Setelah menghabiskan waktunya untuk belajar dan ujian, kini Ara bisa sedikit bernafas lega karena masa-masa sulit tersebut telah dilalui nya dengan baik. Sebagai apresiasi atas dirinya sendiri, ia memutuskan untuk keluar sekedar menikmati suasana kota.
Bagi Ara, menikmati suasana kota tak lengkap jika tak mencicipi kuliner atau sekedar jajan. Tak jauh dari lokasi tempatnya berada, terlihat penjual kembang gula, jajanan yang dulu sering ia beli bahkan sampai menangis jika tidak dibelikan. Dengan cepat Ara menghampiri kakek tua penjual kembang gula. Dipilihnya kembang gula yang berwarna pink dan putih. Setelah berhasil mendapatkannya, Ara memutuskan untuk mencari tempat duduk yang nyaman untuknya makan.
Dibukalah bungkusan kembang gula berwarna pink dan memakannya, namun tiba-tiba terdengar suara tangis anak kecil. Ditolehnya ke belakang ternyata ada anak kecil tampan menangis sambil menunjuk kembang gula milik Ara.
"Eh... Adek kenapa?, Kok nangis?" Tanya Ara sambil mendekatkan dirinya pada anak tersebut
"Mau itu" ucap sang anak sambil menunjuk kembang gula berwarna pink yang batal ia makan tadi sontak saja hal ini mengingatkan nya saat kecil yang sering kali menangis meminta kembang gula saat melihat penjual atau orang yang hanya sekedar memakan kembang gula.
"Oh..., Adek mau ini?" Ucap Ara dan langsung diangguki oleh anak tersebut
"Yaudah ini kembang gulanya buat adek. Tapi gak boleh nangis lagi ya?" Ucap Ara membuat kesepakatan
"Yey makasih kaka cantik, Agam nggak nangis lagi" ucapnya dengan lucu sambil tersenyum dan sontak membuat Ara bahagia"Oh ternyata namanya Agam" batin Ara
Untung saja Ara tadi membeli dua kembang gula, jadi walaupun satu kembang gulanya sudah dikasih pada agam tapi ia tetap bisa memakan kembang gula yang satunya bersama Agam.
"Agamm?! Dek sini..., Kemana aja kamu? Kaka nyariin" ucap cowok yang dirasa kakak dari Agam dan tak lain adalah Fajar.
"Kak Fajar?" Ucap Ara kaget
"Ara?, Loh kamu disini, sama siapa?" Tanya Fajar
"Iya, aku sendiri sih kak, oh iya ini adekny kak fajar?"
"Iya, adek aku, namanya Agam. Ini dia makan kembang gula dari kamu?"
"Iya kak. Itu tadi Agam nangis mau kembang gula katanya. Gapapa kan kak?"
"Gapapa kok, makasih ya"Ketiganya pun kini tengah duduk bersama sambil menunggu Agam dan Ara menghabiskan kembang gula mereka.
"Enak banget ya kembang gula nya ra?" Tanya Fajar yang tampak sedari tadi tak henti-hentinya tersenyum memperhatikan Ara yang makan sampai belepotan
"Enak, cobain kak" ucap Ara tanpa sadar dan langsung menyodorkan kembang gula pada Fajar, namun sesaat kemudian setelah sadar akan tindakannya, Ara pun menarik tangannya kembali sebelum akhirnya tangannya di pegang Fajar dan melahap kembang gula milik Ara. Sontak saja hal ini membuat Ara terkejut.
"Manis" ucap Fajar.
"Kak Fajar mau lagi?" Ucap Ara menawarkan lagi kembang gula miliknya
"Bukan kembang gulanya, kamunya manis" ucap Fajar tiba-tiba dan membuat Ara jadi deg-degan seketikaTak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk menghabiskan kembang gula
"Bentar Ra" ucap Fajar menahan tangan Ara saat ia hendak pergi terlebih dahulu
"Kenapa kak?"
"Belepotan kamu" ucap Fajar sambil tersenyum dan mengarahkan tangannya membersihkan sudut bibir Ara yang masih terdapat sisa kembang gula
"Pipi kak cantik merah" celetuk Agam tiba-tiba saat Fajar masih membersihkan sudut bibir Ara, sontak saja membuat Ara makin panik. Bisa malu dia kalau sampai ketahuan ia terbawa perasaan oleh Fajar.
"Eh iya Ra, merah. Kamu gakpapa kan?" Tanya Fajar"Pake ditanya lagi,.. ya gak baik-baik lah. Nih jantung udah kek mau meledakkk..." Batin Ara
"Ra?" panggil fajar lagi
"Eh iya kak, maaf. Gimana kak tadi?"
" Kamu gakpapa? Mau aku anterin gak sekalian? Takut kamu.."
"Gak usah!" Potong Ara dengan cepat bisa bahaya nih kesehatan hati dan jantung Ara jika harus berlama-lama dengan Fajar
"Ehmm.. maksud aku gk usah kak ngerepotin, lagian aku juga bawa motor" jelas Ara lagi
"Yaudah kalo gitu, hati-hati Ra"
"Kaka cantik jangan cepet-cepet ya" ucap Agam pada Ara
" Jangan ngebut maksud dia" ucap Fajar menjelaskan
"Kak cantik gak akan cepet-cepet kok, janji" ucap Ara sambil menautkan jari kelingking nya pada agamGimana sama part kali ini? lanjut gak ya?
Jagan lupa vote dan coment ya kalo cerita ini menarik buat kalian dan makasih banyak buat yang udah mau mampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MAYOR (REVISI + ON GOING)
Romansa"kamu rindu sama saya?" Tanya Mayor muda angkatan darat bernama Arkana "Enggak" jawab Ara "Bagus" ucap Arkana "Maksudnya?" Tanya Ara "Rindu itu berat, kamu gak akan kuat biar saya saja" ucap Arkana dengan jelas "Lo mau jadi Dilan?" "Enggak. Saya ma...