[Prologue]
Kamu adalah seorang malaikat yang turun ke bumi. Namun, seorang malaikat harus kembali ke surga, bukan?
Kamu tau? Aku merindukan hadirmu disini. Sayapmu yang begitu hangat, membawaku terbang tinggi. Senyumanmu yang selalu buat hatiku tersenyum. Belum pernah dan kurasa tidak akan ada lagi malaikat sepertimu yang turun ke dunia, hanya untukku.
Aku masih berusaha menepati janjiku. Meskipun rasanya mustahil. Aku tidak mampu lagi tersenyum dengan cara yang sama, ketika kamu ada. Kenapa? Mungkin karena kamulah alasan aku mulai tersenyum. Kamu adalah pembangkit jiwaku.
Setiap kali aku memandang langit pagi, aku teringat suaramu. Setiap kali mentari bersinar terik ku teringat tawa candamu. Setiap kali langit senja menyombongkan keindahannya, aku teringat senyumanmu. Setiap kali bintang bersinar, aku teringat wajahmu yang tertidur lelap. Setiap kali hujan aku teringat hangatnya tanganmu. Katakan padaku, bagaimana aku bisa melupakanmu?
Embun pagi, cahaya kemerahan mentari, suara burung bernyanyi, rintik hujan maupun pelangi. Kamu meninggalkan sejuta memori yang tak bisa kulupakan. Meskipun sakit, pedih,dan perih, aku belum ingin melupakanmu.
***
Tertutup sudah pintu .. pintu hatiku. Yang pernah dibuka waktu, hanya untukmu. Kini kau pergi dari hidupku. Kuharus relakanmu, walau aku tak mau
Berjuta warna pelangi didalam hati. Sejenak luluh bergening menjauh pergi. Tak ada lagi cahaya suci. Semua nada beranjak, aku terdiam sepi
Dengarlah malaikatku, suara tangisanku.
Kubersedih karena panah cinta menusuk jantungku. Ucapkan malaikatku, puisi tentang hidupku. Tentangku yang tak mampu menaklukan waktu
Berjuta warna pelangi di dalam hati. Sejenak luluh bergening menjauh pergi. Takada lagi cahaya suci. Semua nada beranjak aku terdiam sepi
- Matahariku, Agnez Monica
KAMU SEDANG MEMBACA
To Breathe Without You
Teen FictionEmpat tahun bukan waktu yang singkat. Bukan juga cepat. Kiara berubah 180 derajat ketika dunianya yang sempurna runtuh. Dan hanya butuh waktu sedikit baginya untuk melangkah ke jalan yang salah. Ketika sahabat masa lalunya datang, Kiara bimbang kema...