“Jangan mempermainkan perasaan orang lain, hati diciptakan untuk menerima dan memberikan cinta, bukan untuk dimainin. Ini soal hati, bukan game." -Kim Hera-
***
"Maaf ya tadi, bikin lu pulang sendiri. Soalnya habis jam sekolah, ada rapat perangkat kelas, ngebahas soal ujian semester," kata Taehyung.
Kini cowok cakep itu lagi main ke rumah Hera, sehabis pulang dari sekolah. Bahkan, Taehyung aja belum ganti seragamnya karena langsung cus ke rumah sahabatnya itu. Tapi tenang, udah ijin ke orangtuanya kok.
"Gak papa, gw ngerti kok. Orang penting mah emang kayak gitu," canda Hera.
Taehyung terkekeh, "ya jelas," balasnya.
Setelah itu, keduanya terdiam, fokus ke pemikiran dan dunianya sendiri. Hera fokus ke laptopnya--nonton drama--, dan Taehyung hanya bengong aja.
Karena merasa tidak enak, Hera kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjaannya dulu, dia lebih mentingin sahabat kesayangannya itu. Tampaknya, ada sesuatu yang pengen Taehyung omongin sama Hera, tapi doi lebih milih diam dulu.
"Ok, sekarang kita ngapain nih?" tanya Hera, ia kemudian mengambil snack yang berada di meja depannya.
"Tante sama Om belum pulang?" tanya Taehyung balik.
"Belum."
"Oh, jadi di rumah cuma kita berdua, hmm?"
"Kampret!" Hera menyikut perut Taehyung, pas paham apa maksud dari kalimat tadi. "Gak usah macam-macam ya lu, gw tonjok juga nih!" gertaknya, lalu mengencangkan sikutan di perut doi.
Taehyung meringis kesakitan, "a-ampun!" belasnya. "Lepasin, tolong. Perut gw lagi kosong, kasihan cacing gw," rengeknya.
Hera seketika langsung melepas sikutannya tadi, kalo cuma karena ini Taehyung pingsan kan Hera yang repot. Taehyung badannya bongsor banget, mana kuat Hera gendong dia buat dibawa ke rumah sakit. Jadi, sebelum itu terjadi, Hera langsung aja ambil jalan aman.
"Sikutan lu sakit juga, gw kira badan kurus kering kayak gini gak ada tenaga, ternyata boleh juga ya." Bisa disebut sindiran, karena memang badan Hera lebih kurus dari biasanya, dan Taehyung kurang suka akan itu. Bukan, bukan karena Taehyung gak nerima apa adanya sahabatnya itu, Taehyung cuma gak suka karena dia tahu, pasti Hera lagi-lagi diet berat. Taehyung udah capek nasehatin, tapi Hera tuh batu.
"Diam lu!"
Taehyung tersenyum tipis, kemudian natap mata Hera lama banget, sekitar lima menitan. Hera yang ditatap jadi salting.
"Apaan sih? Risih tau."
"Tatap gw balik dong, Ra," perintahnya.
Hera pun menuruti perintah, ia bingung kenapa tiba-tiba Taehyung kayak gitu, bikin Hera tambah salah tingkah aja. Gimana kalo pas mereka tatap-tatapan, Taehyung tiba-tiba khilaf dan ngehapus jarak diantara mereka, terus mejemin mata dan ... Jangan, jangan! Hera masih waras!
"Jangan ngedip," larangnya, saat Hera mengendipkan mata guna menghilangi kecanggungan.
"Astaga. Ganteng banget gw," ucap Taehyung, setelah beberapa menit mereka bertatapan. "Ternyata, gini ya, pas lu natap gw. Emang ganteng banget sih, wajar cewek-cewek pada salting," lanjut Taehyung.
Jadi ternyata ... Taehyung nyuruh Hera natap dia, cuma buat ngelihat gimana wajah dan penampilannya dari bola mata Hera? Bajingan emang! Udah bikin anak orang Tremor, terus ujungnya jadi pengen gampar.
"Tapi lu juga cantik kok, cantik banget apalagi pas ditatap dari dekat."
Langsung ngebuat semburat merah muda di wajah Hera langsung muncul secara tiba-tiba. Hera malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullshit! ✅
Romance[COMPLETED] (Baca, vote, dan komen sebelum di private) "Ra, mau jadi pacar gw, gak? Tenang aja, hidup lu dijamin bahagia terus, kalo pacaran sama gw." "Bullshit." ⚠️WARNING⚠️ Cerita ini menggunakan bahasa non-baku, dan terdapat banyak bahasa kasar...