8

991 68 10
                                    

Aku terbangun dari tidurku, ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi.

"Kok udah jam 5 aja si" ucapku kesal dengan kondisi benar benar mengantuk.

"Duhhh" aku bangun malas malasan untuk mengambil pakaian ku dan juga punya jeno.

"Jennn, bangun"

"Mhhhh, kenapa ren?" Sambil membawa tubuhku kedalam pelukannya lagi.

"Ini pake dulu bajunya, aku lupa semalem ngunci pintu apa enggak, jaga jaga aja takut mama ku nyelonong masuk, males ngecek ngantuk banget aku, capek"

"Yaudah, mana ? siniin bajunya !" pinta jeno dengan keadaan yang sama sama mengantuk seperti ku.

Kami terlelap kembali setelah selesai mengenakan baju.
-

-

-

-

"ting..tong"

"Sebentaaarrr" jawab seseorang dari dalam rumah.

"Ceklek"pintu terbuka.

"Ehh nak jaemin" sapa mamaku dengan senyuman manisnya.

"Iya tante, renjunnya udah berangkat belum?" Balasnya dengan senyuman tak kalah manis juga.

"Oh renjun, belum! tadi tante ketok ketok kamarnya juga belum bangun, mana tante juga buru buru harus ke kantor ini tuh, sekalian tante boleh minta tolong gak? Kamu ketokin aja terus kamar dia sampe bangun ya, tante bener bener gak sempet banget kalo harus nunggu renjun, nanti kalian berangkat bareng kan?" pinta mamaku.

"Iya tante, tante berangkat aja nanti saya bangunin renjunnya"

"Ya ampun makasih ya nak jaemin. Suami tante juga soalnya uda berangkat daritadi ada meeting dadakan katanya"

Ucap mama renjun sambil tergesa gesa mengenakan high heels miliknya, kemudian memegang bahu jaemin dengan satu tangannya dan berlalu menuju mobil yang terpakir dihalamannya.

"Iya tan gak papa hati hati dijalan ya"ucap jaemin kemudian melambaikan tangannya.

Mamaku memang sudah tau dengan jaemin secara kami sudah hampir 2tahun berpacaran jadi dia sering sekali mampir kerumahku. Tapi aku mengenalkan jaemin kepada mama dan papa hanya sebagai teman dekat saja. Mana mungkin sekali jika aku harus bilang dia pacarku, apa jadinya nanti, entahlah aku hanya belum siap saja mengatakannya, untungnya jaemin pun tidak keberatan dengan itu yang terpenting untuknya hanya kami bisa menghabiskan waktu bersama.

"TOK..TOK..TOK..TOK..TOKKKK"
Pintu kamarku digedor tanpa perasaan, suaranya benar benar membangunkan tidurku.

"RENJUUUNNN!!!" Teriak Seseorang dengan sangat kerasnya.

"RENJUNNNN !! KELUAR NGGAK HAHH???" Teriak seseorang sambil terus menggedor pintu kamarku.

Aku yang masih dalam keadaan terkantuk berjalan kearah pintu untuk menghentikan suara berisik itu.

"Duhhh maaa apassiii masi pagi in..." Ucapku terhenti ketika tau yang sedari tadi menggedor pintu kamarku adalah jaemin bukan mama.

"MANA JENOOO???" Sambil mencoba menerobos masuk kedalam.

"Bentar! Kamu kok bisa disini jaem???" Sambil menahannya untuk tidak masuk ke kamarku.

Rasanya detik itu juga aku ingin lenyap dari bumi, bagaimana bisa jaemin sepagi ini sudah disini, dan jeno?, dia menanyakan jeno yang sekarang sudah jelas sedang tidur dikasurku.

"Kamu gak tidur sama dia kan??" Sambil memegang kedua bahuku dan menatapku dengan mata dan wajah yang benar benar merah sekali.

"Jaem" tatapku balik dengan mata yang sedikit berkaca kaca karena panik.

You're My Destiny [JaemRen/Noren]🔞✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang