maaf, saya menyukaimu.
kenapa? saya juga enggak tahu kenapa.
tapi, akhirnya saya sadar saat saya bercermin di kaca, setelah saya bertemu denganmu hari ini di pelataran musim salju (di mimpi saya).
ya .. namun .. pada akhirnya saya tetap jatuh cinta padamu, meskipun seharusnya jangan.
terkadang, "masa saya menyukaimu? masa saya mencintaimu?" itu pertanyaan yang terus menghantui saya belakangan ini, di akhiri oleh ribuan konsonan paling aneh yang saya rasakan mengalir sampai jantung saya berdebar-debar. suara di kepala saya terus bertanya-tanya.
iya? masa?
kata mereka, itu adalah suatu keanehan nyata di mana saya menyukaimu yang bahkan kamu tahu saya hidup saja enggak. saya takut. saya takut kalau perasaan ini semakin hari semakin tumbuh. saya takut ia berwujud monokarpa dan semu.
jadi, saya berusaha untuk enggak menyukaimu, saya enggak mau, saya takut kalau saya jadi jahat dalam satu waktu karena perasaan aneh ini. saya takut, kalau saya bisa saja jahat sama diri saya sendiri. saya menahan diri saya untuk enggak menangis, tapi dari awal kata maaf yang saya tulis, saya sudah menangis membayangkan kamu tersenyum di hadapan saya.
saya—akhirnya berhenti untuk menyukaimu. tapi, saya gagal. sebab, saya sudah menyukaimu, heeseung.
maaf, maafkan saya yang telah menyukaimu, lee heeseung.
