolah gini, cerita dong sama mamah sebenarnya ada apa dengan sekolah kamu yang sekarang? Kamu ada masalah? Atau sekolahnya gak cocok sama kamu? Bilang dong sayang nanti mamah cariin sekolah baru deh kalo kamu ngerasa gak sreek sama yang sekarang"

"Gak tau deh mah renjun jadi males gini buat sekolah lagi, rasanya trauma banget denger kata sekolah tuh"(。•́︿•̀。)

"Ya makannya cerita sama mamah, kamu kenapa? Ada yang bully kamu? Atau apaa? Jangan bikin mamah khawatir gini"

"Renjun lagi sakit mah, nanti kalo udah sembuh renjun juga berangkat lagi kok"(。╯︵╰。)

"Yaudah kalo kamu masi tetep gak mau cerita, mamah ke supermarket dulu stock makanan dirumah udah habis, kamu kalo mau makan mamah uda siapin di meja, mamah pergi dulu kamu baik baik ya" kemudian sebuah ciuman mendarat di kening ku.

"Iya mah makasih ya"

"Iya sayang"

Memang Sudah 3 hari aku tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Setelah kejadian itu rasanya semangat hidupku benar benar hilang, bisa dibilang aku masih benar benar shock dengan kejadian waktu itu, hanya saja yang benar benar menjadi beban fikiranku adalah kenapa ketika melihat senyum pria yang aku ketahui bernama jeno itu aku merasakan sesuatu yang aneh, aku tidak tahu perasaan apa yang pasti aneh saja, aku sangat menyukai senyumannya(≧◡≦) tapi ini suka dalam artian lain(〒﹏〒)

"Cuuup"

Argghhh sialan bayangan itu lagi, langsung saja aku mengacak ngacak rambut ku berharap hal itu tidak benar benar terjadi dihidupku. Siapa pria lancang itu, lihat saja jika aku kembali kesekolah nanti akan ku hajar habis habisan dia (◣_◢) akan kupukuli wajahnya(ఠ益ఠ) terutama bibirnya yang sudah dengan lancang mengambil first kiss ku, iya akan kupukuli jika aku berani huaaa(ᗒᗣᗕ)՞ bagaimana bisa menang, tinggi badanku saja sudah kalah darinya! Menyebalkan sekali-_-

-
-
-
-

"Mah Pah Renjun berangkat dulu ya"

"Loh loh beneran uda sembuh? Beneran uda baik baik aja semuanya?"

"Iya mah renjun udah agak baikan kok"

"Beneran kamu udah gak papa? Papah bisa carikan sekolah baru untuk kamu kalo kamu ngerasa gak cocok sama sekolah yang sekarang"

"Enggak kok pah kemarin emang beneran gak enak badan aja"

"Beneran ya sayang kamu gak bohong kan sama mamah sama papah?" Khawatir mamahku.

"Enggak mah renjun gak bohong, ya udah renjun berangkat dulu ya takut telat nanti". kemudian mencium tangan kedua orang tuaku secara bergantian.

"Dahhh"

"Tiati ya sayang"

"Iyaa mah"

-

-

-
Iya hari ini aku memutuskan untuk masuk sekolah lagi setelah hampir seminggu menjadi penghuni kamar. Aku sudah sedikit bisa menerima dengan semua hal yang terjadi padaku, tapi tetap saja jeno menjadi fikiran terberatku. Apakah aku benar benar menyimpang ?, Apakah hal ini akan bisa diterima di lingkungan ini. setelah seminggu memikirkan semuanya aku benar benar menyadari bahwa aku menyukai pria itu suka dalam artian cinta dia benar benar menarik dimataku, ini pertama kalinya aku menyukai seorang pria, aku tidak peduli hal itu normal atau tidak yang pasti jeno dia benar benar arghhh siapa yang bisa menolaknya?
Tapi bagaimana jika jeno tidak sama sepertiku? Apakah di sekolah ini pernah ada hal seperti ini juga? Tapi pria lancang kemarin menciumku di tempat umum seperti itu, apakah dia juga sama seperti ku? Arghh entahlah makin pusing saja rasanya kepalaku.

You're My Destiny [JaemRen/Noren]🔞✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang